Tips Budidaya MENANAM CABAI Saat Musim Hujan

Tips Budidaya Cabai Dimusim Hujan

Ilustrasi (Foto by : Sunyi SLY)

Budidaya Hortikultura – Tanaman cabai atau lombok merupakan salah satu jenis tanaman hortikultura yang mampu beradaptasi dengan baik terhadap iklim dan cuaca. Tanaman sayuran buah yang memiliki rasa pedas ini tetap bisa tumbuh dengan optimal baik dimusim kemarau maupun dimusim hujan, dengan catatan mendapatkan perlakuan yang tepat. Baik cabai besar, cabai keriting, paprika maupun cabai rawit memerlukan perlakuan khusus sesuai dengan iklim dan musim. Budidaya cabai yang dilakukan pada musim kemarau maupun dimusim hujan memiliki resiko kegagalan yang sama, pun memiliki potensi keuntungan yang hampir sama pula. Jika dimusim kemarau petani cabai selalu mengeluhkan tanamannya kekeringan atau kekurangan air, sedangkan dimusim hujan kegagalan seringkali diakibatkan oleh berbagai penyakit akibat dari curah hujan dan kelembaban yang tinggi. Selain penyakit cara pengolahan lahan juga berpengaruh terhadap kegagalan bertanam cabai dimusim hujan.

Budidaya cabai pada musim penghujan berpotensi memperoleh keuntungan yang tinggi, tetapi resiko kegagalannya juga besar. Disatu sisi menanam cabai saat musim hujan lebih hemat biaya penyiraman serta lebih hemat tenaga karena tanaman tidak harus disiram tetapi disisi lain tanaman cabai membutuhkan biaya pemeliharaan yang tidak sedikit. Sebagai contoh, berbagai jenis penyakit yang disebabkan oleh jamur dan bakteri berkembang lebih pesat pada saat musim hujan. Jika tidak diantisipasi sejak dini, biaya pemeliharaan tanaman cabai musim hujan bisa membengkak. Menanam cabai pada saat musim hujan memerlukan teknik budidaya yang tepat, pemeliharaan yang lebih intensif serta perlakuan yang tepat. Meskipun musim penghujan bukanlah musim yang ideal untuk menanam cabai tetapi pada kenyataannya budidaya cabai lebih banyak dilakukan pada musim hujan.

13 Langkah Tepat Budidaya Cabai Dimusim Hujan

Untuk mengantisipasi resiko kerugian dan kegagalan maka diperlukan pengetahuan tentang bagaimana cara memperlakukan tanaman cabai pada saat musim hujan. Perlakuan secara intensif tidak hanya dilakukan pada tanaman, tetapi cara pengolahan lahan juga harus diperhatikan. Oleh sebab itu sejak awal persiapan dan pengolahan lahan perlu diperhitungkan dengan seksama. Berikut ini langkah-langkah dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi resiko kerugian bertanam cabai saat musim hujan :

1.    Membuat Bedengan Yang Lebih Tinggi

Pada musim penghujan, bedengan untuk menanam cabai sebaiknya dibuat lebih tinggi dari biasanya, terutama pada lahan datar seperti persawahan. Pembuatan bedengan yang tinggi dimaksudkan untuk menghindari tanaman cabai terendam oleh air hujan yang menggenang. Genangan air pada parit-parit bedengan jika berlangsung dalam waktu yang lama akan mengakibatkan tanah menjadi lembab dan becek. Pada kondisi seperti ini beberapa jenis penyakit berkembang lebih cepat, terutama penyakit tanaman yang disebabkan oleh jamur dan bakteri.

2.    Pengapuran dan Pengaturan pH Tanah

Pengapuran lahan budidaya cabai

pH tanah sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman cabai, pH yang terlalu rendah atau terlalu tinggi dapat mengakibatkan pertumbuhan tanaman terhambat atau kerdil. pH ideal untuk tanaman cabai antara 5,5 – 6,5, lakukan pengecekan pH tanah pada saat melakukan pengolahan lahan. Jika pH rendah taburkan kapur dolomit atau kiserit secara merata dan biarkan tersiram hujan, kemudian lakukan pengukuran pH kembali. Jika pH masih rendah taburkan dolomit kembali sampai mendapatkan pH yang diinginkan. Selain berpengaruh terhadap pertumbuhan, pH yang rendah juga merupakan kondisi yang ideal untuk perkembangan jamur dan bakteri.

3.    Penggunaan Trichoderma sp.

Trichoderma sp. merupakan sejenis cendawan yang memiliki aktifitas antifungal dan bermanfaat sebagai biofungisida untuk mencegah perkembangan berbagai jenis jamur patogen. Penggunaan Trichoderma sp. terbukti efektif dalam menekan perkembangbiakan jamur patogen sehingga tanaman tumbuh lebih subur dan terhindar dari penyakit yang disebabkan oleh jamur. Aplikasi Trichoderma sp. sebaiknya dilakukan pada saat pengolahan lahan.

4.    Menggunakan Varietas Yang Sesuai

Agar tanaman cabai dapat tumbuh dengan optimal, sebaiknya gunakan benih unggul yang toleran terhadap curah hujan tinggi. Penggunaan varietas yang sesuai dapat mengurangi resiko kegagalan dan kerugian. Beberapa jenis varietas benih cabai yang toleran terhadap curah hujan tinggi antara lain : Kencana, Ciko (Cabai keriting/cabai besar), Prima Agrihorti, Rabani Agrihorti (Cabai rawit). Jenis-jenis cabai tersebut merupakan benih cabai varietas unggul produksi Balitbangtan yang cocok dibudidayakan disegala musim, baik musim kemarau maupun musim hujan.

