Upaya Meningkatkan Produksi Padi Dengan Sistem Jajar Legowo

Sistem Tanam Jajar Legowo

Artikel Budidaya – Indonesia adalah negara agraris yang mayoritas penduduknya adalah petani, akan tetapi kenyataan yang terjadi sangat ironis Indonesia masih mengimpor bahan makanan dari luar negeri. Dahulu sejarah mencatat Indonesia mampu swasembada pangan, tapi sayangnya hanya berlangsung beberapa saat saja. Hingga saat ini untuk beberapa jenis bahan makanan kita masih menggantungkan nasib dengan negara lain. Beberapa jenis bahan makanan yang masih diimpor antara lain beras, daging sapi, gula dan lain sebagainya. Untuk menghindari impor beras pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan produksi padi nasional. Telah banyak upaya yang dilakukan pemerintah dalam hal ini Departemen Pertanian melalui Badan Pengembangan dan Penelitian untuk mencapai target program P2BN (Peningkatan Produksi Beras Nasional). Upaya – upaya tersebut antara lain melakukan penelitian untuk mendapatkan benih padi unggul, upaya peningkatan teknologi budidaya serta penerapan sistem tanam jajar legowo. Sistem jajar legowo merupakan sistem tanam yang baik dan benar yang direkomendasikan pemerintah untuk diterapkan oleh petani. Sistem ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah produksi padi nasional serta meningkatkan kualitas gabah yang dihasilkan.

Apa yang dimaksud dengan jajar legowo?

Teman – teman petani pasti sudah akrab dengan istilah “Jajar Legowo” terutama petani padi. Teman-teman petani yang berada di sentra-sentra padi di Indonesia sudah sejak lama mengaplikasikan sistem jajar legowo dalam budidaya padi. Namun tidak tertutup kemungkinan masih banyak juga yang belum paham dan belum tahu apa itu jajar legowo. Secara umum pengertianJajar Legowo” adalah suatu sistem penanaman padi dengan cara mengatur jarak tanam. Penerapan sistem jajar legowo bertujuan untuk meningkatkan hasil produksi padi. Penanaman padi dengan sistem jajar legowo telah terbukti mampu meningkatkan hasil padi dibandingkan dengan penggunaan sistem tradisional. Sistem pola tanam jajar legowo pertamakali diperkenalkan pada tahun 1996 oleh seorang pejabat dinas pertanian Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Dalam perkembangannya sistem tanam jajar legowo kemudian ditindak lajuti oleh Departemen Pertanian. Sebelum diperkenalkan secara luas ke masyarakat, Departemen Pertanian melakukan pengkajian dan penelitian untuk melihat seberapa efektif sistem ini dalam meningkatkan hasil produksi padi. Setelah melalui pengkajian yang panjang dan terbukti mampu meningkatkan produksi padi, sistem ini mulai diperkenalkan dan menjadi rekomendasi untuk diterapkan oleh seluruh petani padi di Indonesia.

Tanaman padi dengan sistem jajar legowo 2 : 1 (Foto : Nurhadiyati)

Bagaimana Sistem Jajar Legowo Bisa Meningkatkan Produksi Padi?

Pada prinsipnya penerapan sistem tanam jajar legowo adalah mamanipulasi lahan yang ada dengan cara mengatur jarak tanam agar mampu menampung populasi tanaman lebih banyak dengan tanaman efek pinggir yang lebih banyak. Pada sistem ini jarak tanam diatur sedemikian rupa sehingga dalam satu petak lahan pertanaman akan memiliki beberapa barisan kosong dengan jarak yang lebih lebar daripada jarak antar barisan tanaman. Dengan kata lain sistem jajar legowo adalah cara menanam padi dengan pola beberapa barisan tanaman yang diselingi satu barisan kosong. Tanaman yang seharusnya ditanam pada barisan yang kosong dipindahkan sebagai tanaman sisipan di dalam barisan. Metode tanam seperti ini adalah salah satu rekomendasi paket Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT).

Coba perhatikan ketika anda melihat tanaman padi disawah, apakah ada perbedaan antara tanaman pinggir dengan tanaman yang ada ditengah? Jika dilihat sebelum tanaman berbuah perbedaan itu akan sulit terlihat, tetapi perbedaan itu akan jelas terlihat ketika padi sudah merunduk dan mulai menguning. Tanaman yang berada dibarisan pinggir jauh lebih baik daripada tanaman yang ada dibarisan tengah, baik dari segi pertumbuhannya maupun tingkat produktifitasnya. Perbedaan ini disebabkan karena tanaman yang berada dibarisan pinggir memiliki ruang tumbuh yang lebih leluasa dan lebih banyak mendapatkan sinar matahari. Dengan adanya barisan kosong pada sistem jajar legowo pertanaman padi memiliki tanaman pinggir yang lebih banyak sehingga kuantitas dan kualitas gabah jauh lebih tinggi.

