Cara Budidaya Mentimun
Cara Praktis Budidaya Mentimun
Budidaya Hortikultura – Mentimun (cucumis sativus) adalah salah satu jenis tanaman sayuran merambat dari suku timun-timunan (cucurbitaceae). Walaupun tanaman mentimun mampu beradaptasi dengan berbagai jenis iklim dan musim, namun lebih maksimal pada kondisi musim kemarau dengan mendapatkan sinar matahari secara penuh. Dan jangan lupa, kebutuhan air harus terpenuhi dengan baik. Tanaman mentimun bisa tumbuh dengan baik pada dataran rendah sampai dataran tinggi. Namun tanaman ini bisa tumbuh maksimal pada ketinggian 1000 – 1200 mdpl. Ph ideal untuk tanaman ini adalah 6-7 dengan kondisi tekstur tanah gembur berpasir.
PERSIAPAN LAHAN BUDIDAYA MENTIMUN
Hal pertama yang dilakukan dalam budidaya mentimun adalah pengolahan lahan. Lahan dibersihkan dari rumput liar dan gulma pengganggu. Kemudian digemburkan dengan cara dibajak atau dicangkul. Buatlah bedengan dengan ukuran lebar 100 cm dan tinggi 20-30 cm, dengan jarak antara bedengan 50 – 60 cm. Taburkan dolomit (jika perlu), biarkan tersiram air hujan (-/+ 1 minggu). Kemudian taburkan pupuk kandang sebanyak 10 – 15 sak per 400 m2 lahan. Tambahkan pupuk TSP, ZA dan Kcl dengan perbandingan 2 : 1 : 1. Kemudian di aduk hingga rata atau segera ditutup dengan tanah supaya pupuk tidak menguap. Setelah 10 – 15 kemudian, tutup bedengan dengan mulsa plastik. Buatlah lubang tanam dengan diameter 10 cm dengan jarak ;
a. 50 x 50 atau 60 x 50 cm (musim kemarau)
b. 60 x 70 atau 70 x 70 cm (musim hujan)
PENANAMAN BENIH MENTIMUN
Benih disemai terlebih dahulu dengan menggunakan polybag kecil ukuran 6 x 8 cm. Masukkan benih kedalam polybag sebanyak 1 benih 1 polybag, dalam waktu 3 – 4 hari benih sudah berkecambah. Setelah usia 10 HSS benih sudah bisa dipindah ke lahan.
Benih juga bisa langsung ditanam kelahan tanpa menyemai lebih dulu. Caranya rendam benih dengan air hangat kuku selama 1-2 jam supaya benih cepat berkecambah. Tanam benih kedalam lubang tanam sebanyak 1 benih/lubang.
PEMASANGAN LANJARAN
Lanjaran atau ajir segera dipasang setelah selesai proses penanaman. Lanjaran dibuat dengan bahan kayu/bambu, tali plastik dan benang. Lanjaran dipasang disisi batang tanaman (usahakan tidak merusak akar tanaman), setiap satu tanaman dipasangi satu lanjaran. Atau jika ingoin praktis dan hemat pemakaian ajir/lanjaran silahkan baca Cara Praktis Membuat Lanjaran Mentimun
PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN TANAMAN MENTIMUN
Lakukan penyulaman segera setelah terlihat adanya benih yang tidak tumbuh atau dimakan serangga. jaga kondisi kelembaban tanah dengan menyiram secara rutin. Tanaman mentimun sangat membutuhkan banyak air dan sensitif terhadap kekeringan. Jika tanaman mentimun kekurangan air otomatis pertumbuhan tanaman terganggu, buah bengkok / tidak sempurna dan tanaman lebih cepat menua dan mati. Sebaliknya jika kebutuhan air dan unsur hara tercukupi mentimun bisa menghasilkan buah yang lebat dan tahan lama serta berumur panjang.
Penyiangan dilakukan jika ada rumput liar yang tumbuh di lubang tanam dan parit bedengan.
Pada usia 2 minggu HST lakukan pemupukan susulan dengan cara dikocor. Dosis pada awal pemupukan adalah 2 kg/1000 tanaman dengan pupuk NPK. Selanjutnya pemupukan dilakukan setiap 1 minggu. Pemupukan terus dilakukan sampai tanaman berusia 50 HST. Jika pada umur 50+ tanaman masih terlihat segar dan bakal buah masih banyak, pemupukan bisa dilanjutkan. Gunakan pupuk yang mengandung unsur N, P dan K secara seimbang agar tanaman mentimun berbuah lebat sesuai harapan.
PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT MENTIMUN
a. Hama pada tanaman mentimun diantaranya ;
– Oteng-oteng ; adalah penggerek daun yang memakan daun pada usia awal pertumbuhan.
– Ulat ; hama ulat menyerang batang muda dan daun dengan cara memakannya.
– Bekicot ; hama ini lebih suka menyerang pada awal pertumbuhan tanaman dengan memakan batang dan daun muda.
– Aphids ; jenis kutu daun berwarna hijau menyerang dengan cara menghisap cairan daun.
– Lalat buah ; menyerang buah dengan cara menyuntikkan telor kedalam daging buah dan menyebabkan buah membusuk.
Hama tersebut bisa dikendalikan dengan menyemprotkan insektisida.
b. Penyakit pada tanaman mentimun ;
– Antraknosa
– Busuk daun
– Bercak daun
– Busuk buah
– Penyakit Mozaik (mozaik virus)
Penyakit tersebut disebabkan oleh cendawan yang dapat dikendalikan dengan penyemprotan fungisida.
CARA PANEN MENTIMUN
Buah mentimun sudah bisa dipanen pada usia 35-40 HST. Buah siap panen adalah yang sudah berukuran berat kira-kira 250 gram. Selanjutnya pemanenan dilakukan setiap hari. Jika dibudidayakan dengan teknik yang tepat, tanaman mentimun dapat dipanen hingga 25 – 30 kali terhitung sejak awal panen atau panen pertama. Kemudian buah timun yang sudah dipanen disortir dan kemas menggunakan karung goni untuk dipasarkan.
Demikianlah tentang cara budidaya mentimun, semoga bermanfaat …
Salam mitalom !!!