Panduan Praktis Budidaya Menanam BUAH NAGA Organik di Pekarangan Rumah

Cara Budidaya BUAH NAGA Secara Organik di Kebun Pekarangan

Budidaya Tanaman Buah – Buah naga konon berasal dari daratan Meksiko, Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Tanaman buah yang masih satu kerabat dengan kaktus (Cactacea) ini mulai dikenal di Indonesia pada awal tahun 2000-an yang diimpor dari Taiwan.

Foto : Auvil Hara

Di Indonesia, buah naga masih tergolong komoditi langka. Tanaman yang dalam bahasa inggris disebut Dragon Fruit ini memiliki bentuk yang unik, bulat dan bersisik. Batang tanaman buah naga berupa sulur-sulur yang panjang, berbentuk segitiga, berwarna hijau dan tumbuh menjalar.

Bunganya berukuran besar, berwarna putih-kuning muda, dan mekar umumnya di malam hari. Setelah bunga layu maka terbentuk bakal buah yang menggelantung disetiap batang. Bobot buah rata-rata berkisar antara 400–700g.

Rasanya merupakan kombinasi antara manis, asam, dan segar. Untuk lidah kebanyakan orang Indonesia, buah ini dinilai kurang sesuai, namun karena promosi yang gencar dengan menonjolkan khasiat untuk kesehatan, maka menjadikannya cepat populer.

Varietas buah naga sejauh ini dibedakan kedalam empat kelompok berdasarkan warna buah, yaitu buah naga daging putih (Hylocereus undatus), buah naga daging merah (H. polyrhizus), buah naga daging super merah (Hylocereus costaricensis), dan buah naga kulit kuning daging putih (Selenicerius megalanthus).

Syarat Tumbuh Tanaman Buah Naga

Saat ini masyarakat Indonesia sudah banyak yang membudidayakan buah naga secara luas. Tanaman buah naga sangat mudah dibudidayakan, sehingga dengan cepat berkembang diberbagai tempat.

Tanaman buah naga dapat tumbuh optimal di dataran rendah, pada ketinggian 20-500 mdpl (meter diatas permukaan laut). Tanah yang untuk budidaya buah naga adalah tanah yang gembur, porous, dan banyak mengandung bahan organik.

pH ideal untuk tanaman buah naga adalah 5-7. Tanaman ini peka terhadap kekeringan sehingga memerlukan air yang cukup dan akan membusuk jika kelebihan air.

Tanaman buah naga menghendaki penyinaran cahaya matahari secara penuh untuk mempercepat proses pembungaan. Membudidayakan buah naga dipekarangan berpotensi menambah penghasilan dan memanfaatkan lahan kosong disekitar rumah.

Persiapan Lahan untuk Budidaya Buah naga Secara Organik di Pekarangan

Lahan atau areal pekarangan yang akan digunakan untuk budidaya menanam buah naga dibersihkan. Rumput liar atau semak belukar ditebas (dibabat), lahan dibersihkan dari sampah dan kotoran lainnya.

Kemudian dilakukan pengukuran jarak tanam dan diberi tanda berupa pancang kayu atau bambu dengan jarak tanam 2 meter x 2,5 meter. Selanjutnya membuat lubang tanam dengan ukuran 50 x 50 x 50 cm.

Persiapan Tiang Rambatan untuk Tanaman Buah Naga

Tiang rambatan tanaman buah naga berupa beton dengan ukuran 10 atau 12 cm dengan panjang 2 meter. Tiang ditanam sedalam 50 cm dan diatas permukaan 150 cm. Tiang rambatan ditanam tepat ditengah-tengah lubang yang telah dibuat sesuai dengan jarak tanam yang diinginkan.

Kemudian lubang tanam diurug menggunakan campuran tanah, pasir dan pupuk kandang sebanyak 20-30 kg pupuk kandang per tiang rambatan. Pupuk kandang yang digunakan sebaiknya pupuk kandang yang sudah lama/kering atau sudah difermentasi.

Area penanaman bibit buah naga disekitar tiang dibuat kenongan/gundukan setinggi 10-15 cm.

Bagian ujung atas tiang rambatan berupa lingkaran yang juga dibuat dari beton atau ban bekas sebagai penopang/penahan cabang produktif buah naga.

Persiapan Bibit dan Penanaman Buah Naga Organik

Tanaman buah naga dapat diperbanyak dengan stek (vegetativ) maupun dengan biji (generatif). Namun umumnya bibit yang digunakan dalam bentuk stek.

Bibit tanaman buah naga yang dibutuhkan berupa stek dengan panjang 25-30 cm yang disemai menggunakan polybag. Media semai untuk stek buah naga berupa campuran tanah, pasir dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1.

Bibit tanaman buah naga ditanam dengan jarak sekitar 20 cm dari tiang rambatan. Setiap tiang rambatan dibutuhkan 4 bibit yang ditanam pada setiap sisi tiang rambatan/peyangga.

