Efek Samping, Khasiat dan Cara Pemakaian DAUN SAMBILOTO untuk Pengobatan

A.    Manfaat Khasiat DAUN SAMBILOTO

Daun Sambiloto

Tanaman Obat – Sambiloto (Andrographis paniculata Ness.) adalah tumbuhan liar yang banyak tumbuh di kebun, tepi sungai, di pekarangan, tanah terbuka yang lembab dan tempat-tempat terbuka lainnya. Tumbuhan terna (perdu) tegak ini mudah ditemukan pada dataran rendah sampai dataran dengan ketinggian 1600 mdpl (meter diatas permukaan laut). Tumbuhan liar yang sudah lama diketahui memiliki khasiat obat ini konon berasal dari daerah Asia Tropis. Sambiloto merupakan tumbuhan herbal semusim yang termasuk dalam famili Acanthaceae. Daun sambiloto memiliki khasiat dan manfaat untuk mengobati berbagai jenis penyakit, baik penyakit ringan maupun berat. Dari hasil berbagai penelitian membuktikan bahwa daun sambiloto memiliki kandungan berbagai macam senyawa kimia yang berkhasiat sebagai obat. Mengingat kandungan dan fungsi tanaman tersebut, saat ini sambiloto banyak diteliti untuk dikembangkan sebagai bahan baku obat modern, diantaranya pemanfaatan sambiloto sebagai obat HIV dan anti kanker.

B.    Tentang Tumbuhan Sambiloto

Sambiloto tumbuh liar di tempat terbuka, seperti di kebun, tepi sungai, tanah kosong yang agak lernbap, atau di pekarangan. Tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 1600 m dpl. Terna semusim, tinggi 50 – 90 cm, batang disertai banyak cabang berbentuk segi empat (kwadrangularis) dengan nodus yang membesar. Daun tunggal, bertangkai pendek, letak berhadapan bersilang, bentuk lanset, pangkal runcing, ujung meruncing, tepi rata, permukaan atas hijau tua, bagian bawah hijau muda, panjang 2 – 8 cm, lebar 1 – 3 cm. Perbungaan rasemosa yang bercabang membentuk malai, keluar dari. ujung batang atau ketiak daun. Bunga berbibir berbentuk tabung;kecil- kecil, warnanya putih bernoda ungu. Buah kapsul berbentuk jorong, panj ang sekitar 1,5 cm, lebar 0,5 cm, pangkal dan ujung tajam, bila masak akan pecah mernbujur menjadi 4 keping-Biji gepeng, kecil-kecil, warnanya cokelat muda. Perbanyakan dengan biji atau setek batang.

C.    8 Nama Lain Daun Sambiloto

Tumbuhan sambiloto dikenal dengan berbagai nama lokal atau nama daerah, yaitu Ki oray, ki peurat, takilo (Sunda). bidara, sadilata, sambilata, takila (Jawa). pepaitan (Sumatra).; Chuan xin lian, yi jian xi, lan he lian (China), xuyen tam lien,; cong cong (Vietnam). kirata, mahatitka (India/Pakistan).; Creat, green chiretta, halviva, kariyat (Inggris).

D.    Komposisi Kandungan Kimia Daun Sambiloto

Komponen utama sambiloto adalah andrographolide yang berguna sebagai bahan obat. Disamping itu, daun sambiloto mengandung saponin, falvonoid, alkaloid dan tanin. Kandungan kimia lain yang terdapat pada daun dan batang adalah laktone, panikulin, kalmegin dan hablur kuning yang memiliki rasa pahit. Semua bagian tanaman sambiloto, seperti daun, batang, bunga dan akar, terasa sangat pahit jika dimakan atau direbus untuk diminum. Rasa pahit itu disebabkan oleh adanya senyawa andrographolid yang banyak terdapat di dalam tanaman sambiloto, terutama bagian daun dan batangnya.

Daun dan percabangannya mengandung laktone yang terdiri dari deoksiandrografolid, andrografolid (zat pahit), neoandrografolid, 14-deoksi-11-12-didehidroandrografolid, dan homoandrografolid. Juga terdapat flavonoid, alkane, keton, aldehid, mineral (kalium, kalsium, natrium), asam kersik, dan damar. Flavotioid diisolasi terbanyak dari akar, yaitu polimetoksiflavon, andrografin, pan.ikulin, mono-0- metilwithin, dan apigenin-7,4- dimetileter. Zat aktif andrografolid terbukti berkhasiat sebagai hepatoprotektbr (melindungi sel hati dari zat toksik).