Manfaat dan Keuntungan Penerapan Sistem Jajar Legowo

Apa saja manfaat dan keuntungan sistem tanam jajar legowo? Pola menanam padi dengan sistem jajar legowo yang direkomendasikan oleh Departemen Pertanian RI memiliki manfaat dan keuntungan bagi petani padi. Keuntungan dan manfaat tersebut bisa diperoleh dari beberapa aspek seperti penambahan jumlah populasi, kemudahan perawatan, menekan populasi hama, menghemat biaya pemupukan, serta meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi gabah. Berikut beberapa manfaat dan keuntungan penerapan sistem jajar legowo ;

a). Jumlah Populsai Tanaman Meningkat

Dengan sistem tanam jajar legowo jumlah populasi tanaman padi bisa ditingkatkan dan diharapkan jumlah produksi gabah juga akan meningkat.

b). Memudahkan Perawatan & Pemeliharaan

Pertanaman padi dengan sistem jajar legowo memiliki banyak baris kosong sehingga dapat mempermudah dalam melakukan perawatan dan pemeliharaan tanaman. Pemupukan, pengontrolan dan penyemprotan bisa dilakukan memalui barisan kosong tersebut sehingga tanaman tidak terganggu.

c). Menekan Serangan Hama dan Penyakit

Dengan adanya barisan kosong pada lahan pertanaman, lingkungan relatif lebih terbuka sehingga beberapa hama terutama tikus tidak menyukai tempat tersebut. Sistem jajar legowo juga dapat mengurangi kelembaban sehingga perkembangan penyakit bisa ditekan.

d). Hemat Biaya Pemupukan

Penerapan sistem jajar legowo diharapkan dapat menekan serta menghemat penggunaan pupuk, karena pemupukan lebih terkonsentrasi pada tanaman dalam barisan.

e). Meningkatkan Produksi dan Kualitas Gabah

Penerapan sistem jajar legowo memiliki jumlah tanaman pinggir yang lebih banyak. Seperti kita ketahui bahwa tanaman pinggir memiliki kualitas pertumbuhan dan jumlah produksi yang lebih baik. Tanaman yang berada pada barisan pinggir memiliki ruang tumbuh lebih leluasa serta mendapatkan intensitas sinar matahari lebih banyak, intensitas sinar matahari mempengaruhi kualitas dan kuantitas produksi padi. Dengan semakin banyaknya tanaman efek pinggir kualitas dan produksi gabah dapat meningkat.

Tipe Sistem Tanam Jajar Legowo

Dalam prakteknya ada beberapa jenis atau tipe sistem tanam jajar legowo yang biasa digunakan oleh petani padi, antara lain legowo 2 : 1, legowo 3 : 1, legowo 4 : 1, legowo 5 : 1, legowo 6 : 1 dan legowo 7 : 1. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) sistem tanam jajar legowo 4 : 1 adalah tipe terbaik untuk meningkatkan jumlah produksi gabah. Sedangkan untuk menghasilkan gabah yang berkualitas atau gabah untuk kebutuhan benih disarankan untuk menggunakan tipe legowo 2 : 1

a). Legowo 2 : 1 adalah tipe jajar legowo dimana setiap dua baris tanaman diselingi oleh satu barisan kosong. Jarak tanam tipe legowo 2 : 1 adalah 20 cm x 10 cm x 40 cm (jarak antar barisan, jarak antar tanaman/barisan pinggir, jarak barisan kosong). Tipe ini akan menghasilkan gabah berkualitas sehingga banyak digunakan untuk memproduksi benih padi.

b). Legowo 3 : 1 adalah tipe jajar legowo dimana setiap tiga baris tanaman diselingi oleh satu barisan kosong. Tipe ini memiliki 2 baris tanaman pinggir dan 1 baris tanaman tengah. Jarak tanam adalah 20 cm (antar barisan dan jarak antar tanaman pada barisan tengah) x 10 cm (antar tanaman pinggir) x 40 cm (jarak barisan kosong).

c). Legowo 4 : 1 adalah tipe jajar legowo dimana setiap empat baris tanaman diselingi oleh satu barisan kosong. Tipe ini memiliki 2 baris tanaman pinggir dan 2 baris tanaman tengah. Jarak tanam adalah 20 cm (antar barisan dan jarak antar tanaman pada barisan tengah) x 10 cm (antar tanaman pinggir) x 40 cm (jarak barisan kosong).

Jarak tanam sistem jajar legowo bisa dimodifikasi sesuai dengan kondisi lahan serta varietas yang digunakan. Atau dengan mempertimbangkan tingkat kesuburan lahan yang akan ditanami, untuk lahan yang subur jarak tanam bisa lebih lebar dan untuk lahan yang kurang subur jarak tanam bisa dikurangi. Jarak tanam juga disesuaikan dengan jenis atau varietas padi yang digunakan, misalnya untuk tanaman padi yang memiliki tipe penampilannya lebat dan tinggi jarak tanam agak diperlebar, begitupun sebaliknya untuk varietas padi yang kurang lebat jarak tanam dikurangi. Demikian tentang “sistem tanam jajar legowo” semoga bermanfaat…..

Salam mitalom !!!