Cara Pemisahan, Perawatan Anak AYAM BURAS (Ayam Kampung) dan Pengaturan Siklus Bertelur Ayam Kampung
Pemisahan Anak Ayam dan Pengaturan Siklus Bertelur Ayam Buras
Budidaya Peternakan – Pemisahan dan pemeliharaan anak ayam kampung merupakan salah satu aspek terpenting dalam usaha budidaya ayam buras. Tingginya tingkat kematian anak ayam kampung disebabkan karena sistem pemeliharaan yang kurang tepat, dimana pada umumnya induk ayam kampung dibiarkan mengasuh anaknya sampai disapih.
Hal ini sering dijumpai pada sistem pemeliharaan ayam kampung secara tradisional. Mebiarkan anak ayam diasuh induknya secara bersama-sama sampai disapih secara alami akan menyebabkan persentase keberhasilan usaha ternak ayam kampung semakin rendah, dimana tingkat kematian anak ayam sangat tinggi dan produksi telur rendah karena waktu untuk bertelur menjadi lama.
Tujuan utama pemisahan anak ayam dari induknya adalah untuk meningkatkan produksi telur dan mengurangi tingkat kematian anak ayam. Induk ayam kampung yang dipisahkan dari anak-anaknya akan segera melakukan perkawinan dan bertelur kembali sehingga tingkat produktifitas lebih tinggi.
6. Cara Pembuatan Kandang (Kotak Indukan) Anak Ayam Kampung yang Baru Menetas
Kotak indukan adalah kotak atau kandang untuk memelihara anak ayam kampung yang dipisahkan dari induknya. Kotak indukan dapat dibuat dari bahan bambu, kayu, kawat atau barang-barang bekas yang sekiranya dapat digunakan. Ukuran dan bentuk kotak indukan tergantung pada jumlah anak ayam, biaya dan bahan yang tersedia.
1. Cara pembuatan kotak indukan
– Kotak indukan bisa berbentuk kotak atau sesuai bahan yang tersedia
– Bahan untuk pembuatan kotak indukan bisa dari bambu yang dibelah kecil-kecil atau kawat ayam dengan diameter 0,5-1 cm
– Lantai kotak indukan sebaiknya tidak terlalu rapat atau terlalu renggang supaya kaki anak ayam terhindar dari cacat/luka karena terjepit
– Ukuran kotak indukan disesuaikan dengan jumlah anak ayam, misalnya untuk 40 ekor anak ayam kotak indukan dibuat dengan ukuran panjang 1 meter, tinggi 80 cm dan tinggi 60 cm.
2. Tempat pakan dan minum anak ayam dalam kotak indukan
Tempat pakan dan minum untuk anak ayam kampung sebaiknya terbuat dari bahan yang tidak mudah berkarat, misalnya plastik, kayu, pipa paralon atau bambu. Tempat pakan dan minum harus diletakkan di dalam kotak indukan supaya mudah dijangkau oleh anak-anak ayam.
3. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kotak indukan
– Kotak indukan disterilkan terlebih dahulu sebelum anak ayam dimasukkan, yaitu dengan cara pengapuran seluruh kotak indukan dan dibiarkan selama 3 atau 4 hari
– Kotak indukan dibersihkan minimal setiap 2 hari sekali, atau lebih baik dibersihkan setiap hari
– Kotak indukan berfungsi sebagai pengganti induk ayam, maka kehangatan sangat diperlukan terutama bagi anak ayam umur 1-10 hari.
– Suhu perlu diatur untuk menciptakan temperatur kotak indukan yang sesuai
– Keadaan sirkulasi udara di dalam kotak indukan sangat mempengaruhi perkembangan dan kesehatan anak ayam, maka ventilasi harus diperhatikan dalam membuat kotak indukan
– Pengontrolan rutin dan memastikan anak ayam selalu aman dari binatang pemangsa
7. Cara Memisahkan dan Perawatan Anak Ayam (DOC) Kampung dari Induknya
1. Tiga atau empat hari sebelum anak ayam dimasukkan, kotak indukan harus di sterilkan terlebih dahulu dengan cara pengapuran/dikapur seluruh kandang. Selanjutnya anak ayam yang baru menetas segera dipisahkan dari induknya dan dimasukkan ke dalam kotak indukan.
