9 Teknik Menyemprot Tanaman Padi Yang Baik dan Benar

Cara Menyemprot Tanaman Padi

Budidaya – Penyemprotan pada tanaman padi merupakan kegiatan dalam budidaya tanaman padi yang bertujuan untuk memberikan asupan unsur hara mikro dan untuk mengendalikan hama dan penyakit. Unsur hara mikro diberikan melalui penyemprotan dengan pupuk daun, dan penyemprotan pestisida untuk mengendalikan hama dan penyakit. Seperti halnya penyemprotan yang dilakukan pada jenis tanaman lainnya, pestisida untuk tanaman padi juga bermacam-macam, yaitu insektisida, fungisida, bakterisida, moluskisida dan pupuk daun. Masing-masing dari beberapa jenis pestisida tersebut memiliki peran dan fungsi yang berbeda. Menggunakan pestisida yang sesuai dengan jenis OPT (organisme pengganggu tanaman) adalah salah satu faktor pendukung suksesnya berbudidaya tanaman padi.

Pada tanaman padi penyemprotan harus dilakukan dengan tepat dan benar, agar hasil produksi bisa maksimal. Sebab teknik penyemprotan, pestisida yang digunakan dan dosis penyemprotan memiliki peran yang sangat penting dalam keberhasilan budidaya tanaman padi. Berbeda dengan jenis tanaman budidaya lainnya, pada tanaman padi ada masa dimana “tanaman padi sama sekali tidak boleh disemprot”. Jika pada masa tersebut penyemprotan tetap dilakukan, boleh jadi hasil produksi padi tidak maksimal. Beberapa teknik penyemprotan tanaman padi berikut ini berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas hasil produksi gabah. Kapan tanaman padi harus disemprot? dan kapan tanaman padi tidak boleh disemprot?

Teknik dan Cara Tepat Menyemprot Tanaman Padi

Menyemprot adalah kegiatan dalam budidaya tanaman yang bertujuan untuk mengendalikan hama dan penyakit yang mengganggu tanaman. Sekilas memang sepele dan siapapun bisa melakukannya. Prosesnya tidaklah rumit, hanya diawali dengan mencampur pestisida dan air dengan dosis tertentu, dimasukkan kedalam tanki sprayer kemudian disemprotkan ke tanaman padi. Tetapi kenyataannya tidaklah semudah itu, jika tidak tepat dalam melakukan penyemprotan bisa berakibat fatal. Ada beberapa teknik dasar yang harus diketahui dalam melakukan penyemprotan tanaman padi yang tepat dan benar, antara lain sebagai berikut ;

menyemprot tanaman padi (Foto by : Cr Idwan)

a. Waktu penyemprotan
b. Bagian tanaman yang harus disemprot
c. Perhatikan cuaca
d. Interval penyemprotan
e. Kapan tanaman padi harus disemprot ?
f. Kapan tanaman padi tidak boleh disemprot?
g. Pestisida yang digunakan
h. Dosis penyemprotan
i. Rotasi bahan aktif pestisida

1. Waktu penyemprotan

Agar tujuan melakukan penyemprotan tanaman padi tercapai, penyemprotan harus dilakukan pada waktu yang tepat. Pestisida yang digunakan tidak akan bekerja dengan baik jika penyemprotan dilakukan pada waktu yang tidak tepat. Jika salah dalam melakukan penyemprotan, pestisida tidak akan maksimal membunuh hama atau penyakit sasaran. Jika demikian, penyemprotan pastinya akan diulangi sesering mungkin bila perlu dosisnya terus ditambah. Tapi percuma saja, jika penyemprotan tetap dilakukan pada waktu yang tidak tepat. Hal ini tentu saja akan menyebabkan pembengkakan biaya produksi padi dan resiko resistensi hama dan penyakit akan meningkat.

Kapan waktu yang tepat menyemprot tanaman padi? Waktu yang tepat melakukan penyemprotan tanaman padi adalah pada saat stomata (mulut daun) terbuka. Sebab ketika stomata terbuka, cairan pestisida akan mudah diserap oleh tanaman dan masuk kedalam jaringan tanaman. Dengan demikian hama atau penyakit yang menyerang tanaman akan mati ketika hama memakan bagian tanaman tersebut, meskipun hama tidak berada ditempat ketika penyemprotan dilakukan. Waktu yang tepat melakukan penyemprotan tanaman padi tersebut adalah pagi hari hingga jam 09.00 dan sore hari mulai dari jam 15.30 hingga jam 17.00.

