Pengendalian PENYAKIT LODOH (Busuk daun, Busuk batang, Busuk umbi) pada Tanaman Kentang

A.    Penyakit LODOH (Busuk daun, Busuk batang, Busuk umbi) pada Kentang

Hama & Penyakit – Musim hujan adalah musim yang selalu ditunggu kedatangannya oleh setiap orang, terutama kita yang berprofesi sebagai petani. Dimana air hujan merupakan sumber kehidupan bagi tanaman, tetapi juga bisa mendatangkan bencana. Betapa tidak, dibalik suka cita setiap memasuki musim hujan timbul kekhawatiran tentang berbagai penyakit yang mengancam tanaman. Salah satunya adalah ancaman serangan penyakit busuk daun atau hawar daun pada tanaman kentang yang dikalangan petani populer dengan nama penyakit lodoh. Penyakit ini selalu menjadi momok yang menakutkan bagi petani kentang setiap kali musim hujan datang. Penyakit busuk daun kentang atau lodoh dianggap sebagai penyakit utama tanaman kentang, karena serangannya dapat menyebabkan kehilangan hasil hingga 70% atau bahkan gagal panen. Penyakit yang disebabkan oleh jamur ini mudah menyebar dari satu tanaman ke tanaman lainnya dalam waktu yang singkat, apalagi didukung oleh kondisi lingkungan yang selalu lembab ketika musim hujan.

B.    Penyebab Penyakit LODOH (Busuk daun, Busuk batang, Busuk umbi) pada Kentang

Penyakit lodoh/busuk daun/hawar daun kentang merupakan penyakit yang paling serius diantara penyakit tanaman kentang lainnya. Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Phytophthora infestans yang merupakan salah satu cendawan patogen ganas. Penyebarannya sangat cepat sehingga  dalam waktu singkat dapat menimbulkan kerusakan pada satu hamparan pertanaman kentang. Selain menyerang daun, Phytophthora infestans juga menyerang batang dan umbi kentang. Cendawan Phytophthora infestans termasuk dalam ordo Peronosporales dari famili Pythiaceae dan genus Phytopthora. Genus Phytophthora dikenal sebagai cendawan patogen yang ganas yang dapat menyerang hampir semua jenis tanaman.

C.    Penyebaran dan Penularan Penyakit LODOH (Busuk daun, Busuk batang, Busuk umbi) pada Kentang

Penyakit yang disebabkan oleh cendawan Phytophthora infestans ini mudah menyebar, dalam waktu singkat spora jamur dapat menginfeksi tanaman lainnya. Pada musim hujan dimana kondisi lingkungan yang dingin dan lembab berpotensi menyebabkan kerusakan yang lebih parah. Penyebaran dan penularan penyakit oleh spora jamur yang terbawa angin, percikan air hujan, serangga, alat-alat pertanian yang digunakan dan oleh manusia. Penyakit ini bersifat polyfag atau menyerang banyak jenis tanaman, terutama tanaman hortikultura. Penyakit lodoh, busuk daun atau hawar daun kentang bisa menyerang pada semua fase pertumbuhan tanaman, mulai dari fase pembibitan, fase pertumbuhan atau fase vegetatif hingga pada fase generatif.

D.    Gejala Serangan Penyakit LODOH (Busuk daun, Busuk batang, Busuk umbi) pada Kentang

Penyakit yang dianggap sebagai ancaman yang paling berbahaya bagi tanaman kentang ini penyebarannya oleh spora. Spora yang sampai ke daun basah akan berkecambah dengan mengeluarkan zoospora atau langsung membentuk tabung kecambah, kemudian masuk ke bagian tanaman, dan akhirnya terjadi infeksi. Spora yang jatuh ke tanah akan menginfeksi umbi, dan pembusukannya bisa terjadi di dalam tanah atau di tempat penyimpanan. Kasus penyakit busuk daun (hawar daun/lodoh) biasanya sering terjadi pada musim hujan dan daerah dataran tinggi yang bersuhu rendah dengan kelembaban tinggi.

