Buah MATOA – Benarkah Pohon Matoa Hanya Bisa Hidup di Papua?
Artikel – Apa itu buah MATOA? Matoa (Pometia pinnata) adalah nama tanaman yang menghasilkan buah dengan nama yang sama, yakni buah matoa. Buah matoa belakangan ini kepopulerannya kian melejit, dan terkenal sebagai buah khas daerah Papua. Pohon matoa adalah tumbuhan yang masih satu keluarga dengan rambutan, yaitu famili Sapindaceae.
Benarkah MATOA berasal dan hanya terdapat di Papua?
Meskipun dikenal sebagai buah khas Papua, ternyata matoa terdapat juga di berbagai belahan dunia. Matoa tumbuh tersebar mulai dari Sri Lanka dan Kepulauan Andaman melalui Asia Tenggara, sampai Fiji dan Samoa. Matoa juga terdapat di beberapa daerah di Sulawesi, Maluku, Jawa, Kalimantan, Malaysia dan Papua Nugini.
Lalu, kenapa MATOA terkenal sebagai buah khas Papua?
Di Papua, pohon matoa tumbuh dan tersebar hampir disetiap daerah, antara lain : dataran Seko (Jayapura); Wondoswaar-pulau Weoswar, Anjai Kebar, Warmare,Armina-Bintuni, Ransiki, Pami-Nuni (Manokwari); Samabusa-Nabire, dan pulau Yapen (Karyaatmaja dan Suripatty, 1997). Matoa tumbuh berkelompok pada tempat-tempat tertentu di dalam hutan. Wajar saja jika matoa dikenal sebagai tanaman khas Papua dan menjadi flora identitas dan kebanggaan masyarakat Propinsi Papua.
Bagaimana rasa buah MATOA?
Ada yang mengatakan rasa buah matoa berubah-ubah, ada yang bilang rasa buah matoa seperti rambutan. Ada juga yang bilang rasanya seperti durian. Intinya rasa buah matoa susah didefinisikan, rasanya “ramai” dan yang pasti berasa manis. Menurut saya pribadi aroma dan rasa buah matoa seperti antara rasa buah rambutan dan klengkeng.
Klasifikasi ilmiah Matoa
Kingdom | : | Plantae |
Divisi | : | Magnoliophyta |
Kelas | : | Magnoliopsida |
Ordo | : | Sapindales |
Famili | : | Sapindaceae |
Genus | : | Pometia |
Spesies | : | P. pinnata |
Nama binomial | : | Pometia pinnata |
Mengenal pohon dan buah Matoa
Seperti apakah pohon dan buah Matoa? Pohon matoa termasuk tanaman pohon besar, tingginya dapat mencapai 50 meter. Memiliki kayu yang cukup keras. Akar papan tingginya mencapai 5 meter. Daun majemuk berseling, bersirip genap. Tangkai daun panjang -/+ 1 m. Anak daun 4-3 pasang, bentuknya bundar memanjang dengan tepi yang bergerigi. Mahkota bunga agak berbulu bagian luar dan kelopak bunga agak menyatu.
Bentuk buah matoa bulat lonjong dengan ukuran sebesar telur burung puyuh hingga sebesar buah pinang. Panjang buah 1,5-5 cm dengan diameter 1-3 cm. Kulit buah ketika muda berwarna hijau dan ketika masak kulit buah licin berwarna coklat kemerahan.
Kulit ari putih bening melekat pada biji, daging buah mirip buah rambutan dan beraroma harum berasa manis legit. Kulit buah tipis dan kering, daging buah bening, kenyal, manis, dan berair. Biji berwarna coklat kehitaman dan mengilap
Perbanyakan dan Habitat Pohon Matoa
Pohon matoa tergolong tanaman yang mudah diperbanyak atau dikembangbiakkan. Matoa dapat diperbanyak secara generatif (melalui biji) maupun secara vegetatif (cangkok dan okulasi).
Pohon matoa dapat tumbuh dengan baik di dataran tinggi dan sejuk, yakni pada ketinggian 900-1.700 mdpl, topografi datar atau miring. Pun demikian matoa dapat juga tumbuh di dataran rendah yang kering (tidak tergenang air), dengan waktu berbunga bulan Juli – Agustus dan berbuah pada bulan November – Februari.
Nama lain Matoa
Disetiap daerah, matoa dikenal dengan berbagai nama sebutan. Di Papua New Guinea, buah matoa dikenal dengan sebutan “Taun”. Sedangkan di daerah-daerah lainnya, sebutannya juga bermacam-macam, antara lain : ganggo, jagir, jampania, kasai, kase, kungkil, lamusi, lanteneng, lengsar, mutoa, pakam, sapen, tawan, tawang dan wusel. Artinya, buah ini sebenarnya Juga dijumpai di daerah-daerah lain di Indonesia. Oleh karena itu, meskipun orang lebih mengenal buah matoa ini berasal dari Papua, namun tidak mengherankan jika buah matoa mudah dijumpai di daerah-daerah lainnya.
Manfaat Pohon dan Buah Matoa
Buah matoa kaya vitamin C dan E, namun memiliki kandungan glukosa jenuh. Vitamin C bermanfaat sebagai antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Vitamin E dapat membantu meringankan stres, memberikan nutrisi pada kulit, dan meminimalisasi risiko terserang penyakit kanker dan jantung koroner.
Analisis terhadap komponen dalam kulit buah matoa menunjukkan adanya tanin, saponin dan alkaloid(Faustina, dkk., 2014).Mekanisme kerja tanin sebagai antibakteri adalah menghambat enzim reverse transkriptase dan DNA topoisomerase sehingga sel bakteri tidak dapat terbentuk (Nuria dkk., 2009). Tannin memiliki aktifitas antibakteri yang berhubungan dengan kemampuannya untuk menginaktifkan adhesin sel mikroba juga menginaktifkan enzim, dan menggangu transport protein pada pada lapisan dalam sel (Cowan, 1994).
Matoa, selain diambil buahnya, batang kayunya juga sangat bermanfaat dan bernilai ekonomis. Tinggi pohonnya dapat mencapai 40-50 meter dengan ukuran diameter batangnya dapat mencapai 1 meter hingga 1,8 meter. Batang kayu pohon matoa termasuk keras tetapi mudah dikerjakan. Banyak dimanfaatkan sebagai papan, bahan lantai, bahan bangunan, perabot rumah tangga. Sedangkan kulit pohon matoa berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan pestisida nabati.
Demikian tentang “Pohon dan Buah Matoa” Semoga bermanfaat….
Salam mitalom !!!