Mengenal LELE MUTIARA, Deskripsi (Ciri-ciri) dan 7 Keunggulannya
Mengenal Sifat Keunggulan Ikan LELE MUTIARA
Budidaya Perikanan – Setelah melakukan serangkaian penelitian panjang selama 5 tahun sejak tahun 2010 hingga 2014, tim peneliti komoditas ikan lele, berhasil melahirkan strain unggul ikan lele yang diberi nama “Lele Mutiara“. Nama “Mutiara” yang sematkan bukan tanpa makna, tetapi nama ini mencerminkan kualitas dan mutu strain lele tersebut, yaitu MU-tu Ti-nggi tiada ta-RA.
Ikan LELE MUTIARA memiliki daya tahan terhadap serangan penyakit yang relatif tinggi dan masa pemeliharaan yang sangat singkat. Ikan lele unggul bermutu tinggi ini dapat dipanen pada umur 40-50 hari setelah tebar benih. Laju pertumbuhan lele mutiara juga tinggi dibandingkan jenis lele lain.
Ikan lele Mutiara secara resmi dirilis oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan pada tahun 2015 melalui Surat Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 77/KEPMEN-KP/2015.
Asal-usul LELE MUTIARA
Ikan LELE MUTIARA merupakan hasil riset pemuliaan ikan lele yang dilakukan selama 5 tahun di Balai Penelitian Pemuliaan Ikan yang berlokasi di
Sukamandi Subang Jawa Barat untuk menghasilkan strain baru ikan lele Afrika yang memiliki keunggulan performa budidaya secara lengkap.
Lele Mutiara dibentuk dari gabungan persilangan strain ikan lele Mesir, Paiton, Sangkuriang dan Dumbo yang diseleksi selama 3 generasi pada karakter pertumbuhan.
Pemuliaan ikan lele ini adalah upaya dalam menjawab persoalan produksi ikan lele nasional yang terus mengalami penurunan secara signifikan.
Sebagaimana kita ketahui, ikan lele merupakan komoditas terbesar kedua setelah ikan nila.
Ikan lele dumbo (Lele Afrika) yang selama ini menjadi primadona dan menjadi komoditas utama perikanan nasional terus mengalami penurunan kualitas genetik. Sehingga untuk mempertahankan produksi ikan lele tetap tinggi diperlukan berbagai upaya, salah satunya adalah menciptakan strain lele yang lebih unggul.
7 Keunggulan Ikan LELE MUTIARA
1. Laju pertumbuhan tinggi : mencapai 10-40% lebih tinggi daripada lele jenis lain
2. Cepat panen (masa panen singkat) : benih ikan lele mutiara berukuran 5-7 cm atau 7-9 cm dengan padat tebar 100 ekor/m2 berkisar 40-50 hari, sedangkan pada padat tebar 200-300 ekor/m2 berkisar 60-80 hari
3. Keseragaman ukuran relatif tinggi : tahap produksi benih diperoleh 80-90% benih siap jual dan pemanenan pertama pada tahap pembesaran tanpa sortir diperoleh ikan lele ukuran konsumsi sebanyak 70-80%
4. Rasio konversi pakan (FCR = Feed Conversion Ratio) relatif rendah : 0,6-0,8 pada pendederan dan 0,8-1,0 pada pembesaran.
5. Daya tahan terhadap penyakit relatif tinggi: sintasan (SR = Survival Rate) pendederan benih berkisar 60-70% pada infeksi bakteri Aeromonas hydrophila (tanpa antibiotik).
6. Toleransi lingkungan relatif tinggi: suhu 15-35 oC, pH 5-10, amoniak <3 mg/L, nitrit < 0,3 mg/L, salinitas 0-10 ‰.
7. Produktivitas relatif tinggi: produktivitas pada tahap pembesaran 20-70% lebih tinggi daripada benih-benih strain lain.
