Teknik Inokulasi serta Fungsi dan Peran BAKTERI RHIZOBIUM Bagi Tanaman

A.    Manfaat dan Teknik Inokulasi Rhizobium

Gambar bintil akar kedelai

Info PraktisApa itu RHIZOBIUM? Bakteri Rhizobium merupakan mikroba tanah yang mampu mengikat nitrogen bebas di udara menjadi ammonia (NH3) yang akan diubah menjadi asam amino yang selanjutnya menjadi senyawa nitrogen yang diperlukan tanaman untuk tumbuh dan berkembang. Karena kemampuannya dalam mengikat nitrogen tersebut rhizobium juga dikenal dengan istilah bakteri nitrogen. Rhizobium adalah salah satu bakteri pengikat nitrogen yang termasuk dalam kelompok Proteobacteria. Proteobacteria adalah kelompok bakteri nitrogen yang bersimbiosis dengan tanaman polong-polongan (leguminosa) untuk membentuk suatu simbiosis mutualisme dalam nodul atau bintil akar untuk mengikat nitrogen bebas di udara yang pada umumnya tidak dapat digunakan secara langsung oleh kebanyakan organisme. Contoh bakteri nitrogen yang hidup bersimbiosis dengan tanaman polong-polongan yaitu Rhizobium leguminosarum, yang hidup di akar membentuk nodul atau bintil-bintil akar. Rhizobium dapat bertahan hidup dalam tanah selama 5-10 tahun. Termasuk pada tanah sawah yang digenangi air. Syarat lingkungan tumbuh yang ideal bagi kehidupan bakteri rhizobium adalah pada tanah yang kaya (banyak) mengandung bahan organik, pH 5,5-7,0 dan pertumbuhan kacang-kacangannya subur.

B.    Manfaat dan Peran Bakteri Rhizobium Bagi Tanaman

 

Rhizobium sebagai simbiois mutualisme antara tanaman dan bakteri, yaitu asam amino untuk tanaman dan karbohidrat untuk bakteri. Kemampuan menambat nitrogennya dapat mencukupi kebutuhan nitrogen sebesar 80-90% dari kebutuhan tanaman dan meningkatkan produksi antara 10%-25%. Dengan adanya rhizobium ini tanaman kacang-kacangan tidak memerlukan lagi tambahan pupuk nitrogen.

Rhizobium banyak digunakan sebagai pupuk hijau pada beberapa tanaman, seperti Kacang Hijau, Kedelai, Kacang Tanah, Crotalaria, Tephrosia, dan Indigofera. Akar tanaman polong-polongan tersebut menyediakan karbohidrat dan senyawa lain bagi bakteri melalui kemampuannya mengikat nitrogen bagi akar. Jika bakteri dipisahkan dari inangnya (akar), daya tangkap dan efisiensi penyerapan nitrogen oleh tanaman akan berkurang cukup signifikan. Bintil-bintil akar melepaskan senyawa nitrogen organik ke dalam tanah tempat tanaman polong hidup. Dengan demikian terjadi penambahan nitrogen yang dapat menambah kesuburan tanah dan menyuburkan tanaman.

C.    Tujuan Inokulasi Rhizobium

Inokulasi rhizobium adalah proses pemberian inokulan bakteri Rhizobium sp ke dalam tanah yang digunakan sebagai media tanam tanaman polong-polongan (kacang-kacangan/leguminosa). Inokulasi ini bertujuan untuk membuat simbiosis antara akar tanaman dengan bakteri sehingga akan tercipta bintil-bintil akar. Proses inokulasi tersebut diawali dengan inokulan yang berasal dari bakteri Rhizobium sp dicampurkan ke dalam media tanah pada konsentrasi tertentu sehingga sel-selnya akan berinteraksi dengan sel jaringan akar sehingga terbentuklah bintil akar. Di dalam bintil akar terdapat bakteri yang berkembang biak serta melakukan kegiatan fiksasi Nitrogen bebas yang ada di udara. Hasil simbiosis yang digolongkan sebagai simbiois mutualisme ini yaitu asam amino untuk tanaman dan karbohidrat untuk bakteri.

Pemberian inokulasi Rhizobium sp. pada tanaman kacang-kacangan bertujuan untuk menyediakan bakteri Rhizobium pada tanah yang belum atau tidak pernah ditanami tanaman polong-polongan (kacang-kacangan/leguminosa). Kehadiran bakteri Rhizobium yang serasi merupakan syarat utama untuk menjamin terbentuknya bintil akar efektif, maka kemampuan menambat nitrogennya dapat mencukupi kebutuhan nitrogen sebesar 80-90% dari kebutuhan tanaman. Dengan adanya bakteri rhizobium dalam jumlah yang cukup didalam tanah tanaman polong-polongan (kacang-kacangan/leguminosa) tidak memerlukan tambahan pupuk nitrogen. Pemberian inokulasi rhizobium diketahui dapat meningkatkan hasil 10% hingga 25%.