Berikut ini beberapa gejala serangan penyakit lodoh (Busuk daun, Busuk batang, Busuk umbi) pada kentang ;

1).    Timbulnya bercak-bercak basah berwarna cokelat kehitaman pada permukaan daun,
2).    Pada permukaan daun bagian bawah terdapat kumpulan sporangium cendawan berwarna putih,
3).    Mula-mula serangan terjadi pada daun-daun tua bagian bawah,
4).    Selanjutnya serangan merembet keatas ke daun muda hingga pucuk tanaman,
5).    Daun-daun yang terserang membusuk dan mati.
6).    Jika menyerang batang, terdapat bercak basah berwarna coklat kehitaman pada batang kentang. Jika disentuh kulit batang mudah terkelupas,
7).    Umbi yang terserang akan melekuk dan agak berair, daging umbi berwarna coklat kehitaman dan membusuk

E.    Pengendalian Penyakit LODOH (Busuk daun, Busuk batang, Busuk umbi) pada Kentang

Pengendalian PENYAKIT LODOH (Busuk daun, Busuk batang, Busuk umbi) pada Tanaman Kentang
Gejala penyakit LODOH pada tanaman kentang

Cendawan Phytophthora infestans dapat menyerang pada semua fase pertumbuhan tanaman kentang, semakin awal penyakit ini menyerang maka resiko kerusakan dan gagal panen semakin tinggi. Jika menyerang tanaman kentang pada fase vegetatif, tanaman yang terinfeksi sudah dapat dipastikan mati dan hanya sebagian kecil yang bertahan dan berumbi. Tetapi jika menyerang tanaman menjelang panen resiko kerugian lebih kecil karena umbi telah terbentuk.

Berikut ini beberapa tindakan pengendalian penyakit LODOH pada tanaman kentang ;

1).    Menggunakan bibit unggul yang toleran terhadap jamur Phytophthora infestans,
2).    Pengolahan lahan yang baik,
3).    Pengapuran untuk meningkatkan pH tanah yang rendah. Tanah asam (pH rendah) merupakan kondisi yang baik bagi perkembangan spora jamur,
4).    Menggunakan bibit yang sehat dan bebas penyakit,
5).    Perbaikan drainase agar air hujan tidak menggenang,
6).    Aplikasi agens hayati Trichoderma sp. sebelum penanaman bibit dilakukan,
7).    Menjaga kebersihan kebun dari gulma agar tidak menjadi inang bagi penyakit,
8).    Pemantauan tanaman sejak dini dan berkala agar tindakan dapat segera dilakukan jika terjadi gejala serangan,
9).    Rotasi tanaman dengan jenis lain untuk memutus siklus hidup jamur Phytophthora infestans,
10).    Menggunakan mulsa plastik untuk menjaga kelembaban tanah tetap stabil,
11).    Mencabut dan memusnahkan tanaman terinfeksi dengan cara dibakar,
12).    Membersihkan tangan, pakaian dan alat-alat pertanian setelah digunakan,
13).    Penyemprotan fungisida berbahan aktif Propineb, Fluopikolid, Mancozeb atau Difenokonazol secara bergiliran
14).    Penyemprotan dilakukan tepat waktu, tepat dosis, tepat sasaran dan tepat aplikasi.

Penyemprotan fungisida dapat dilakukan sejak tanaman berumur 15 hari setelah tanam atau lebih awal jika terlihat ada gejala serangan. Interval dan dosis penyemprotan disesuaikan dengan intensitas serangan. Jika serangan masih ringan atau dalam tahap gejala penyemprotan dapat dilakukan setiap 3 hari sekali. Akan tetapi jika serangan parah dan hujan terus menerus penyemprotan dilakukan lebih sering. Pada musim hujan dianjurkan menggunakan perekat, pembasah dan perata supaya fungisida tidak mudah tercuci oleh air hujan.

Demikian “Cara Mengendalikan Penyakit LODOH (BUSUK DAUN, BUSUK BATANG, BUSUK UMBI) pada Tanaman Kentang“. Semoga bermanfaat…

Salam mitalom !!!