Cara Pemeliharan Tanaman Buah Naga Organik

Pemeliharaan atau perawatan merupakan kunci utama dalam budidaya tanaman buah naga. Pemeliharan yang baik dan tepat akan menghasilkan tanaman yang berkualitas dan produktif.

Pemeliharaan tanaman buah naga meliputi pengikatan batang, pemangkasan, penyiraman, penyiangan, pengendalian hama penyakit dan pemupukan.

a). Pengikatan batang tanaman buah naga

Pengikatan tanaman buah naga pertamakali dilakukan segera setelah penanaman. Selanjutnya setiap tumbuh ruas baru atau jika batang bertambah sekitar 40-50 cm agar batang tidak menjuntai dan patah. Hal ini biasanya terjadi setiap 3-4 minggu sekali.

b). Penyiraman tanaman buah naga

Tanaman buah naga memerlukan air yang cukup, bila tidak turun hujan tanaman perlu disiram 2 kali sehari yaitu pagi dan sore hari. Jika kelebihan air tanaman akan membusuk dan mati.

c). Pemangkasan tanaman buah naga

Ada dua tujuan dalam pemangkasan tanaman buah naga, yaitu pemangkasan pembentukan batang dan pemangkasan pemeliharaan. Pemangkasan pembentukan batang dilakukan pada setiap ruas yang bercabang untuk menjaga agar batang utama hanya terdiri atas satu batang.

Setelah batang utama mencapai ketinggian lingkaran kemudian dilakukan pemangkasan untuk merangsang terbentuknya tunas produktif kearah samping.

Pemangkasan pemeliharaan dilakukan untuk menjaga agar tajuk tanaman tersusun melingkar dan cabang tidak terlalu panjang. Cabang-cabang yang tidak normal dan terserang penyakit dipotong dan dimusnahkan.

d). Penyiangan gulma pada tanaman buah naga

Penyiangan yaitu membersihkan gulma rumput dan tanaman lain yang tidak dikehendaki yang tumbuh disekitar tanaman buah naga. Penyiangan dilakukan supaya tanaman buah naga memperoleh nutrisi secara maksimal tanpa ada gangguan (kompetisi) dengan tanaman lain dan gulma.

e). Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman buah naga

Hama yang sering menyerang tanaman buah naga dipekarangan antara lain kutu putih, kutu daun, semut rangrang, belalang, ulat, tungau, bekicot, burung dan ayam. Dapat dikendalikan secara teknis dan menggunakan pestisida organik.

Sedangkan penyakit yang sering ditemukan pada tanaman buah naga antara lain penyakit karat merah alga, bercak orange, sulur putih, hawar daun, antraknosa, kusam putih, busuk lunak, kuning sulur, bercak buah. Penyakit pada tanaman buah naga dapat dikendalikan secara teknis dan menggunakan fungisida organik.

f). Dosis dan Cara Pemupukan tanaman buah naga organik

Pemupukan tanaman buah naga yang dibudidayakan secara organik yaitu menggunakan pupuk kandang atau pupuk organik lainnya. Pemupukan tanaman buah naga organik dilakukan sebanyak 3 kali dalam satu tahun, yaitu pada saat tanam dan diulangi setiap 4 bulan sekali.

Pada tanaman yang sudah berbuah (tanaman produkstif) pemupukan dilakukan setelah musim panen dan diulangi setiap 4 bulan berikutnya. Dosis pupuk yang diberikan yaitu 5-10 kg per tiang setiap kali pemupukan. Pemupukan pertamakali setelah musim panen dan ditambah 200 gram kapur pertanian.

Panen Buah Naga (Ciri-ciri Buah Naga Siap Panen dan Cara Panen Buah Naga)

Buah naga putih mulai berbuah secara optimal pada umur 10–12 bulan, sedangkan buah naga merah lebih cepat yaitu umur 7-10 bulan. Bunga mulai muncul pada batang buah naga setelah batang/cabang tumbuh menjulur ke bawah. Diawali tumbuh bakal
bunga, 2–3 minggu kemudian mulai mekar.

Bunga mekar umumnya dimulai sekitar jam 6 sore hari. Sepuluh hari dari bunga mekar sudah mulai tampak bakal buah sebesar telur ayam berwarna hijau. Pada umur 35 hari setelah bunga mekar, buah naga sudah mulai bisa dipetik dengan tanda kulit buah telah berubah warna dari hijau menjadi merah.

Panen dapat dilakukan bila buah sudah berwarna merah penuh. Kemasakan buah bisa beberapa hari lebih cepat jika matahari bersinar penuh sepanjang bulan, atau lebih lambat beberapa hari jika cuaca sering mendung. Masa berbuah biasanya bersusul-susul selama 4–6 bulan mulai Bulan Desember sampai Mei.

Buah dipetik dengan cara memotong (dengan gunting) pada tangkai buah. Memetik buah naga jangan terlambat, sebab yang terlalu tua akan pecah dan membusuk.

Demikian tentang “Cara Budidaya Menanam BUAH NAGA Secara Organik di Kebun Pekarangan Rumah“. Semoga bermanfaat…

Salam mitalom !!!