D.    Jenis-jenis Inokulan Rhizobium

Bahan yang digunakan (inokulan) untuk inokulasi (penularan) rhizobium antara lain inokulan tanah, inokulan bintil akar dan inokulan biakan murni.

1).    Inokulan tanah, yaitu inokulan yang berupa tanah yang berasal dari lahan yang pernah ditanami polong-polongan (kacang-kacangan/leguminosa) dan menunjukkan adanya bintil-bintil akar yang efektif.

2).    Inokulan bintil akar, yaitu inokulan yang berupa bintil-bintil akar yang diambil dari tanaman kedelai. Aplikasinya dilakukan dengan cara merendam benih menggunakan larutan bintil akar yang telah digerus. Inokulan bintil akar juga dapat diperoleh secara alami yaitu dengan cara menanam kedelai berturut-turut sehingga populasi rhizobium pembentuk bintil akar akan berkembang.

3).    Inokulan biakan murni, yaitu inokulan buatan pabrik yang biasanya berbentuk gel, cairan atau padat. Inokuum gel dan cair biasanya diaplikasikan melalui benih. Inokulum padat merupakan biakan murni rhizobium dalam bentuk padat yang berfungsi sebagai bahan pembawa (carrier). Contoh merk dagang inokulum biakan murni antara lain ; Rhizobin, Rhizogen, Legin dan Nitragin.

E.    Cara dan Teknik Inokulasi Rhizobium

Aplikasi inokulan dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu inokulasi melalui benih/biji dan inokulasi melalui tanah.
>Inokulasi melalui benih/biji (perlakuan benih) yaitu dilakukan dengan cara pemberian inokulan pada benih sebelum benih ditanam.
>Inokulasi melalui tanah yaitu pemberian inokulan yang dilakukan dengan cara disebar merata pada tanah, ditabur pada alur tanaman atau didalam lubang tanam.

Berikut ini cara inokulasi (penularan) bakteri rhizobium melalui benih/biji :

1).    Inokulasi Menggunakan Inokulum Biakan Murni

Beberapa merk dagang inokulum biakan murni yang telah dikenal dan banyak digunakan antara lain : Rhizobin, Rhizogen, Legin dan Nitragin. Dosis pemberian inokulasi rhizobium tergantung pada inokulum yang digunakan. Jika menggunakan inokulum biakan murni seperti Legin, Rhizogen atau Nitragin dosisnya antara 5-10 gram per kilogram benih kacang-kacangan. Berikut ini langkah-langkah dan tahap inokulasi pada benih kedelai menggunakan inokulum biakan murni ;

>    Persiapkan benih kedelai yang akan ditanam (pilih atau gunakan benih berkualitas dari varietas unggul yang sudah teruji kuaitasnya).

>    Benih kedelai kemudian dibasahi dengan air bersih atau larutan gula 1% perliter air untuk setiap 10 kg benih kedelai hingga lembab (cukup basah).

>    Benih kedelai yang telah dibasahi kemudian dicampur dengan inokulum rhizobium dengan dosis sesuai dengan anjuran (lihat kemasan produk yang digunakan).

>    Aduk atau campurkan benih kedelai dan inokulum tersebut hingga benar-benar tercampur rata.

>    Proses pencampuran sebaiknya dilakukan ditempat teduh dan terlindung dari sinar matahari langsung.

>    Kemudian benih kedelai yang telah dicampur inokulum dikeringkan.

>    Setelah kering benih harus segera ditanam (tidak boleh ditunda lebih dari 6 jam setelah pencampuran)

2).    Inokulasi Menggunakan Inokulum Tanah

Berikut ini langkah dan tahapan inokulasi rhizobium benih kedelai menggunakan inokulum tanah :

>    Ambil tanah bekas tanaman kacang-kacangan secukupnya.

>    Gerus atau tumbuk tanah tersebut hingga benar-benar halus.

>    Benih kedelai kemudian dibasahi dengan air bersih atau larutan gula 1% perliter air untuk setiap 10 kg benih kedelai hingga lembab (cukup basah).

>    Benih kedelai yang telah dibasahi kemudian dicampur dengan inokulum tanah yang telah dihaluskan tersebut.

>    Dosis inokulum tanah adalah 100 gram perkilogram benih kedelai.

>    Aduk atau campurkan benih kedelai dan inokulum tanah tersebut hingga benar-benar tercampur rata.

>    Proses pencampuran sebaiknya dilakukan ditempat teduh dan terlindung dari sinar matahari langsung.

>    Kemudian benih kedelai yang telah dicampur inokulum dikeringkan.

>    Setelah kering benih harus segera ditanam (tidak boleh ditunda lebih dari 6 jam setelah pencampuran)

Demikian “Cara dan Teknik Inokulasi Rhizobium pada Benih Kedelai“. Semoga bermanfaat…

Salam mitalom !!!