E.    32 Manfaat dan Khasiat Daun Sambiloto

Daun sambiloto diketahui berkhasiat untuk mengobati berbagai jenis penyakit, antara lain untuk menyembuhkan Hepatitis, infeksi saluran empedu, disentri basiler, tifoid, diare, Influenza, radang amandel (tonsilitis), abses paru, malaria, ; Radang paru (pneumonia), radang saluran napas (bronkhitis), Radang ginjal akut (pielonefritis), radang telinga tengah (OMA), Radang usus buntu, sakit gigi, demam, kencing nanah (gonore), Kencing manis (diabetes melitus), TB paru, skrofuloderma, Batuk rejan (pertusis), sesak napas (asma), leptospirosis, Darah tinggi (hipertensi), kusta (morbus hansen=lepra), Keracunan jamur, singkong, tempe bongkrek, makanan laut, penyakit trofoblas, kehamilan anggur (mola hidatidosa), Trofoblas ganas (tumor trofoblas), dan tumor paru.

F.    Cara Pemakaian Daun Sambiloto Untuk Pengobatan

Herba kering (seluruh bagian tanaman yaitu akar, batang dan daun) sebanyak 10 – 20 g direbus atau herba kering digiling halus menjadi bubuk lalu diseduh, minum atau 3 – 4 kali sehari. Untuk pengobatan kanker, digunakan cairan infus, injeksi, atau tablet. Untuk pemakaian luar, herba segar direbus lalu airnya digunakan untuk cuci atau digiling halus dan dibubuhkan ke tempat yang sakit, seperti digigit ular berbisa, gatal-gatal, atau bisul.

G.    Cara Mengolah dan Cara Membuat Obat Daun Sambiloto

1).    Resep Herbal Tifoid (Tifus, Demam Tifoid)

Daun sambiloto segar sebanyak 10 – 15 lembar direbus dengan 2
gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, tambahkan
madu secukupnya lalu diminum sekaligus. Lakukan 3 kali sehari.

2).    Resp Herbal Disentri basiler, Diare, Radang saluran napas, Radang paru

Herba kering sebanyak 9 – 15 g direbus dengan 3 gelas air sampai
tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring. Air rebusannya diminum
sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas.

3).    Resep Herbal Disentri

Herba krokot segar (Portulaca oleracea) sebanyak 500 g diuapkan
selama 3 – 4 menit, lalu ditumbuk dan diperas. Air perasan yang
terkumpul ditambahkan bubuk kering sambiloto sebanyak 10 g
sambil diaduk. Campuran tersebut lalu diminum, sehari 3 kali
masing-masing 1/3 bagian.

4).    Resep Herbal Influenza, Sakit kepala, Demam

Bubuk kering sambiloto sebanyak 1 g diseduh dengan cangkir air
panas. Setelah dingin diminum sekaligus, Lakukan 3 – 4 kali sehari.

5).    Resep Herbal Demam

Daun sambiloto segar sebanyak 1 genggam ditumbuk. Tambahkan
1/2 cangkir air bersih, saring lalu minum sekaligus. Daun segar yang
digiling halus juga bisa digunakan sebagai tapal badan yang panas.

6).    Resep Herbal TB paru

Daun sambiloto kering digiling menjadi bubuk. Tambahkan madu
secukupnya sambil diaduk rata lalu dibuat pil dengan diameter 0,5
cm. Pil ini Ialu diminum dengan air matang. Sehari 2 – 3 kali, setiap
kali minum 15 – 30 pil.

7).    Resep Herbal Batuk rejan (pertusis), Darah tinggi

Daun sambiloto segar sebanyak 5 – 7 lembar diseduh dengan 1/2
cangkir air panas. Tambahkan madu secukupnya sambil diaduk.
Setelah dingin minum sekaligus. Lakukan sehari 3 kali.

8).    Resep Herbal Radang paru, Radang mulut, Tonsilitis

Bubuk kering herba sambiloto sebanyak 3 – 4,5 g diseduh dengan
air panas. Setelah dingin tambahkan madu secukupnya lalu diminum
sekaligus.

