Macam-Macam Media Tanam Hidroponik

Media Tanam Hidroponik

Hidroponik – Media tanam hidroponik adalah material atau bahan non tanah yang digunakan sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya akar tanaman. Media tanam berfungsi sebagai penopang agar tanaman dapat berdiri tegak dan tidak mudah roboh. Salah satu perbedaan yang mencolok antara menanam konvensional dengan sistem hidroponik terletak pada media tanam yang digunakan. Secara konvensional, media tanam yang lazim adalah tanah, sedangkan pada sistem hidroponik menggunakan medai non tanah. Beberapa jenis media tanam yang biasa digunakan pada sistem hidroponik antara lain ; Sekam Bakar/Arang Sekam, Spons, Expanded Clay, Rockwool, Cocopeat, Perlite, Pumice, Vermiculite, atau Akar Pakis.

Berikut penjelasan tentang jenis-jenis media tanam hidroponik :

1. Arang Sekam

Media Tanam Arang Sekam

Arang sekam atau sekam bakar adalah limbah dari proses penggilingan padi. Arang sekam banyak digunakan sebagai media tanam hidroponik. Arang sekam diperoleh dari pembakaran limbah yang berupa kulit padi yang dilakukan dengan teknik pembakaran tidak sempurna. Arang sekam sangat baik digunakan sebagai media tanam hidroponik karena lebih steril dari bakteri dan cendawan. Sekam bakar dapat digunakan sebagai media semai maupun media tanam sistem hidroponik. Arang sekam memiliki daya tahan cukup lama, tidak mudah terurai dan bisa digunakan berulang-ulang.

2. Spons

Spons atau busa merupakan material sintetis berpori yang biasanya digunakan sebagai lapisan sofa atau jok kendaraan. Spons memiliki kemampuan menyerap dan menahan air yang tinggi. Spons banyak digunakan sebagai media tanam hidrponik maupun sebagai media semai.

3. Expanded Clay

Expanded clay adalah media tanam yang terbuat dari sejenis tanah liat yang sudah mengandung unsur hara atau mineral. Expanded clai cocok digunakan sebagai media semai.

4. Rockwool

Media Tanam Rockwool

Rockwool atau mineral wool adalah media tanam anorganik yang berbentuk mirip dengan busa, sangat ringan dan memiliki serabut-serabut halus. Rockwool dibuat dari batuan basalt yang dipanaskan dengan suhu ekstra tinggi. Rockwool biasanya dijual dalam bentuk lempengan atau blok-blok rockwool berukuran besar. Dalam aplikasinya blok rockwool dipotong kecil-kecil dan dibentuk sesuai dengan fungsinya sebagai media tanam hidroponik. Rockwool bisa digunakan sebagai media semai maupun media tanam.

5. Cocopeat (Serbuk Sabut Kelapa)

Media Tanam Cocopeat

Cocopeat atau serbuk sabut kelapa merupakan media tanam organik yang diperoleh dari hasil pengolahan limbah sabut kelapa. Cocopeat cukup stabil dan memiliki pH antara 5.0 – 6.8 dan daya serap air tinggi. Cocopeat adalah media tanam ramah lingkungan karena berasal dari bahan organik yang aman. Dalam aplikasinya sebagai media tanam hidroponik, cocopeat biasanya dicampur dengan arang sekam. Pencampuran perlu dilakukan untuk meningkatkan aerasi dan pasokan oksigen pada akar tanaman tercukupi. Karena cocopeat memiliki daya serap air yang sangat tinggi, sehingga tingkat aerasi kecil. Semakin tinggi tingkat aerasi maka semakin baik pula pasokan oksigen pada akar tanaman.

6. Hydroton

Media Tanam Hidroton

Hydroton adalah media tanam buatan dengan bahan dasar lempung yang dipanaskan. Media tanam hydroton berbentuk bulat, memiliki pori-pori kecil, dengan ukuran bervariasi antara 1 – 2,5 cm. Pori-pori pada hydroton berfungsi untuk menyerap air nutrisi sehingga mampu menjaga ketersediaan nutrisi bagi tanaman. Hydroton merupakan media tanam hidroponik yang baik karena cukup stabil dan memiliki pH netral. Dengan bentuk yang bulat, hydroton adalah media tanam yang sangat porous dan mampu menyediakan oksigen yang cukup bagi akar tanaman. Hydroton bisa digunakan berulang-ulang sehingga bisa menghemat media tanam.

7. Perlite

Perlite

Perlite adalah media tanam yang dibuat dari batu silika yang dipanaskan dengan suhu tinggi. Perlite sangat ringan, pH netral dan memiliki aerasi tinggi. Biasanya perlite dicampur dengan media tanam lain seperti vermiculite atau cocopeat.

8. Vermiculite

Vermiculite

Vermiculite juga terbuat dari batuan yang dipanaskan dengan batuan yang cukup tinggi. Vermiculite memiliki sifat agak mirip dengan perlite. Namun bedanya vermiculite memiliki daya serap air lebih tinggi dan lebih berat. Dalam aplikasinya sebagai media tanam hidroponik, vermiculite bisa dicampur dengan perlite.

9. Akar Pakis

Selain arang sekam, media tanam hidroponik organik yang bisa dengan mudah didapatkan di alam adalah akar pakis. Namun akar pakis memiliki daya serap air yang kurang baik dan mudah terurai atau busuk. Untuk meningkatkan daya serap terhadap air bisa dicampur dengan arang sekam atau cocopeat. Karena memiliki banyak kelemahan, akar pakis bisa digunakan pada saat darurat dan jika tidak ada media tanam lainnya. Semoga bermanfaat…

Salam mitalom !!!