Cara Pengendalian Virus PMWaV Penyebab Penyakit LAYU NENAS
Pengendalian Penyakit Layu pada Tanaman Nanas
Hama & Penyakit – Nanas atau yang sering disebut nenas (Ananas comosus (L.) Merr.) merupakan komoditi yang banyak dibudidayakan di berbagai negara di seluruh dunia. Buah tropis yang konon berasal dari Brasil dan Paraguay ini banyak diolah menjadi berbagai macam produk dalam industri makanan dan minuman. Di Indonesia sendiri penghasil utama buah nanas adalah Propinsi Lampung, di sana banyak terdapat banyak perkebunan nanas dan beberapa pabrik pengolahan buah nanas. Secara umum belum banyak masyarakat yang membudidayakan nenas secara intensif, hal ini bisa saja disebabkan oleh berbagai kendala yang dihadapi oleh petani. Kendala yang sering dihadapi petani nenas adalah sulitnya menjual hasil panen. Belum lagi masalah lainnya, seperti hama dan penyakit. Kini penyakit yang dianggap berbahaya pada tanaman nanas adalah penyakit layu. Penyakit layu yang disebabkan oleh virus ini telah ditemukan dihampir seluruh wilayah pengembangan tanaman nanas di Indonesia.
Penyakit layu nenas di Indonesia kini mulai muncul diberbagai wilayah. Meskipun belum pernah ada laporan penelitian tentang dampak buruk penyakit layu nenas, tetapi penyakit yang disebabkan oleh virus ini tidak bisa dianggap remeh. Penyakit layu nenas sudah menyebar keseluruh wilayah di Indonesia. Penyakit ini merupakan penyakit penting yang banyak dilaporkan diberbagai negara penghasil nanas. Di luar negeri penyakit layu nenas bisa menyebabkan kerusakan dan kerugian yang sangat besar. Kehilangan hasil akibat penyakit ini dilaporkan mencapai 40% hingga 100%.
A. Penyebab Penyakit Layu Nenas
Penyebab penyakit layu nenas ini adalah virus Pineapple mealybug wilt-associated virus-1 (PMWaV-1) dan PMWaV-2. Keberadaan vektor (Dysmicoccus brevises), dan keadaan lingkungan yang mendukung merupakan faktor utama penyebaran penyakit ini. Vektor utama virus PMWaV adalah dua spesies kutu putih yaitu Dysmicoccus brevises (pink mealybug) dan Dysmicoccus neobrevises (grey mealybug). Serangan penyakit menyebabkan lemahnya sistem perakaran sehingga mengganggu transportasi air dan nutrisi sehingga tanaman menjadi layu kemudian mati.
B. Gejala Serangan Penyakit Layu Nenas
Penyakit layu nenas mengakibatkan tanaman tumbuh kerdil, tidak mampu berbuah atau meskipun berbuah tetapi ukurannya kecil. Pada serangan parah tanaman nenas menjadi layu dan mati. Gejala serangan biasanya terjadi pada tanaman nenas yang berada dipinggir lahan, kemudian menyebar ketanaman nenas lainnya.
1). Gejala pada daun
Tanaman nenas yang terinfeksi penyakit layu nenas terlihat mengalami mati pucuk daun, tepi daun nenas menggulung kebawah, warna daun berubah menjadi kuning hingga kemerahan, tanaman layu dan kemudian roboh lalu mati (Gambar 1).
2). Gejala pada akar
Akar tanaman nenas yang terserang berubah warna menjadi kecoklatan sampai hitam. Akar membusuk dan pertumbuhannya terhenti. Pada akar terdapat koloni kutu putih, koloni kutu putih juga terdapat pada tanah disekitar perakaran dan pada pangkal batang. Jika populasinya tinggi kutu putih juga terdapat pada buah nenas (Gambar 2).
C. Penyebaran dan Penularan Penyakit Layu Nenas
1). Penyebaran penyakit layu nenas
Penyakit layu nenas dapat menyebar baik jarak jauh maupun dekat. Penyebaran jarak jauh yaitu penyebaran antar wilayah penghasil nenas, sedangkan penyebaran jarak dekat yaitu penyebaran penyakit antar tanaman dalam satu areal kebun. Penyebaran jarak dekat atau antar tanaman terjadi akibat perpindahan vektor yaitu kutu putih. Sedangkan penyebaran jarak jauh terjadi akibat penggunaan bibit atau benih yang terinfeksi virus. Perpindahan kutu putih (vektor) dari satu tanaman ketanaman lainnya dibantu oleh angin, semut api (Solenopsis sp.) yang hidup bersimbiosis dengan kutu putih Dysmicoccus brevises. Penyebaran virus juga bisa disebabkan oleh manusia melalui kontak langsung dan peralatan pertanian yang digunakan.
2). Penularan penyakit layu nenas
Penularan penyakit layu nenas disebabkan oleh dua spesies kutu putih, yaitu Dysmicoccus brevises (pink mealybug) dan Dysmicoccus neobrevises (grey mealybug). Kutu putih hidup berkoloni pada perakaran, pangkal batang hingga pada buah nenas. Disamping sebagai vektor virus PMWaV, dua spesies kutu putih tersebut adalah hama bagi tanaman.
D. Cara Pengendalian Penyakit Layu Nenas
1). Menanam pada lahan yang steril dari kutu putih maupun virus PMWaV
2). Tidak menanam nenas pada lahan bekas tanaman nenas yang terserang virus PMWaV maupun pada lahan yang berdekatan dengan tanaman terinfeksi
3). Menggunakan benih/bibit yang sehat (steril) dan bebas dari penyakit
4). Menggunakan benih/bibit yang berasal dari tanaman yang sehat dan bebas dari penyakit layu nenas maupun hama kutu putih
5). Merendam bibit menggunakan air panas (58°C) selama lebih kurang 40 menit sebelum bibit ditanam. Cara ini dimaksudkan untuk membunuh virus yang terdapat didalam jaringan tanaman
6). Merendam bibit menggunakan larutan insektisida organofosfat selama 30 menit. Perendaman dilakukan untuk membunuh hama kutu putih dan telurnya yang kemungkinan terbawa pada bibit.
7). Perlakuan media pembibitan menggunakan insektisida organofosfat
8). Pengolahan lahan yang baik dan perlakuan insektisida organofosfat sebelum bibit ditanam
9). Sanitasi lahan dan membersihkan gulma yang tumbuh agar tidak menjadi inang hama kutu putih
10). Mencabut dan memusnahkan tanaman yang terinfeksi dengan cara dibakar agar virus dan kutu putih mati
11). Melakukan rotasi tanaman dengan tanaman jenis lain untuk memutus siklus hidup virus PMWaV dan hama kutu putih
12). Memonitoring tanaman secara berkala agar segera dapat dilakukan tindakan jika terdapat tanaman yang terinfeksi
Demikian “Cara Pengendalian Penyakit Layu Nenas” Semoga bermanfaat…
Salam mitalom !!!