Hindari penyemprotan diatas jam 09.00 sampai jam 15.30, sebab stomata (mulut daun) akan menutup ketika matahari sudah terik dan cuaca panas. Pada rentang waktu tersebut terjadi proses fotosintesis atau proses pembentukan zat makanan dan bukan waktu yang tepat untuk melakukan penyemprotan. Pada saat stomata (mulut daun) tertutup, daun tidak dapat menyerap cairan pestisida dengan baik.

2. Bagian tanaman padi yang harus disemprot

menyemprot tanaman padi (Foto by : Away Domin)

Sejatinya agar penyemprotan pestisida bisa efektif, penyemprotan dilakukan secara merata pada seluruh bagian tanaman. Hal ini berlaku untuk penggunaan semua jenis pestisida, baik pestisida kontak, pupuk daun maupun pestisida sistemik. Pupuk daun dan pestisida sistemik hanya akan berfungsi dengan baik jika dapat diserap oleh tanaman secara maksimal. Sebenarnya seluruh bagian dari tanaman padi dapat menyerap pupuk daun dan pestisida sistemik, akan tetapi tidak semua bagian tanaman dapat menyerap dengan baik. Ada bagian-bagian tertentu yang sangat baik dan efektif dalam menyerap cairan pestisida.

Bagian tanaman yang manakah yang dapat menyerap cairan pestisida dengan baik? Bagian tersebut adalah bagian bawah permukaan daun, supaya hasilnya maksimal penyemprotan hendaknya merata termasuk bagian bawah permukaan daun. Bagian tersebut adalah bagian dari tanaman padi dimana stomata (mulut daun) berada. Stomata terdapat pada seluruh bagian tanaman dan tersebar tidak beraturan, namun jumlah stomata terbanyak terdapat dibawah permukaan daun. Sehingga pada bagian bawah daun bisa lebih efektif dan maksimal dalam menyerap cairan pestisida.

3. Perhatikan cuaca

Sebagaimana saya jelaskan diatas bahwa waktu penyemprotan yang tepat adalah pada pagi hari sebelum jam 09.00 dan sore hari antara jam 15.30 – jam 17.00. Meskipun demikian faktor cuaca juga harus diperhatikan, lakukan penyemprotan jika pada waktu tersebut cuaca cerah. Hindari penyemprotan jika cuaca mendung dan diperkirakan akan segera turun hujan. Penyemprotan masih bisa dilakukan meskipun cuaca mendung, namun jika diperkirakan hujan akan turun minimal 1 jam setelah penyemprotan. Waktu 1 jam sudah cukup bagi daun atau tanaman untuk menyerap pupuk daun maupun cairan pestisida.

Penyemprotan akan sia-sia jika sesaat kemudian tersiram air hujan. Sebab sebaik apapun daya rekat pestisida, fungsi dan efektifitasnya akan berkurang karena guyuran air hujan. Jika demikian penyemprotan harus diulangi lagi, pemborosan pemakaian pestisida juga akan terjadi. Gunakan selalu perekat, pembasah dan perata, sebab tidak semua jenis pestisida memiliki daya rekat yang baik pada tanaman.

4. Interval penyemprotan tanaman padi

Interval penyemprotan adalah jarak waktu melakukan penyemprotan antara penyemprotan sebelumnya dan penyemprotan yang akan datang. Tidak ada aturan baku tentang interval penyemprotan, bisa 2 hari sekali, 3 hari sekali, 5 hari sekali atau 7 hari sekali. Interval penyemprotan diatur dengan memperhatiakan intensitas serangan hama atau penyakit pada tanaman padi. Jika intensitas serangan hama dan penyakit sudah tergolong parah, penyemprotan bisa dilakukan sesering mungkin. Namun jika serangan hama dan penyakit masih menunjukkan gejala atau untuk tindakan pencegahan, penyemprotan bisa dilakukan 5 hari sekali atau 7 hari sekali.

5. Kapan tanaman padi harus disemprot ?

tanaman padi (Foto by : Dede Asep)

Ada pepatah yang mengatakan bahwa “mencegah labih baik daripada mengobati”, hal ini benar adanya termasuk juga pada tanaman padi, sebab mengobati itu jauh lebih sulit, apalagi jika serangan hama dan penyakit sudah terlanjur parah. Oleh sebab itu penyemprotan hendaknya dilakukan sejak sedini mungkin, yaitu sejak tanaman berusia 7 atau 10 hari setelah tanam. Hal ini juga bukan aturan baku dan bisa berubah sesuai dengan kondisi yang terjadi dilapangan, bisa saja hama atau penyakit menyerang sejak bibit dipindah tanam kelahan, maka penyemprotan harus segera dilakukan.

