Fungsi dan Manfaat Bekatul Pada Pembuatan Kompos

Peran Bekatul Pada Pengomposan

Artikel – Bekatul merupakan hasil lain yang berupa limbah dari proses penggilingan padi. Proses penggilingan padi bertujuan untuk memisahkan antara kulit padi (sekam), bekatul dan beras. Sekam adalah lapisan terluar atau kulit yang membungkus beras dan diantara sekam dan beras (endospermium) tersebut terdapat lapisan tipis yang disebut bekatul. Bekatul identik dengan padi, padahal bekatul juga terdapat pada jagung, gandum, milet dan jelai.

Peran Bekatul Pada Pembuatan Kompos

Bekatul secara anatomi adalah lapisan aleuron dan sebagian perikarp yang terikut. Aleuron adalah lapisan sel terluar yang kaya akan gizi dari endospermium (beras). Sedangkan perikarp merupakan bagian terdalam dari sekam. Bekatul diperoleh dari proses penggilingan atau penumbukan padi. Bekatul bukan dedak, keduanya sama-sama diperoleh melalui proses pemisahan antara kulit dan beras yang dilakukan dengan penggilingan atau penumbukan. Pada proses penggilingan gabah (pemisahan kulit) akan diperoleh beras pecah kulit (brown rice). Beras pecah kulit terdiri atas bran (dedak dan bekatul), endospermium (beras), dan embrio (lembaga).

Kandungan Gizi Bekatul

Bekatul mengandung zat-zat gizi, vitamin dan mineral yang bermanfaat. Terutama karbohidrat, bekatul kaya akan karbohidrat yang mencapai 51-55 gr/100 gr bekatul. Bekatul juga mengandung protein, lemak, asam lemak esensial, serat, vitamin E Kompleks, serta vitamin B Kompleks. Selain itu bekatul juga mengandung mineral-mineral yang bermanfaat seperti kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Phosphor (P), Mangan (Mn), Zat Besi (Fe), Kalium (K), Seng (Zn), dan lain sebagainya.

Manfaat Bekatul Pada Pengomposan

Pengomposan merupakan proses dekomposisi biologis yang bertujuan untuk mempercepat penguraian bahan-bahan organik dalam kondisi yang terkontrol. Pengomposan yang dilakukan dengan tepat dapat menghancurkan organisme patogen, menghancurkan biji dan gulma. Dalam proses pengomposan melibatkan mikroorganisme bermanfaat seperti Lactobacillus, Rhyzopus, Anona, dan Saccaromyces. Dalam kegiatannya sebagai organisme pengurai, bakteri-bekteri tersebut membutuhkan makanan untuk hidupnya. Sumber makanan bakteri dibutuhkan untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan berkembang biak.

Kualitas hasil pengomposan tergantung pada kualitas dan jumlah bakteri pengurai yang ada. Semakin banyak bakteri pengurai maka semakin baik kualitas kompos tersebut. Kualitas perkembangbiakan bakteri selain faktor lingkungan juga dipengaruhi oleh sumber makanan yang tersedia. Semakin baik kualitas sumber makanan maka semakin baik pula perkembangbiakan serta jumlah bakteri yang tersedia.

Selain gula bekatul merupakan sumber makanan yang baik bagi bakteri. Dengan kandungan karbohidrat yang tinggi serta protein nabati, bekatul adalah sumber makanan yang lengkap bagi bakteri pengurai. Penambahan bekatul pada pembuatan pupuk kompos secara tidak langsung berpengaruh positif terhadap kualitas kompos yang dihasilkan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa fungsi dan manfaat bekatul pada pengomposan adalah sebagai sumber makanan bakteri dan sebagai bahan tambahan untuk menghasilkan kompos yang berkualitas. Semoga bermanfaat…

Salam mitalom !!!