Nasib Petani Memprihatinkan, Bisakah Swasembada Pangan ?

Petani Terabaikan, Sulit Mewujudkan Swasembada Pangan

Artikel – Gembar-gembor pemerintahan baru tak ubahnya sebuah dongeng sebelum tidur, sebagai penghibur supaya lupa masalah. Swasembada pangan katanya, namun nasib petani terabaikan. Harga BBM yang terus melambung semakin mempersulit ekonomi petani. Dan berimbas pada kenaikan harga pupuk yang tak seimbang dengan hasil panen.

Petani padi gogo dikabupaten Rokan Hulu – Riau

Pemerintah lebih mengutamakan perkebunan yang notabene dikuasai oleh orang-orang berduit. Sementara petani tanaman pangan terabaikan, tak tersentuh sekalipun oleh pemerintah. Perluasan perkebunan di Indonesia dalam kurun waktu 25 tahun terakhir meningkat hingga 144%. Sementara sawah hanya meningkat 2,6% katanya. Tapi saya tidak percaya itu, yang ada sawah semakin menyempit. Banyak sawah yang dijadikan pemukiman, dikuasai cukong berduit dan disulap menjadi hutan beton.

Kembali kemasalah swasembada pangan, seorang Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Bapak dwi Andreas Sentosa mengatakan “Saya pesimis pemerintah saat ini bisa mewujudkan swasembada pangan. Sebab kehidupan ekonomi para petani masih sangat memprihatinkan. Pemerintah terkesan mengabaikan petani” ungkapnya dalam sebuah diskusi “Pangan Kita” beberapa waktu lalu.

Beliau menyebutkan, penghasilan petani sangat rendah rata-rata hanya sekitar Rp. 1.030.000/bulan. masih jauh dibawah upah minimum propinsi (UMP).

Saya sebagai petani juga pesimis, selama pemerintah tidak memperhatikan nasib petani swasembada pangan sulit diwujudkan. Pemerintah seharusnya benar-benar serius dalam mengembangkan pertanian kita, bukan hanya slogan. Petani tak butuh pemimpin yang bisanya hanya buat sensasi, petani hanya butuh kebijakan yang memihak petani.

Bahkan saya sempat dengar kabar bahwa DPR akan mencabut subsidi pupuk. Ini berita yang sangat menyakitkan bagi kita, hidup sulit malah akan dipersulit. Saya sebagai petani hanya bisa berharap, semoga para pemimpin negeri ini sadar dan segera memperhatikan nasib kami.
Semoga kedepannya petani bisa hidup layak, amiiin….