Cara Budidaya Bunga Potong GERBERA

Budidaya Bunga Gerbera

Budidaya Bunga Gerbera (Foto : Lukman Hakim – panoramio.com)

Budidaya Hortikultura & Tanaman Pangan – Masyarakat Indonesia menyebut gerbera sebagai gebras atau hebras. Tanaman ini merupakan salah satu tanaman hias pendatang dari luar negeri (introduksi) dan diduga berasal dari Afrika Selatan, Afrika Utara dan Rusia. Penemu tanaman gerbera adalah Traug Gerber, seorang naturalis berkebangsaan Jerman yang melakukan ekspedisi ke Afrika Selatan. Selanjutnya ditemukan gerbera hibrida oleh Jamenson. Berawal dari kedua penemu tersebut, tanaman gerbera dikukuhkan dengan nama Gerbera jamessonii Bolus ex Hook. Tanaman hias gerbera telah menjadi komoditas bunga potong yang penting dibeberapa negara, diantaranya adalah Belanda dan Thailand. Prospek pengembangan budidaya bunga potong gerbera amat cerah, karena selain dapat diandalkan sebagai komoditas ekspor, juga memiliki potensi sebagai salah satu penghasil minyak atsiri untuk bahan baku industri minyak wangi, kosmetika dan sabun. Kondisi agroekologi tropis Indonesia sangat memungkinkan untuk pengembangan budidaya tanaman hias bunga potong gerbera, baik jenis gerbera lokal maupun mendatangkan dari luar negeri (introduksi)

1. Syarat Tumbuh Bunga GERBERA

Di Indonesia tanaman gerbera dapat ditanam mulai dari dataran rendah sampai dataran tinggi (pegunungan). Daerah yang paling baik untuk pengembangan tanaman ini adalah dataran tinggi yang beriklim sejuk. Umumnya daerah sentra produksi bunga potong berada pada ketinggian antara 560-1.400 meter di atas permukaan laut (dpl), suhu udara berkisar antara 13,7-18° C (minimum) dan antara 19,5-30° C (maksimum), dengan curah hujan tahunan berkisar antara 1.900-2.800 mm. Tanah yang baik untuk tanaman gerbera yaitu tanah lempung yang berpasir, subur dan banyak mengandung bahan organik atau humus, derajat keasaman (pH) tanah yang cocok untuk budidaya gerbera berkisar antara 5,5-7,0.

Perbanyakan tanaman gerbera dapat dilakukan secara generatif dengan biji atau secara vegetatif berupa pecahan anakan atau potongan rimpang dan cara kultur jaringan. Perbanyakan tanaman gerbera yang paling praktis dan mudah dipraktikkan oleh para petani bunga adalah cara pemisahan anakan atau membagi rumpun induknya.

2. Persiapan Lahan Budidaya Bunga GERBERA

Penyiapan lahan berupa bedengan yang dilengkapi dengan naungan/atap dari plastik bening biasanya dipraktikkan oleh para petani tanaman hias gerbera untuk tujuan komersial memproduksi bunga potong. Fungsi atap/naungan dari plastik bening ini antara lain untuk menangkal derasnya air hujan, pengaruh intensitas sinar matahari yang terlalu terik dan mencegah kemungkinan bahaya serangan hama dan penyakit yang membahayakan.

3. Penanaman Bunga GERBERA

Penanaman gerbera dapat dilakukan sepanjang musim atau tahun, asalkan ketersediaan airnya memadai. Khusus untuk di tempat terbuka, waktu tanam yang paling baik adalah pada awal musim hujan atau awal musim kemarau.

