Mengendalikan Penyakit Busuk Pangkal Batang Pada Tanaman Lada

Pengendalian BUSUK PANGKAL BATANG Lada

Serangan jamur Phytophthora pada tanaman lada (Foto : pertanian.go.id)

Hama & Penyakit – Lada atau MERICA yang dikenal juga dengan nama SAHANG adalah komoditas pertanian penting bagi Indonesia. Bahkan LADA merupakan komoditas perdagangan dunia yang dikenal dengan sebutan The King of Spice atau Raja Rempah-Rempah. Sentra produksi lada di Indonesia berada di Kepulauan Bangka-Belitung dan Kalimantan. Lada dari daerah Kepulauan Bangka-Belitung memiliki keistimewaan rasa dan aroma yang khas yang tidak dimiliki oleh lada dari daerah lain. Lada asal Bangka Belitung sangat dikenal dalam perdagangan internasional, karena komoditas pertanian unggulan tersebut merupakan lada putih terbaik dunia dengan merk dagang “Muntok White Pepper“. Namun produksi lada secara nasional mengalami penurunan selama beberapa tahun terakhir. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah serangan penyakit Busuk Pangkal Batang. Penyakit ini dapat menyebabkan penurunan produksi lada nasional secara signifikan.

Busuk Pangkal Batang pada tanaman lada adalah salah satu penyakit yang menjadi momok bagi petani lada. Karena penyakit ini merupakan penyakit yang berbahaya dan paling mematikan pada tanaman lada. Petani lada seringkali gagal panen dan harus menanggung kerugian yang tidak sedikit akibat penyakit yang disebabkan oleh cendawan tersebut. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian tanaman lada dalam waktu yang singkat dan dapat menyebar dengan cepat dari tanaman yang satu ketanaman lainnya. Penyebab penyakit ini adalah jamur Phytophthora capsici, yang dapat menyerang pada semua fase pertumbuhan tanaman lada, mulai dari pembibitan sampai lada berproduksi. Jamur ini dapat hidup dan berkembangbiak didalam tanah, serta mudah tersebar melalui aliran air hujan, terbawa tanah yang menempel pada alat pertanian, kaki manusia atau hewan, dan bahan tanaman yang telah terinfeksi.

A. Gejala Serangan Penyakit Busuk PANGKAL BATANG Pada Tanaman LADA

Jamur Phytophthora capsici yang merupakan patogen penyebab penyakit ini sebenarnya dapat menyerang pada seluruh bagian tanaman lada, tetapi serangan mematikan yang paling membahayakan adalah pada pangkal batang atau akar. Gejala yang khas dan mudah dikenali dari serangan penyakit ini adalah tanaman menjadi layu apabila patogen menyerang pangkal batang atau akar, warna daun tetap hijau (menggantung), kemudian berubah menjadi coklat hitam (tetap menggantung) dan akan gugur secara bertahap. Pangkal batang tanaman lada yang terserang berubah warna menjadi hitam, pangkal batang membusuk dan pada keadaan lembab akan nampak lendir yang berwarna kebiruan.

Serangan jamur Phytophthora capsici pada daun lada menyebabkan gejala bercak daun pada bagian tengah atau tepi daun. Daun-daun yang terinfeksi akan gugur dan menjadi sumber inokulum bagi bagian tanaman lain yang berada di dekatnya. Serangan pada bunga dan buah menyebabkan warna hitam dan membusuk. Gejala ini biasanya ditemukan pada bunga dan buah yang letaknya dekat dengan permukaan tanah atau yang menempel dan kontak langsung dengan tanah.

Serangan jamur Phytophthora capsici pada tanaman lada bisa terjadi kapan saja, baik pada musim kemarau maupun musim penghujan. Tetapi serangan jamur Phytophthora capsici lebih aktif dan banyak terjadi pada musim hujan, karena pada saat itu keadaan suhu yang sangat rendah dan kelembaban yang tinggi, dan jika didukung oleh asupan nutrisi yang cukup maka akan merangsang struktur istirahat (dormansi) jamur tersebut untuk berkembangbiak. Penyebaran patogen dapat terjadi melalui udara, tanah, alat-alat pertanian yang terkontaminasi jamur, terbawa oleh manusia, hewan, melalui air dan bahan tanaman itu sendiri.

