Mengenal Cabai PETER PEPPER, Asal-usul dan Cara Budidayanya

Mengenal Cabai “PETER PEPPER” Si Cabai Porno yang Unik dan Eksotis

Tanaman Hias – Siapa yang tak kenal dengan cabai “PETER PEPPER“? Saya rasa, hampir tidak ada yang tidak kenal dengan cabai hias mirip si “anu” ini, terutama bagi kalangan pecinta tanaman hias.

Red Peter Pepper (Foto : Aziez Garden Chilli)

Sejak beberapa tahun lalu, “Peter Pepper” selalu menjadi perhatian dan diburu para pecinta tanaman unik. Di beberapa grup tanaman hias di sosial media, si cabai porno ini sangat populer dan menjadi kebanggaan tersendiri bagi mereka yang berhasil membudidayakannya.

PETER PEPPER adalah jenis Capsicum annum yang langka, meskipun tidak secara resmi diakui sebagai kultivar spesies. Si cabai porno ini sebenarnya tidak terlalu sulit untuk dibudidayakan, karena memiliki kemampuan beradaptasi dengan berbagai kondisi pertumbuhan.

Di Indonesia, budidaya cabai PETER PEPPER masih terbatas di kalangan pehoby/pecinta tanaman hias dan belum dibudidayakan secara masal untuk tujuan komersil.

Namun tidak tertutup kemungkinan kedepannya si cabai porno ini diusahakan lebih serius lagi, mengingat peminatnya yang terus meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah masyarakat yang berminat untuk berkebun.

Asal-usul Si Cabai Porno “PETER PEPPER”

Cabai unik yang memiliki nama lain “The Chili Willy Peppers” ini tidak diketahui secara pasti asal-usulnya, namun keunikan bentuknya membuatnya terkenal di seluruh dunia.

Orange Peter Pepper (Foto : Hendri)

Dikutip dari laman localharvest, cabai PETER PEPPER di populerkan pertama kali oleh Frank X. Tolbert di Amerika Serikat. Cabai unik ini kemudian banyak ditanam di Texas Timur dan Lousiana, juga ditemukan di Meksiko.

Para ahli hortikultura di University of Texas di Austin dan Louisiana State University telah mempelajari lebih dalam, dan menyimpulkan bahwa cabai porno ini bisa beradaptasi dengan berbagai kondisi lingkungan pertumbuhan.

Dalam situs itu juga disebutkan, oleh Organic Gardening Magazine cabai yang bentuknya mirip kelamin pria ini dinobatkan sebagai “The Most Pornographic Pepper“.

Apakah Cabai PETER PEPPER Bisa Dikonsumsi?

Apakah si cabai porno ini bisa dimakan? Itu adalah pertanyaan yang paling sering diutarakan oleh peminat baru yang ingin membudidayakannya.

Tenang saja, cabai PETER PEPPER ini tidak beracun dan bisa dikonsumsi, akan tetapi tingkat kepedasannya sangat tinggi. Oleh karena itu para ahli lebih menyarankan cabai porno ini dijadikan tanaman hias.

Dalam situs bibitbunga.com disebutkan, cabai PETER PEPPER sembilan kali lebih pedas daripada cabai jalapeno. Tingkat kepedasan cabai yang berbentuk mirip penis ini mencapai 10.000 hingga 23.000 pada skala Scovile.

Benih Cabai PETER PEPPER kini telah menyebar luas ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Terdapat 3 varian cabai peter pepper yang beredar di Indonesia, yaitu Red Peter Pepper, Orange Peter Pepper dan Yellow Peter Pepper.

Meskipun masih tergolong langka, namun untuk memperoleh benihnya tidak sesulit dulu. Harga benih cabai PETER PEPPER bervariasi, tergantung kebijakan penjualnya, ada yang menjual Rp.300/biji hingga Rp.2000/biji.

Cara Budidaya Menanam Si Cabai Porno “PETER PEPPER”

Si Cabai Porno “PETER PEPPER” dapat dibudidayakan secara konvensional menggunakan media tanah dalam wadah pot atau polybag. Juga dapat ditanam dengan sistem hidroponik, baik hidroponik sistem sumbu (wick), NFT, maupun hidroponik fertigasi dengan media tanam rock woll, cocopeat, arang sekam atau media tanam steril lainnya.

Cara budidaya cabai PETER PEPPER sebenarnya tidak terlalu sulit, karena si cabai porno ini mampu beradaptasi dengan berbagai kondisi lingkungan.

Secara umum, cara budidaya cabai PETER PEPPER tidak jauh berbeda dengan budidaya cabai pada umumnya. Tidak ada perbedaan yang mencolok tentang teknik budidaya cabai mirip penis ini.

Langkah budidaya cabai PETER PEPPER dimulai dengan menyediakan benih, penyemaian, pemeliharaan bibit, persiapan media tanam, penanaman, perawatan dan pemeliharaan tanaman.

Media semai dan media tanam yang banyak dipakai untuk cabai PETER PEPPER yaitu campuran tanah, arang sekam dan pupuk kandang atau kompos dan pupuk kimia jika diperlukan.

Perbandingan campuran media tanam untuk budidaya cabai di polybag/pot biasanya adalah 3 bagian tanah, 2 bagian arang sekam dan 2 bagian pupuk kandang atau kompos.

Yang perlu diperhatikan dalam membudidayakan cabai PETER PEPPER ini adalah “ketelatenan”, karena jumlah benihnya yang terbatas sehingga setiap benih harus dapat dipastikan tumbuh.

Demikian tentang “Cabai PETER PEPPER : Asal-usul dan Cara Budidayanya“. Semoga bermanfaat…

Salam mitalom !!!