8 Gejala Serangan HAMA TUNGAU dan Cara Mengatasi HAMA TUNGAU pada Tanaman Cabai
A. Trik Pengendalian Hama Tungau pada Tanaman Cabai
Hama & Penyakit – Permasalahan yang sering kita hadapi dalam usaha budidaya tanaman cabai bermacam-macam. Terutama masalah serangan hama dan penyakit. Hama tanaman adalah semua organisme hidup yang kasat mata, yang mana keberadaannya dapat mengganggu tanaman, menghambat pertumbuhan, menghambat produksi, merusak dan tentu saja merugikan. Salah satu kasus rusaknya tanaman cabai yang paling sering dihadapi petani cabai adalah daun cabai keriting atau mengkerut. Keriting daun cabai setidaknya disebabkan oleh 3 jenis hama dari golongan kutu-kutuan, yaitu kutu daun, trips dan tungau. Dan menurut pengalaman saya pribadi, hama penyebab daun cabai keriting yang paling sering di temui dan menyebabkan keriting daun akut adalah tungau. Hama tungau (Mites) dijumpai pada semua jenis tanaman cabai, baik cabai besar, cabai merah keriting, cabai rawit maupun paprika. Meskipun hama tungau sangat mudah diatasi atau dikendalikan, namun keterlambatan penanganan bisa menyebabkan kerusakan akut. Serangan parah bisa menyebabkan tanaman cabai tidak berbuah sama sekali, bahkan mati.
B. Sekilas Tentang Hama Tungau
Hama tungau (Mite) berada dan bersembunyi di balik daun cabai, terutama daun muda. Hama tungau menyerang tanaman dengan cara menghisap cairan daun di dalam jaringan mesofil hingga jaringan itu rusak. Akibatnya klorofil pada daun menjadi rusak dan menghambat proses fotosintesis tanaman.
Hama tungau bisa menyerang tanaman cabai dimusim hujan maupun musim kemarau. Namun serangan parah umumnya terjadi pada musim kemarau. Hal ini disebabkan karena hama tungau lebih cepat berkembang biak pada kondisi kering. Disaat musim kemarau dan cuaca panas dengan suhu optimal 27° C telur-telur tungau dapat menetas dalam waktu 3 hari. Menjadi tungau dewasa secara seksual dalam waktu 5 hari setelah menetas.
Seekor hama tungau betina mampu bertelur sebanyak 20 butir telur/hari, dan dapat hidup antara 2 sampai 4 minggu. Tungau-tungau tersebut dapat bertelur hingga ratusan telur. Seekor tungau betina tunggal mampu berkembang biak hingga satu juta ekor tungau dalam jangka waktu satu bulan. Tingkat perkembangbiakan hama tungau yang sangat cepat, membuat kita sering kewalahan membasmi hama ini. Untuk itu kita harus melakukan pencegahan sejak dini, yakni dengan cara melakukan pengontrolan tanaman secara rutin. Jika ditemukan gejala serangan, segera lakukan tindakan penyemprotan dengan akarisida, yaitu pestisida khusus untuk membunuh hama dari golongan kutu-kutuan.
C. 8 Gejala Serangan Hama Tungau pada Tanaman Cabai
Hama tungau yang biasa menyerang tanaman cabe ialah tungau kuning (Polyphagotarsonemus latus) dan tungau merah (Tetranycus sp.). Namun yang paling sering menyerang tanaman cabai adalah tungau kuning. Hama tungau, khususnya pada tanaman cabai dapat dijumpai pada segala musim, baik dimusim hujan maupun musim kemarau. Hama penyebab daun cabai keriting ini menyerang pada semua fase pertumbuhan tanaman, mulai dari persemaian, tanaman remaja hingga tanaman cabai yang sudah berbuah. Berikut ini gejala visual atau tanda-tanda serangan hama tungau pada tanaman cabai ;
1). Serangan selalu dimulai dari pucuk daun / tunas muda.
2). Serangan ditandai dengan munculnya bintik kuning di permukaan daun.
3). Bintik tersebut lama-kelamaan melebar lalu berubah menjadi kecokelatan dan akhirnya menghitam.
4). Daun yang terserang mengalami perubahan bentuk dan pertumbuhan tunas terhenti.