B. Cara Pengendalian Penyakit Busuk PANGKAL BATANG Pada Tanaman LADA

Upaya dalam mengendalikan penyakit Busuk Pangkal Batang pada tanaman lada dapat dilakukan dengan berbagai cara. Akan tetapi pengendalian jamur Phytophthora capsici pada lahan yang sudah lama ditanami lada, relatif sulit untuk dilakukan. Pengendalian dapat dilakukan melalui pendekatan secara terpadu yang meliputi teknik budidaya, pengendalian hayati dan pengendalian secara kimiawi. Berikut ini beberapa upaya yang dapat dilakukan dalam mengendalikan penyakit busuk pangkal batang pada tanaman lada ;

1. Pengendalian Melalui Teknik Budidaya

Pengendalian penyakit busuk pangkal batang melalui teknik budidaya dapat dilakukan dengan cara-cara berikut ini ;

> Mencegah penyakit dengan menanam varietas lada yang toleran terhadap penyakit busuk pangkal batang,

> Pemeliharaan yang efisien antara lain : pemupukan tepat dosis, tepat waktu dan tepat sesuai dengan anjuran.

> Penggunaan tajar (tanaman penegak hidup) juga sangat dianjurkan untuk mengurangi stress tanaman terutama selama musim kemarau dikarenakan sifat dari tanaman ini membutuhkan cahaya matahari berkisar 50-75%. Tajar yang dapat digunakan adalah dadap duri jarang/dadap cangkring atau glirisidia.

> Penggunaan tanaman penutup tanah seperti Arachis pintoi yang diikuti dengan penyiangan terbatas juga akan membantu mengurangi/membatasi penyebaran propagul P. capsici, selain itu juga keberadaan bunganya akan menjadi sumber nutrisi bagi musuh alami hama penggerek batang lada.

> Pembuatan saluran drainase atau parit keliling untuk mencegah penyebaran Phytophthora capsici dari lahan yang sudah tercemar.

> Pembuatan pagar keliling kebun (tanaman rumput gajah atau hijauan pakan ternak) juga diperlukan untuk menghindari lalu lalang hewan ternak atau manusia yang mungkin membawa propagul Phytophthora capsici.

> Untuk tanaman yang telah terserang Phytophthora capsici dapat dilakukan eradikasi/pemusnahan dengan cara membakar tanaman sakit atau terinfeksi ditempat atau bisa juga dengan penyiraman bubur bordo.

2. Pengendalian Secara Hayati

Pengendalian penyakit busuk pangkal batang pada tanaman lada secara hayati dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut ;

> Pemberian formulasi hayati yang merupakan campuran dari bahan organik (pupuk hijauan, pupuk kandang/sapi) diberikan pada awal musim hujan,

> Pemberian formulasi hayati diulangi 2-3 bulan setelah pemberian awal dengan tujuan mengurangi populasi patogen dalam tanah.

> Pada Awal musim hujan, lakukan aplikasi formula yang mengandung trichoderma spp yang diberikan pada pangkal tanaman lada. Jamur trichoderma spp dapat menghambat dan mencegah perkembangan jamur patogen tersebut.

3. Pengendalian Secara Kimiawi

Pengendalian penyakit busuk pangkal batang pada tanaman lada secara kimiawi adalah pengendalian yang dilakukan dengan penggunaan fungisida kimia yang bersifat sistemik. Berikut ini cara pengendalian busuk pangkal batang secara kimiawi ;

> Segera aplikasikan fungisida apabila ada tanaman lada yang sakit atau dicurigai sudah terkena busuk pangkal batang. Aplikasinya dilakukan dengan cara penyiraman larutan fungisida pada pangkal batang tanaman lada yang sakit.

> Selain itu juga bisa dilakukan penyiraman bubur bordo dimana aplikasinya harus diikuti dengan pemberian agen hayati 2 minggu kemudian.

> Bahan dan cara membuat bubur bordo yaitu 100 gram terusi (CuSO4) dilarutkan dalam 5 liter air dan 100 gram kapur tohor/tembok dilarutkan dalam 5 liter air, larutan terusi dituang kedalam larutan kapur sambil diaduk. Setelah dicampur segera larutan bordo disiramkan pada tanah bekas tanaman terserang BPB. Alat-alat dan sepatu bekas dipakai pada tanaman yang sakit segera di rendam dan dicuci bersih

Untuk efektifitasnya pengendalian terpadu perhatian juga harus diberikan terhadap penataan kondisi lingkungan sekitar agar tidak terlalu lembab. Pemangkasan tajar dan pemeliharaan saluran drainase sangat berperan dalam pengendalian penyakit busuk pangkal batang. Interaksi tanaman – lingkungan – patogen sangat menentukan perkembangan penyakit busuk pangkal batang ini. Dan yang paling penting adalah upaya pencegahan. Upaya pencegahan yang dapat dilakukan antara lain ; menggunakan varietas tahan penyakit jamur, menggunakan bahan tanaman dari tanaman yang sehat, menggunakan bibit yang sehat, serta cara pengolahan lahan yang baik dan benar. Pencegahan merupakan tindakan yang paling baik, sebab akan sulit mengendalikan penyakit ini pada tanaman yang sudah terlanjur terinfeksi.

Demikian “Cara Pengendalian Penyakit Busuk PANGKAL BATANG pada Tanaman Lada“. Semoga bermanfaat….

Salam mitalom !!!