Cara Budidaya Kacang Tanah

Budidaya Kacang Tanah

Cara Budidaya Kacang Tanah
Budidaya Kacang Tanah

Budidaya – Kacang tanah dalam bahasa latin disebut Arachis hypogaea L. adalah tanaman budidaya yang banyak ditanam di Indonesia. Tanaman dari keluarga kacang-kacangan ini berbunga di atas permukaan tanah, sedangkan buahnya berada didalam tanah. Di Indonesia, kacang tanah menjadi tanaman polong terpenting selain kedelai. Tanaman ini bisa tumbuh dan berproduksi dengan baik di hampir seluruh wilayah di Indonesia. Pada awalnya sentra produksi kacang tanah di Indonesia terpusat di Sumatera Utara, Sulawesi dan Pulau Jawa. Dan sekarang kacang tanah sudah dibudidayakan diseluruh wilayah Indonesia. Di setiap daerah kacang tanah memiliki nama yang berbeda, misalnya orang Aceh menyebutnya kacang tanoh, orang sunda menyebutnya kacang una atau suuk. Kacang tanah juga dikenal dengan nama kacang brol, kacang bandung, kacang tuban, kacang kole, kacang benggala dan lain sebagainya.

1. Syarat Tumbuh Kacang Tanah

Kacang tanah memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi dan bisa tumbuh dimana saja, namun idealnya budidaya kacang tanah dilakukan pada ketinggian 50 – 500 dpl. Kacang tanah paling baik dibudidayakan di daerah dengan tekstur tanah yang gembur dan subur dengan curah hujan sedang. pH tanah ideal adalah 6,0 – 6,5 dan suhu yang dikehendaki sekitar 28 – 32 derajat celcius. Pada suhu dibawah 15 derajat celcius kacang tanah tidak bisa tumbuh dengan baik, pertumbuhan terhambat dan tidak dapat berbunga dengan sempurna.

2. Persiapan Lahan Budidaya Kacang Tanah

Lahan untuk budidaya kacang tanah harus digemburkan terlebih dahulu atau dibajak. Jika lahan yang digunakan rawan tergenang saat musim hujan, maka harus dibuat bedengan atau dibuat parit-parit untuk drainase. Taburkan dolomit jika pH tanah dibawah 6,0. Kemudian taburkan pupuk dasar berupa pupuk kandang atau kompos, TSP, KCL dan ZA dengan dosis disesuaikan dengan tingkat kesuburan tanah. Setelah penaburan pupuk dasar, biarkan lahan selama 7 – 10 hari.

3. Persiapan Benih Budidaya Kacang Tanah

Benih kacang tanah bisa diperoleh dari tanaman kacang tanah yang sudah tua, yaitu kacang tanah yang dipanen pada usia kira-kira 100 hari setelah tanam. Pilih benih dari tanaman kacang tanah yang berkualitas baik dan sehat. Buah kacang tanah yang baik untuk benih memiliki ciri-ciri warna kulit kehitaman dengan biji yang padat. Jika dibuka tidak memiliki selaput pada bagian dalam cangkang. Setelah dipanen, buah yang akan dijadikan benih disortase kemudian dijemur hingga kering. Benih yang baik untuk ditanam adalah benih yang baru atau benih yang disimpan tidak lebih dari 2 bulan. Benih sebaiknya tidak dikupas selama dalam penyimpanan.

4. Cara Menanam Biji Benih Kacang Tanah

Kebutuhan benih dalam budidaya kacang tanah kira-kira 50 kg/hektar. Penanaman kacang tanah dilakukan dengan cara ditugal dengan jarak 20 x 20 cm. Setiap lubang ditanam satu benih kemudian ditutup dengan tanah. Bisa juga ditanam dengan cara garitan atau dibuat parit memanjang, kemudian benih diletakkan pada parit tersebut dengan jarak 20 – 25 cm. Selanjutnya dibuat lagi parit didepannya yang sekaligus menutup benih pada parit sebelumnya. Begitu seterusnya hingga selesai.

5. Cara Pemeliharaan Budidaya Kacang Tanah

Benih kacang tanah mulai berkecambah setelah 5-7 hari dan mulai berbunga pada usia 20 hari setelah tanam. Kacang tanah akan terus berbunga hingga usia 75 hari setelah tanam. Bakal buah atau ginofor akan muncul setelah terjadi proses penyerbukan. Ginofor akan menuju dan menembus tanah untuk membentuk polong.

Pemeliharaan dan perawatan yang diperlukan agar tanaman kacang tanah tumbuh dengan baik adalah penyiangan. Penyiangan dilakukan agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan rumput liar. Sebaiknya penyiangan dilakukan segera jika terlihat tumbuh rumput atau gulma. Rumput dicabut dengan hati-hati agar tidak merusak ginofor atau bakal buah. Hindari penyiangan menggunakan cangkul karena bisa merusak dan mengganggu pembuahan.

6. Jenis Pupuk dan Cara Pemupukan Susulan Budidaya Kacang Tanah

Pemupukan susulan dilakukan pada usia 30 hari setelah tanam, yakni pada saat tanaman berbunga. Agar buahnya banyak dan bernas gunakan pupuk yang banyak mengandung unsur phosphor, misalnya TSP atau SP36. Taburkan pupuk secara merata pada tanaman kacang tanah. Pemupukan sebaiknya dilakukan pada sore hari atau pada saat daun tanaman kacang tanah dalam kondisi kering. Hal ini dimaksudkan agar pupuk tidak menempel pada daun tanaman.

Setelah pemupukan dilakukan pembubunan tanah atau menutup area perakaran agar tanaman kacang tanah berbuah banyak dan berkualitas bagus. Pembubunan juga bermanfaat untuk mengurangi pertumbuhan gulma. Lakukan dengan hati-hati agar tidak merusak buah.

7. Pengendalian Hama dan Penyakit Budidaya Kacang Tanah

Hama yang biasanya menyerang tanaman kacang tanah antara lain ; hama perusak akar (uret), ulat grayak, dan ulat penggulung daun. Pengendalian dilakukan dengan cara pengolahan lahan yang baik, penyiangan secara rutin dan menjaga kebersihan lahan serta area sekitar lahan budidaya. Jika terpaksa gunakan insektisida dengan dosis sesuai yang dianjurkan.

Sedangkan penyakit yang biasanya menyerang tanaman kacang tanah antara lain ; penyakit layu, bercak daun, karat daun dan sklerotium. Pengendalian dilakukan dengan cara pengolahan lahan yang baik, penyiangan rutin, sanitasi lahan dan pergiliran tanaman. Untuk mencegah penularan penyakit, sebaiknya tanaman yang terinfeksi dicabut dan dimusnahkan serta menggunakan varietas yang tahan terhadap serangan penyakit.

8. Panen Budidaya Kacang Tanah

Untuk kebutuhan konsumsi kacang tanah bisa dipanen pada usia 85-90 hari setelah tanam. Kacang tanah yang siap dipanen memiliki ciri – ciri daun menguning dan rontok, serta batang mengeras, dan biji sudah terisi penuh. Panen kacang tanah dilakukan dengan cara mencabut kemudian biji atau buah kacang tanah dicabut satu persatu. Kemudian kacang tanah dijemur atau bisa juga dijual langsung setelah panen.
Baca juga Kandungan Gizi dan Manfaat Kacang Tanah
Semoga bermanfaat…

Salam mitalom !!!