A. Cara penanaman bibit gerbera pada lahan bedengan adalah sebagai berikut:

a). Lubang tanam dibuat selebar dan sedalam daun cangkul pada jarak tanam 20-25 cm dalam barisan dan 35-40 cm antar barisan

b). Bibit gerbera dipilih, kemudian tanam secara tegak di tengah-tengah lubang tanam sambil memadatkan tanah di sekitar pangkal batang tanaman

c). Bedengan disiram dengan air bersih hingga cukup basah (lembab)

B. Cara penanaman gerbera di dalam pot atau polybag adalah sebagai berikut:

a). Sebagian media dari pot atau polybag diambil

b). Bibit gerbera ditanam tepat di tengah-tengah pot atau polybag

c). Media tanam dimasukkan kembali ke dalam pot ataupun polybag sambil dipadatkan di sekitar pangkal batang

d). Media tanam dalam polybag atau pot disiram dengan air bersih hingga cukup basah (lembab). Sekitar 10-15 hari setelah tanam, bibit gerbera mulai tumbuh akar-akar dan tunas barunya sebagai tanaman muda.

4. Pemeliharaan Tanaman Bunga GERBERA

Pemeliharaan tanaman bunga gerbera (Foto : Lukman Hakim – panoramio.com)

Selama masa penanaman, kegiatan pokok pemeliharaan tanaman gerbera adalah sebagai berikut:

1). Penyiraman (pengairan)

Pada fase awal pertumbuhan tanaman gerbera, kegiatan penyiraman (pengairan) perlu dilakukan secara rutin setiap hari 1-2 kali. Pemberian air selanjutnya dapat berangsur-angsur dikurangi sesuai dengan keadaan cuaca. Hal yang penting adalah keadaan tanah (media tanam) tidak boleh kekeringan ataupun terlalu basah (menggenang). Cara pemberian airnya adalah dengan disiram dengan alat bantu embrat (gembor) ataupun dikocor melalui selang atau di-leb.

2). Penyulaman

Tanaman yang mati atau tumbuhnya abnormal seawal mungkin harus segera disulam (diganti) dengan bibit yang baru. Periode penyulaman ini sebaiknya tidak melebihi umur 30 hari setelah tanam untuk memudahkan pemeliharaan tanaman berikutnya. Waktu penyulaman yang paling baik adalah pagi atau sore hari pada saat cuaca tidak terlalu terik. Selain itu dilakukan juga perempelan untuk membuang tunas/cabang yang sudah tua, mengering maupun yang terserang penyakit.

3). Pemupukan

Pemupukan sebaiknya dilakukan rutin tiap sebulan sekali agar pembungaannya berlangsung sepanjang tahun. Jenis pupuk yang dianjurkan adalah N, P, K serta unsur mikro lainnya. Jumlah pupuk NPK yang diberikan sebanyak 2-4 gram/tanaman untuk setiap kali pemupukan atau dosis per hektarnya antara 200-400 kg, sedangkan dosis pemberian pupuk daun disesuaikan dengan anjuran yang tertera pada labelnya.Cara pemberian pupuk NPK dapat dibenamkan dalam larikan atau lubang di antara barisan tanaman, atau dilarutkan dalam air kemudian disiramkan pada tanah (media). Sebagai pedoman dalam pembuatan larutan pupuk adalah 10 gram NPK/10 liter air. Tiap tanaman dipupuk sekitar 200-250 cc larutan pupuk NPK, sedangkan pupuk daun pada umumnya diberikan dengan cara disemprotkan langsung pada seluruh bagian tanaman.

4). Sanitasi kebun

Kegiatan sanitasi kebun ditujukan untuk membersihkan rumput-rumput liar (gulma) dan memotong atau membuang bagian tanaman yang telah mengering maupun terserang penyakit.

5. Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Bunga GERBERA

Kegiatan pokok perlindungan tanaman bertujuan untuk mencegah kemungkinan serangan hama dan penyakit. Jenis hama yang sering menyerang tanaman gerbera antara lain pengorok daun, thrips, ulat daun, dan belalang. Usaha pengendalian hama tersebut dapat disemprot dengan insektisida seperti Decis atau Agrimec pada konsentrasi yang dianjurkan.

Adapun penyakit utama yang menyerang tanaman gerbera adalah: Bercak daun yang disebabkan oleh cendawan Cercospora gerberae, kapang kelabu (grey mould) oleh cendawan Botrytis cinerea, penyakit tepung oleh cendawan Erysiphe cichoracearum. Usaha pengendalian penyakit-penyakit ini adalah dengan menyemprotkan fungisida, misalnya Dithane atau Antracol.