2. Anak ayam umur 1-10 hari diberi lampu pemanas dengan temperatur yang sesuai. Lampu pemanas dinyalakan pada malam hari dan ketika suhu dingin, misalnya pada saat hujan.
3. Pada hari ke-11 dan seterusnya lampu dimatikan, lampu dinyalakan hanya jika anak ayam terlihat kedinginan
4. Pada malam hari atau ketika hujan dan angin kencang kotak indukan ditutup menggunakan terpal/karung goni agar anak ayam kampung terhindar dari stres dan kedinginan
5. Temperatur suhu kotak indukan harus selalu dikontrol, apabila anak ayam bergerombol mendekati lampu berarti kurang hangat, apabila menjauhi lampu berarti suhu terlalu panas, apabila anak ayam menyebar berarti temperatur sesuai
6. Pemberian pakan dan minum, anak ayam kampung umur 1-10 hari pakan harus tersedia sepanjang hari dan tidak terbatas jumlahnya. Pakan diberikan 3-4 kali dalam satu hari, pakan diletakkan pada wadah yang mudah dijangkau oleh anak ayam.
7. Untuk menekan/mengurangi tingkat kematian anak ayam kampung, kotak indukan harus selalu terjaga kebersihannya. Kotoran dan sisa pakan dibersihkan setiap hari
8. Pengaturan Siklus Bertelur Ayam Kampung
Produksi telur ayam kampung per ekor rata-rata hanya 50 butir per tahun, jjauh lebih rendah daripada ayam ras. Ada beberapa cara untuk meningkatkan jumlah produksi telur ayam buras (ayam kampung), yaitu menetaskan telur dengan mesin penetas atau dengan induk entok.
Telur-telur ayam kampung diambil dan dimasukkan ke dalam sangkar entok yang siap mengeram atau ke dalam mesin penetas. Dengan demikian induk ayam kampung mengurungkan niatnya untuk mengeram karena tidak ada telur di sangkarnya.
Untuk menghilangkan sifat mengeram, induk ayam yang siap mengeram dimandikan setiap hari. 2-3 minggu setelah sifat mengeramnya hilang, induk ayam kampung akan bertelur kembali. Dengan demikian produksi telur ayam kampung lebih banyak.
Dengan perlakuan diatas, induk ayam kampung diharapkan dapat bertelur sebanyak 9 kali dalam satu tahun dengan produksi telur kurang lebih 115 butir per ekor per tahun. Cara ini mampu meningkatkan produksi telur maupun anak ayam kampung.
Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Ayam Buras (Ayam Kampung)
Pengendalian penyakit pada ternak ayam kampung merupakan aspek penting yang harus diperhatikan oleh setiap peternak. Serangan penyakit dapat menyebabkan kematian yang cukup tinggi dan tentu saja menimbulkan kerugian.
Penyakit yang cukup berbahaya pada ternak ayam kampung yaitu flu burung dan tetelo. Kedua penyakit ini belum ada obatnya, namun dapat dicegah dengan vaksinasi.
Beberapa penyakit yang sering menyerang ternak ayam kampung antara lain sebagai berikut :
1. Penyakit Tetelo (ND)
2. Penyakit Flu Burung
3. Penyakit Cacar
4. Penyakit Berak Darah (Coccidiosis)
5. Penyakit Kolera
6. Penyakit Salesma (Snot)
Cara pengendalian, pencegahan dan pengobatan penyakit ayam kampung selengkapnya dapat dibaca disini “6 Penyakit Berbahaya pada AYAM KAMPUNG dan Cara Pengendaliannya“.
Tulisan ini adalah lanjutan dari “8 Aspek Penting yang Harus Diperhatikan Dalam Beternak AYAM KAMPUNG“. Semoga bermanfaat…
Salam mitalom !!!