Deskripsi / Ciri-ciri Ikan LELE MUTIARA
Variabel | Parameter | Keterangan/Nilai |
Panjang kepala | 24.33-30.59 % | |
Jarak antarmata | 39.03-46.33 % | |
Diameter mata | 5.01-6.55 % | |
Panjang predorsal | 28.31-35.93 % | |
Panjang sirip punggung | 63.58-73.79 % | |
Morfometrik | Panjang prepektoral | 15.67-21.93 % |
Panjang prepelvis | 39.55-55.76 % | |
Panjang preanal | 48.36-58.18 % | |
Panjang sirip anus | 33.11-48.33 % | |
Tinggi badan maksimum | 11.63-17.43 % | |
Tinggi batang ekor | 6.19-8.70 % |
Jumlah jari-jari sirip punggung | 59-79 | |
Jumlah jari-jari sirip anus | 47-59 | |
Meristik | Jumlah jari-jari sirip dada | 9-11 |
Jumlah jari-jari sirip perut | 5-6 | |
Jumlah jari-jari sirip ekor | 9-22 |
Pemeliharaan larva | 20 hari menghasilkan benih dominan berukuran 2-3 cm dan 3-4 cm | |
Pendederan | 1 bulan menghasilkan benih dominan berukuran 5-7 cm dan 7-9 cm sebanyak 80-90% | |
Pertumbuhan | Pembesaran | 1.5-2 bulan tanpa sortir menghasilkan ikan lele ukuran konsumsi sekitar 70-80% |
DO | >0 mg/l | |
Suhu | 15-35 C | |
Toleransi Lingkungan | pH | 5-10 |
Amoniak | <3 mg/l | |
Nitrit | <0.3 mg/l | |
Salinitas | 0-10% |
Porsi termakan (edible portion) | 61.11-8.40% | |
Kualitas Daging | Kadar protein | 18.36% |
Kadar lemak | 1.73% |
Umur awal matang gonad | 5 bulan | |
Warna oosit intraovarian | hijau-kekuningan (91.11%) dan kuningkecokelatan (8.89%) | |
Diameter Oosit intraovarian | 1.31-0.08 mm | |
Indeks gonadosomatik jantan | 0.74-0.25% | |
Reproduksi | Indeks ovisomatik betina | 13.21-2.42% |
Fekunditas relatif | 104.550-24 butir/kg bobot induk | |
Derajat fertilisasi | 91.89-5.89% | |
Derajat penetasan | 86.49-7.81% | |
Waktu rematurasi | induk betina 1.5 bulan. jantan 3 minggu | |
LD50 | 3.89×108 CFU/mL |
Ketahanan Aeromonas hydrophila | Mortalitas uji tantang 24 jam 13%. 60 jam 30% | |
Sintasan pendederan benih tanpa antibiotik | 60-70% | |
Peningkatan Genetis | Respon seleksi pertumbuhan (bobot) kumulatif | 52.64% |
Keragaman Genetis | Heterozigositas teramati | 0.50% |
Indeks fiksasi | 0.42 | |
Warna | Normal (Abu-abu gelap) | 99.63% |
Bukti Keunggulan Ikan LELE MUTIARA
Budidaya pembesaran ikan lele mutiara telah di ujicoba di Kampung Lele, Desa Tegalrejo, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah tahun 2015 yang lalu, wilayah tersebut merupakan kawasan perkolaman pembesaran ikan lele yang sangat terkenal di Boyolali.
Dalam uji coba tersebut benih ikan lele Mutiara berukuran 5 – 7 cm sebanyak 100 ribu ekor ditebar di 10 buah kolam pembesaran, atau masing-masing kolam ditebar sebanyak 10 ribu ekor.
Dalam laporan yang diterbitkan pada Buletin Penelitian Pemuliaan Ikan Vol. 4/2 Tahun 2015, kegiatan Iptekmas pembesaran ikan lele Mutiara di Kampung Lele, Boyolali memberikan bukti keunggulan ikan lele Mutiara. Hasil kegiatan antara lain produktivitas hasil panen meningkat dan masa panen singkat.
Sebelumnya produktifitas ikan lele di Boyolali relaif rendah. Dengan penebaran benih sebanyak 10 ribu ekor hanya diperoleh hasil panen berkisar 300 -600 kg. Dengan menggunakan benih ikan lele mutiara dengan jumlah tebar yang sama dapat diperoleh hasil panen sekitar 700 – 900 kg.
Penggunaan benih ikan lele Mutiara telah meningkatkan efisiensi pakan sekitar 10 %, sehingga proporsi keuntungan usaha yang diperoleh pembudidaya juga meningkat sekitar 30 – 60 %.
Pada uji coba ini pembudidaya ikan lele di Boyolali hanya membutuhkan waktu 2-3 bulan untuk menghasilkan ikan lele siap panen ukuran 6-10 ekor per kilogram. Persentase kematian benih juga rendah sehingga pembudidaya dapat memperoleh keuntungan yang lebih tinggi.
Demikian tentang ” 7 Keunggulan dan Ciri-ciri Ikan LELE MUTIARA“. Semoga bermanfaat….
Sumber :
1. bppisukamandi.kkp.go.d
2. trobos.com
3. gresik.co
Salam mitalom !!!