Untuk tindakan pencegahan serangan hama dan penyakit tanaman padi, penyemprotan bisa dilakukan sejak dini dengan menggunakan dosis terendah (sesuai yang direkomendasikan) terlebih dahulu.

6. Kapan tanaman padi tidak boleh disemprot?

Jika pada jenis tanaman lainnya penyemprotan bisa dilakukan kapan saja, tetapi tidak demikian pada tanaman padi. Pada masa-masa tertentu penyemprotan tanaman padi harus dihentikan dan sama sekali tidak diperbolehkan. Memang tidak ada yang melarang tetapi jika tetap melakukan penyemprotan pada masa yang tidak diperbolehkan akibatnya bisa fatal dan dapat menimbulkan kerugian yang sangat besar. Hal ini harus dan wajib diperhatikan jika tidak ingin mengalami kerugian karena hasil produksi padi yang sedikit.

Kapan tanaman padi tidak boleh disemprot? Ketika tanaman padi memasuki masa penyerbukan, jangan lakukan penyemprotan pestisida, terlebih jenis pestisida yang bersifat panas dan toxic kuat. Penyemprotan yang dilakukan pada masa penyerbukan bisa mengakibatkan gabah gabuk, kopong atau puso. Tentu saja hal ini dapat mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit karena hasil produksi sudah dapat dipastikan rendah. Jika memang diperlukan, penyemprotan bisa kembali dilakukan setelah proses penyerbukan selesai 85% atau 90%.

7. Menggunakan pestisida yang tepat

Ada berbagai macam jenis pestisida dengan fungsi yang berbeda-beda. Pestisida digolongkan berdasarkan cara kerjanya dan organisme pengganggu tanaman (OPT) sasarannya. Berdasarkan cara kerjanya pestisida digolongkan menjadi beberapa jenis yaitu pestisida sistemik, kontak dan lambung, sedangkan jenis-jenis pestisida berdasarkan OPT sasarannya antara lain adalah insektisida, fungisida, bakterisida dan moluskisida. Supaya penyemprotan tepat sasaran dan efektif, gunakan pestisida yang sesuai.

a. Pestisida sistemik, digunakan untuk mengendalikan OPT yang ada didalam tanaman, misalnya sundep, uret atau penggerek batang
b. Pestisida kontak dan lambung, digunakan untuk mengendalikan hama dengan mobilitas tinggi, seperti walang sangit atau belalang
c. Insektisida, digunakan untuk mengendalikan hama tanaman padi dari golongan serangga, seperti walang sangit, kaper, ulat, uret, sundep atau wereng
d. Fungisida, digunakan untuk mengendalikan penyakit tanaman padi yang disebabkan oleh jamur atau cendawan patogen
e. Bakterisida, digunakan untuk mengendalikan penyakit tanaman padi yang disebabkan oleh bakteri
f. Moluskisida, digunakan untuk mengendalikan hama tanaman padi dari golongan moluska, seperti keong mas

8. Dosis penyemprotan tanaman padi

Dosis atau konsentrasi penggunaan pestisida adalah takaran dalam membuat larutan pestisida yang akan disemprotkan ketanaman padi. Sebelum melakukan penyemprotan, biasakan untuk selalu membaca petunjuk yang tertera pada kemasan pestisida. Gunakan dosis sesuai dengan yang dianjurkan oleh produsen produk pestisida yang digunakan. Jangan mengurangi atau menambah dosis dari dosis anjuran. Penggunaan dosis kurang dari yang direkomendasikan bisa berakibat fatal, hama atau penyakit sasaran tidak mati malah bisa menimbulkan sifat resistensi terhadap pestisida tersebut. Sedangkan dosis yang berlebihan bisa berbahaya bagi manusia, mencemari lingkungan dan mengakibatkan tanaman keracunan pestisida. Cara yang baik adalah menggunakan dosis sesuai dengan yang dianjurkan.

9. Rotasi bahan aktif pestisida

Penggunaan satu jenis bahan aktif pestisida secara terus-menerus bisa mengakibatkan sifat resistensi OPT (organisme pengganggu tanaman). Ini bisa mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit, sebab OPT akan menjadi kebal terhadap bahan aktif tertentu. Untuk menghindari agar OPT tidak resistan, sebaiknya gunakan bahan aktif pestisida yang berbeda. Gunakan minimal 3 jenis bahan aktif yang berbeda yang diaplikasikan secara bergantian.

Demikian tentang “Cara Menyemprot Tanaman Padi Yang Baik dan Benar” semoga bermanfaat….

Salam mitalom !!!