Penyakit Busuk Bakteri Pada Tanaman PEPAYA

Busuk Bakteri Pada Tanaman Pepaya

Penyakit Busuk Bakteri Pada Tanaman PEPAYA
Gambar 1 ; Gejala serangan penyakit busuk bakteri (Foto : Hendry Hendry)

Hama & Penyakit – Busuk bakteri merupakan salah satu penyakit berbahaya yang sering menyerang tanaman. Penyakit busuk bakteri seringkali mengakibatkan kegagalan panen secara total karena serangan yang cepat meluas dan menghabiskan tanaman dalam waktu yang singkat. Penyakit ini dapat ditemui pada hampir semua jenis tanaman, baik tanaman pangan, hortikultura, tanaman perkebunan maupun tanaman hias. Salah satu jenis tanaman yang sering terserang penyakit busuk bakteri adalah pepaya. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Erwinia papayae ini jika tidak segera ditanggulangi penyebarannya sangat cepat. Dalam waktu beberapa hari saja, penyakit ini bisa menghabiskan puluhan hektar tanaman pepaya. Tanah yang lembab, suhu rendah dan curah hujan yang tinggi adalah kondisi yang paling baik bagi perkembangbiakan dan penyebaran penyakit busuk bakteri.

Pepaya (Carica papaya L.) merupakan tanaman buah yang konon berasal dari Amerika tropis. Pusat penyebaran diduga berada di daerah sekitar Meksiko bagian selatan dan Nikaragua. Di Indonesia, tanaman pepaya umumnya tumbuh menyebar diseluruh wilayah mulai dari dataran rendah sampai dataran tinggi, yaitu sampai 1.000m di atas permukaan laut. Pada awalnya budidaya tanaman pepaya di Indonesia bersifat skala kecil atau lebih kepada tanaman pekarangan. Tetapi ketika muncul varietas pepaya calina atau yang lebih populer disebut pepaya california, budidaya pepaya secara luas mulai dikembangkan dibeberapa daerah. Banyaknya kegunaan dan mudahnya budidaya tanaman ini adalah penyebab banyaknya tanaman pepaya ditanaman di hampir setiap pekarangan penduduk.

Tanaman papaya memiliki banyak sekali khasiat dan manfaat bagi kesehatan. Buah pepaya diketahui diketahui memiliki nilai gizi yang cukup tinggi karena banyak mengandung pro-vitamin A, vitamin C dan mineral Kalsium. Selain sebagai buah meja dan sayur, buah pepaya dapat juga diolah lebih lanjut sehingga dapat menambah nilai ekonomisnya. Akar dan bagian tanaman lainnya juaga dapat diolah sebagai obat tradisional. Prospek bisnis budidaya pepaya di Indonesia sangat menjanjikan sehingga banyak petani yang menggantungkan hidupnya pada tanaman ini. Akan tetapi tidak sedikit kendala yang harus dihadapi petani pepaya dilapangan sehingga banyak yang beralih kekomoditas lain. Kendala-kendala yang terjadi dilapangan bermacam-macam, salah satunya adalah serangan penyakit berbahaya yang dapat mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit.

Salah satu permasalahan yang terdapat pada usaha budidaya tanaman ini adalah serangan hama dan penyakit. Hama dan penyakit tanaman pepaya ini dapat mengakibatkan turunnya hasil panen atau bahkan kematian pada tanaman. Mengingat skala usaha budidaya tanaman ini masih dalam kecil dan sederhana, serangan hama dan penyakit tidak cepat dikendalikan. Hal ini akan memperparah penyebaran serangan hama dan penyakit. Salah satu penyakit yang penyebarannya sangat cepat dan dapat
menimbulkan kerugian besar adalah penyakit busuk bakteri.

Penyakit Busuk Bakteri Erwinia papayae Gardan (Enterobacteriales: Enterobacteriaceae)

Erwinia papaye termasuk dalam ordo Enterobacteriales dan famili Enterobacteriacea. Bakteri ini tergolong dalam bakteri gram negatif yang berbentuk batang (rod). Penyakit yang diakibatkan oleh bakteri ini biasanya disebut penyakit busuk pucuk, kanker batang dan penyakit rebah. Penyakit yang disebabkan bakteri ini pertama kali dilaporkan ditemukan di pulau Jawa, indonesia yang kemudian disebut Bacilus papaye oleh Von Rant tahun 1931 dan hingga saat ini telah menyebar ke seluruh pusat budidya tanaman pepaya di dunia.