5). Daun cabai (terutama daun muda) menjadi keriting dan menggulung kearah bawah, menebal, berbentuk seperti sendok terbalik.
6). Bagian bawah daun berwarna seperti tembaga dan terdapat benang-benang putih halus. (Lihat Gambar 2)
7). Pada serangan parah, daun-daun cabai berguguran hingga tidak tersisa sama sekali, tunas menghitam kecoklatan dan mati. (Lihat Gambar 3)
8). Selain mengakibatkan daun keriting dan gugur, serangan tungau juga menyebabkan bunga cabai menguning dan gugur/rontok hingga tanaman cabai tidak mampu berbuah sama sekali.
D. 14 Tips Jitu Mengendalikan Hama Tunga pada Tanaman Cabai
1. Cara Pengendalian Hama Tungau Secara Teknis dan Alami
1). Menanam cabai pada tempat yang jauh dari tanaman cabai terserang,
2). Tidak menanam cabai secara terus menerus pada tempat yang sama,
3). Rotasi tanaman untuk memutus siklus hidup hama tungau,
4). Menjaga kebersihan kebun, hama tungau bersifat polifag yaitu memiliki banyak tanaman inang termasuk gulma atau rumput liar,
5). Monitoring atau pengamatan rutin untuk memantau perkembangan tanaman dan serangan hama tungau,
6). Dengan pemanfaatan musuh alami, diantaranya cendawan Entomophthora fresenti, tungau Phytoseiulus persimilis, kumbang Stethorus gilvifrons, dan thrips Scolothrips sexmaculatus. Untuk bagian ini saya tidak paham cara aplikasinya.
7). Penyemprotan insektisida nabati dengan ekstrak tembakau, bawang putih yang dicampur sedikit deterjen. Interval penyemprotan setiap 2 hari sekali dan dilakukan pada pagi atau sore hari,
2. Cara Pengendalian Hama Tungau Secara Kimiawi
1). Melakukan penyemprotan segera setelah ditemui adanya gejala serangan hama tungau,
2). Penyemprotan insektisida kimia dilakukan apabila pestisida nabati tidak mampu lagi mengendalikan hama tungau,
3). Menggunakan 2 jenis bahan aktif akarisida atau lebih secara bergantian untuk menghindari kekebalan hama tungau terhadap bahan aktif tertentu,
4). Interval penyemprotan 2-3 hari sekali atau disesuaikan dengan tingkat serangan,
5). Penyemprotan dilakukan pada pagi atau sore hari,
6). Semprotkan akarisida dari bawah dan dari atas daun cabai,
7). Gunakan pestisida (akarisida) sesuai dengan dosis yang dianjurkan (tidak lebih atau kurang).
E. Jenis-jenis Bahan Aktif Insektisida untuk Mengendalikan Hama Tungau
Berikut ini beberapa jenis bahan aktif insektisida yang dapat digunakan untuk membunuh hama tungau pada tanaman cabai lengkap dengan contoh produk atau merk dagang ;
No | Bahan Aktif | Merk Dagang | Formulasi |
---|---|---|---|
1 | Abamectin | Agrimec | 18EC |
Abacel | 18EC | ||
Alfamex | 18EC | ||
Caleb Tin | 18EC | ||
Catez | 18EC | ||
Cronus | 18EC | ||
Demolish | 18EC | ||
Jargon | 20EC | ||
Mitigate | 18EC | ||
Numectin | 20EC | ||
Starmex | 18EC | ||
2 | Diafentiuron | Agus | 500SC |
Magnitude | 500SC | ||
Pegasus | 500SC | ||
3 | Piridaben | Agridan | 150EC |
Nomite | 140EC | ||
Promite Plus | 20/20WP | ||
Pyridaben | 95TC | ||
Samite | 135EC | ||
Torso | 150EC |
Catatan !!
Untuk menghindari timbulnya resistensi (kekebalan) hama tungau terhadap bahan aktif akarisida tertentu, gunakan 2 jenis atau lebih insektisida dengan bahan aktif yang berbeda. Aplikasi dilakukan secara bergantian, bukan dilakukan sekaligus atau tidak mencampur beberapa insektisida dengan bahan aktif yang berbeda.
Demikian tentang “Cara Pengendalian Hama Tungau pada Tanaman Cabai“. Semoga bermanfaat….
Salam mitalom !!!