Kandungan Senyawa dan Manfaat Jahe Merah

Pemanfaatan Jahe Merah Dalam Bidang Kesehatan

Tanaman Obat – Jahe (Zingiber officinale) merupakan tanaman rimpang yang banyak digunakan sebagai rempah dan bahan obat herbal. Jahe memiliki rasa yang khas yaitu pedas. Rasa pedas tersebut disebabkan adanya kandungan senyawa keton yang disebut zingeron. Berdasarkan bentuknya, warna dan ukuran rimpang, jahe dibedakan menjadi 3 jenis yaitu jahe putih/jahe badak, jahe emprit, dan jahe merah/jahe sunti. Jahe pada umumnya digunakan sebagai rempah atau bumbu tambahan masakan dan obat tradisional. Sejak zaman dulu jahe sudah digunakan untuk mengobati berbagai macam gangguan kesehatan, seperti stroke, hipertensi, mual, infeksi, demam, rematik, masuk angin dan sebagainya.

Khasiat dan Manfaat Jahe Merah

Kandungan Senyawa Aktif Jahe Merah

Secara umum jahe mengandung pati, minyak atsiri, serat, sejumlah kecil protein, vitamin, mineral dan enzim proteolitik yang disebut zingibain. Jahe merah memiliki kandungan pati 52,9%, minyak atsiri 3,9% dan ekstrak yang larut dalam alkohol 9,93% yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis jahe lainnya. Jahe merah memiliki ukuran rimpang paling kecil dengan serat yang lebih besar. Rasa pedas jahe merah lebih tinggi sehingga sangat baik digunakan sebagai bahan dasar jamu dan obat-obatan. Rasa pedas pada jahe berasal dari kelompok senyawa gingerol, yaitu senyawa turunan fenol.

Manfaat Jahe Merah

1. Mengatasi rheumatik.
2. Menghangatkan tubuh.
3. Mengatasi masuk angin.
4. Mengobati batuk.
5. Menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
6. Mengatasi kulit berminyak.
7. Menghilangkan jerawat.
8. Membantu menurunkan berat badan.
9. Meredakan sakit kepala.
10. Mengatasi penyakit asma.
11. Menjaga kesehatan tulang dan mencegah osteoporosis
12. Mengatsi stroke.
13. Meningkatkan gairah seks.
14. Melancarkan peredaran darah.
15. Mengobati influenza.
16. Meningkatkan kekebalan tubuh (imunitas).
17. Menurunkan resiko gagal jantung.
18. Mengatasi mual dan muntah.
19. Sebagai antioksidan alami.
20. Mengatasi nyeri an terkilir.
21. Mengatasi infeksi jamur pada kaki.
22. Mencegah kanker.

Komponen tertinggi dari gingerol adalah [6]-gingerol. Rasa pedas dari jahe kering berasal dari senyawa shogaol ([6]-shogaol), yang merupakan hasil dehidrasi dari gingerol. Komponen kimia utama yang menyebabkan rasa pedas adalah keton aromatik yang disebut gingerol, yang terdiri dari 6,8 dan 10 gingerol.

Jahe kering memiliki kadar air 7-12%, minyak atsiri 1-3%, oleoresin 5-10%, pati 50-55% dan sejumlah kecil protein, serat, lemak sampai 7%. Beberapa komponen kimia pada jahe merah, seperti gingerol, shogaol dan zingerone memberi efek farmakologi dan fisiologi seperti antioksidan, antiinflamasi, analgesik, antikarsinogenik, non-toksik dan non mutagenik. Semoga bermanfaat…

Salam mitalom !!!