Penyebaran Erwinia papayae meliputi: Asia tenggara (Indonesia, Malaysia, Philipina) Kepulauan Pasifik (Kepulauan Marian, Tonga, Fiji) serta Kepualauan Karibia dan Amerika (Anguilla, Antigua, Barbuda, Barbados, Dominica, Grenada, Guadeloupe, Grenadines,

Martinique, Montserrat, Sainte Croix, Saint Kitts and Nevis, Saint Lucia, Saint Vincent, Trinidad and Tobago, the US Virgin Islands and Venezuela).

Metode penyebaran utama Erwinia papayae adalah melalui percikan air hujan. Bakteri ini dapat menyerang tanaman sehat melalui lubang alami atau luka pada tanaman. Penyakit ini juga dilaporkan dapat menular melalui biji (seed borne). Erwinia papaye tidak dapat bertahan lama pada akar tanaman sakit yang membusuk dalam tanah, namun apabila terdapat inang alternativ seperti kacang tunggak, belewah dan tomat bakteri ini dapat hidup lebih lama.Pepaya yang terserang bakteri ini menunjukkan gejala berupa tangkai daun dan batang yang masih hijau terdapat bercak kebasah-basahan.

Pada tanaman muda daun menguning dan membusuk. Setelah beberapa lama bagian tunas-tunas muda mangalami kematian. Pada helain daun yang besar terdapat bercak-bercak kering yang bentuknya tidak teratur, selanjutnya meluas sepanjang tulang-tulang daun.

Jika penyakit telah meyerang batang, batang akan membusuk, semua daunnya akan gugur dan pada akhirnya diikuti oleh matinya seluruh tanaman.Penyakit akibat serangan Erwinia papayae ini memiliki arti penting karena dapat menurunkan hasil panen, rusaknya kualitas buah dan hingga kematian pada tanaman.

Cara Mengendalikan Penyakit Busuk Erwnia papayae

Beberapa metode pengendalian untuk penyakit ini adalah:

1. Pembongkaran yang terinfeksi. Tanaman yang sakit terinfeksi bakteri Erwinia papayae sebaiknya dibongkar dan dibakar untuk menghilangkan sumber inokulum penyakit sebelum memasuki musim hujan. Hindari menyentuh tanaman lain yang masih sehat setelah kontak langsung dengan tanaman yang terinfeksi. Segera bersihkan tangan dan peralatan pertanian yang kontak langsung dengan tanaman pepaya yang sakit.

2. Pengendalian secara kimiawi. Penggunaan pestisida dengan bahan aktif tembaga hidroksida digunakan untuk menegndalikan penyakit ini di Philipina. Aplikasinya dilakukan dengan penyemprotan keseluruh bagian tanaman dan pengocoran pada pangkal batang. Contoh produk fungisida berbahan aktif tembaga hidroksida : Copside, Funguran, Cobox

3. Pengendalian dengan kultur teknis.
Penggunaan benih yang bebas Erwnia papayae dan penggunaan varietas pepaya yang tahan akan serangan bakteri ini adalah jalan terbaik penegndalian penyakit ini.Untuk mengatasi masalah serangan penyakit busuk Erwnia papayae pada tanaman pepaya dapat ditekankan kepada metode kultur teknis yaitu pemilihan benih yang bebas dan atau tahan terhadap penyakit ini. Dengan menerapkan peraturan karantina antar area/negara yang ketat untuk tidak memasukkan benih tanaman tidak tersertifikasi serta bantuan akses benih atau bibit dari pemerintah setempat setempat kepada petani dapat mencegah tumbuh dan berkembangnya penyakit tanaman pepaya.

Demikian tentang “Penyakit Busuk Bakteri Pada Tanaman Pepaya” serta cara penanggulangannya. Pengendalian dianjurkan dengan cara pencegahan sejak dini sebelum tanaman terinfeksi. Yakni dengan pengolahan lahan yang baik, menggunakan benih bebas Erwinia papayae, menjaga kelembaban tanah dan lokasi budidaya serta mengkondisikan agar pH tanah tetap ideal untuk tanaman pepaya. Semoga bermanfaat….

Salam mitalom !!!