5.    Pemupukan Yang Berimbang

Pada saat musim hujan sebaiknya penggunaan pupuk nitrogen dikurangi. Pupuk nitrogen yang berlebihan dapat menurunkan pH tanah, selain itu tanaman cabai yang kelebihan pupuk nitrogen lebih rentan terhadap serangan berbagai jenis penyakit. Oleh sebab itu lakukan pemupukan secara berimbang dengan memperhatikan kebutuhan unsur hara oleh tanaman.

6.    Menggunakan Mulsa Plastik

Tanaman cabai dimusim hujan (Foto : Batuara Nainggolan)

Selain membuat bedengan yang tinggi, budidaya cabai saat musim hujan disarankan untuk menggunakan mulsa plastik. Penggunaan mulsa plastik memang akan menambah biaya produksi, tetapi biaya pembelian mulsa sebanding dengan manfaat yang diperoleh. Mulsa plastik bermanfaat untuk menjaga kelembaban tetap stabil sehingga perkembangan jamur dan bakteri didalam tanah bisa diminimalisir. Mulsa plastik berfungsi untuk menahan air hujan dan mencegah tanah bedengan menjadi lembab dan becek. Selain itu  mulsa plastik juga berfungsi untuk menahan pertumbuhan gulma dimana pada saat musim hujan gulma lebih cepat tumbuh.

7.    Memperbaiki Drainase Disekitar Lahan

Bukan hanya bedengan saja, tetapi pada musim hujan drainase disekitar lahan pertanaman cabai juga harus diperhatikan. Buat saluran-saluran pembuangan air disekitar lahan cabai sebelum bibit ditanam atau bersamaan dengan pengolahan lahan. Perbaikan drainase dilakukan supaya air hujan dapat keluar dan tidak menggenangi lahan tanaman cabai.

8.    Pengaturan Jarak Tanam

Jarak tanam berpengaruh terhadap perkembangan berbagai jenis panyakit tanaman cabai. Pada saat musim penghujan jarak tanam sebaiknya dibuat lebih jarang atau lebih lebar. Jarak tanam yang terlalu rapat dapat menyebabkan lingkungan pertanaman menjadi lebih lembab sehingga perkembangan jamur dan bakteri patogen lebih cepat.

9.    Sanitasi Sekitar Pertanaman

Sanitasi atau mebersihkan lahan pertanaman cabai dari rumput liar atau gulma merupakan salah satu upaya untuk mengantisipasi perkembangbiakan hama dan penyakit tanaman. Gulma yang dibiarkan tumbuh dapat digunakan oleh organisme pengganggu tanaman (OPT) sebagai tempat bersembunyi dan berkembang biak. Untuk meminimalisir perkembangbiakan dan peledakan populasi hama dan penyakit sebaiknya lahan selalu dibersihkan dari gulma atau rumput liar.

10.    Memantau Perkembangan OPT Secara Intensif

Untuk mengantisipasi peledakan populasi hama dan penyakit, sebaiknya lakukan pemantauan secara intensif. Kemudian segera lakukan tindakan yang tepat untuk mengendalikan OPT sebelum keadaan menjadi parah. Gunakan insektisida dan fungisida yang tepat sesuai dengan OPT sasaran.

11.    Aplikasi Pestisida Secara Tepat dan Benar

Pada saat musim hujan aplikasi insektisida dan fungisida harus dilakukan dengan tepat dan penuh perhitungan. Lakukan penyemprotan pada waktu yang tepat dengan memperhatikan cuaca dan penggunaan perekat, pembasah dan perata. Tidak semua pestisida memiliki daya rekat yang baik pada tanaman sehingga mudah tercuci oleh air hujan. Oleh karena itu pada saat musim hujan hendaknya aplikasi pestisida selalu menggunakan perekat, pembasah dan perata supaya penggunaan pestisida lebih efektif.

12.    Mengetahui Jenis-jenis Hama dan Penyakit Cabai Dimusim Penghujan

Pengetahuan tentang jenis-jenis hama dan penyakit tanaman cabai yang dapat mengancam saat musim hujan itu sangat penting. Sebab dengan pengetahuan tersebut pencegahan dan pengendalian hama dan penyakit dapat dilakukan dengan tepat. Beberapa jenis hama dan penyakit yang menyerang tanaman cabai dimusim hujan antara lain ; ulat grayak, ulat buah (Helicoverpa), penyakit Pseudomonas solanacearum, antraknosa, serta penyakit jamur dan bakteri lainnya.

13.    Penggunaan Naungan Plastik UV

Plastik UV merupakan plastik khusus pelindung tanaman yang digunakan untuk melindungi tanaman dari terik matahari dan curahan air hujan. Plastik UV sangat cocok digunakan pada musim hujan karena dapat melindungi tanaman dari air hujan yang berlebihan, sehingga tanaman cabai terhindar dari serangan berbagai jenis penyakit. Tetapi harga plastik UV terbilang cukup mahal sehingga tidak banyak petani cabai yang menggunakannya.

Demikian “12 Cara Tepat Budidaya Cabai Dimusim Hujan“. Semoga bermanfaat….

Salam mitalom !!!