6. Panen Bunga GERBERA

Pengemasan bunga gerbera pasca panen

Tanaman gerbera dapat berbunga sepanjang musim atau tahun, karena dari setiap rumpun dapat tumbuh beberapa tangkai bunga secara bersamaan ataupun secara bergantian. Pada umumnya tanaman gerbera mulai berbunga sekitar umur 6-8 bulan setelah tanam bibit asal biji, atau 3-5 bulan bila bibitnya berasal dari anakan.

Pemetikan bunga gerbera untuk tujuan didayagunakan sebagai bunga potong dilakukan rutin (kontinyu) tiap seminggu sekali atau tergantung keadaan kuntum bunga di kebun maupun sasaran pemasaran. Ciri-ciri bunga gerbera siap dipanen adalah kuntum bunganya telah mekar penuh atau ketika bunga setengah sampai tiga perempat mekar. Tetapi beberapa varietas dipanen ketika beberapa benang sari terlihat.

Waktu memotong bunga segar yang paling baik adalah pagi atau sore hari. Pemetikan bunga pada siang hari akan menyebabkan cepat layu karena banyak kehilangan air dari tubuhnya. Para petani bunga potong diberbagai daerah sentra tanaman hias dan bunga potong pada umumnya memetik bunga antara jam 06.00-08.00 atau jam 16.00-17.00.

Cara panen bunga gerbera adalah memotong pangkal tangkai bunga secara miring dengan alat bantu pisau atau gunting yang tajam dan bersih/steril. Tangkai bunga hasil pemetikan segera dikumpulkan dalam keranjang atau ember yang berisi air untuk merendam pangkal tangkai bunga tersebut. Tanpa pemberian air sejak lepas panen ini akan menyebabkan bunga gerbera cepat layu. Pada pertanaman gerbera yang baik dan jenisnya unggul, tiap rumpun gerbera dapat menghasilkan 5-15 kuntum bunga atau sekitar 140 kuntum bunga per meter persegi luas lahan per tahun.

7. Pasca Panen Bunga GERBERA

Penanganan pasca panen bunga gerbera meliputi kegiatan pokok sebagai berikut:

a. Pembersihan dan Penyortiran

Bagian tangkai bunga, daun atau kuntum bunga yang rusak atau cacat dibersihkan, kemudian pilih/sortir tangkai bunnga yang ukurannya abnormal untuk dipisahkan secara tersendiri.

b. Pengikatan

Tangkai bunga diikat dengan karet gelang atau bahan tali yanglentur, tiap ikatan terdiri dari 10-15 tangkai bunga atau menurut permintaan pasar maupun mempertimbangkan segi kepraktisan dalam pengangkutan serta penyimpanan.

c. Pengemasan dan Penyimpanan

– Bunga yang telah diikat dibungkus berdasarkan klasifikasinya dengan plastik atau kertas untuk melindungi kemulusan kuntum bunganya.

– Bagian tangkai bunga direndam dalam larutan pengawet, misalnya larutan gula 6%. Tempat perendaman tangkai bunga sebaiknya di ruangan yang bersuhu dingin. Pada kondisi alami di dataran tinggi yang suhu udaranya antara 14-25 derajat celcius, perendaman dapat berlangsung selama 4 jam.

– Ikatan bunga dikemas dalam wadah dus karton ataupun keranjang plastik

– Kontainer berisi bunga potong gerbera disimpan di tempat (ruangan) yang dingin dan lembab. Bila ujung tangkai bunga direndam dalam air dan disimpan dalam suhu 4 derajat celcius, bunga gerbera akan tahan 4-7 hari.

Demikian “Cara Budidaya Bunga Potong GERBERA” Semoga bermanfaat…

Sumber : bbpp-lembang.info
Foto : Lukman Hakim – panoramio.com

Salam mitalom !!!