9).    Resep Herbal Radang Tenggorokan Faringitis

Herba sambiloto segar sebanyak 9 g dicuci lalu dibilas dengan air
matang. Bahan tersebut lalu dikunyah dan aimya ditelan.

10).    Resep Herbal Hidung berlendir (rinorea), Infeksi telinga tengah (OMA), Sakit gigi

Herba sambiloto segar sebanyak 9 – 15 g direbus dengan 3 gelas air
sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum 2 kali
sehari @ 1/2 gelas. Untuk OMA, herba segar dicuci lalu digiling halus dan diperas. Airnya digunakan untuk tetes telinga.

11).    Resep Herbal Kencing manis

Daun sambiloto segar sebanyak 1/2 genggam dicuci lalu direbus
dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin
disaring, lalu diminum sehabis makan, 3 kali sehari @ 3/4 gelas.

H.    Efek Samping Penggunaan Daun Sambiloto

Berdasarkan hasil evaluasi fungsi ekstrak air Sambiloto secara in-vitro yang bekerja sebagai insulin sekretagog pada tikus model diabetes, penelitian in-vivo merupakan langkah lanjutan untuk menguji kinerja Sambiloto sebagai insulin sekretagog dalam pengaruh proses pencernaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek penggunaan Sambiloto sebagai insulin skretagog dalam jangka panjang terhadap ketahanan sel ß pankreas. Pendekatan imunohistokimia pada populasi dan distribusi sel endokrin pankreas pada hewan model diabetes yang diberi Sambiloto menunjukan adanya peningkatan sel B dibandingkan dengan kelompok normal. Peningkatan populasi sel B yang terjadi diikuti dengan meningkatkan produk insulin yang dikeluarkan dalam darah dan mampu menurunkan kadar gula darah pada model diabetes hingga mendekati nilai kelompok normal. Pendekatan populasi sel B, kadar insulin dan gula darah pada model sehat/normal dalam periode yang berjangka diketahui bahwa Sambiloto cukup aman dipakai dalam jangka panjang sebagai tindak pencegahan terjadinya hiperglikemia. Peningkatan populasi sel B pankreas merupakan indikator positif pada kasus diabetes yang disebabkan penurunan fungsi/penurunan jumlah sel B pankreas. Pendekatan mekanisme peningkatan populasi sel B merupakan misteri yang perlu mendapatkan penegasan ilmiah, mengingat Obat Anti Diabetes (OAD) yang ada belum mengarah ke perbaikan populasi sel B pankreas.

Sumber lain menyebutkan, efek samping mengkonsumsi daun sambiloto adalah terasa pahit dimulut, sakit kepala, tekanan darah rendah, pendarahan, gangguan kesuburan, beresiko mengalami keguguran bagi wanita hamil, penyakit autoimun, kelelahan dan hilangnya nafsu makan.

I.    Kumpulan Hasil Penelitian Daun Sambiloto

Berikut ini rangkuman / kumpulan hasil penelitian daun sambiloto :

1).    Herba ini berkhasiat bakteriostatik pada Staphylococcus aurcus, Pseudomonas aeruginosa, Proteus vulgaris, Shigella dysenteriae, dan Escherichia coli.

2).    Herba ini sangat efektif untuk pengobatan infeksi. In vitro, air rebusannya merangsang daya fagositosis sel darah putih.

3).    Andrografolid menurunkan demam yang ditimbulkan oleh pemberian vaksin yang menyebabkan panas pada kelinci.

4).    Andrografolid dapat mengakhiri kehamilan dan menghambat pertumbuhan trofosit plasenta.

5).    Dari segi farmakologi, sambiloto mempunyai efek muskarinik pada pembuluh darah, efek pada jantung iskeniik, efek pada respirasi sel, sifat kholeretik, antiinflamasi, dan antibakteri.

6).    Komponen aktifnya seperti ncoandrografolid, andrografolid, deoksiandrografolid dan 14-deoksi-11, 12-didehidroandrografolid berkhasiat antiradang dan antipiretik.

7).    Pemberian rebusan daun sambiloto 40% bly sebanyak 20 milkg bb dapat menurunkan kadar glukosa darah tikus putih (W. Sugiyarto, Fak. Farmasi UGM, 1978).

8).    Infus daun sarnbiloto 5%, 10% dan 15%, semuanya dapat menurunkan suhu tubuh marmut yarrg dibuat demam (Hasir, jurusan Farmasi, FMIPA UNHAS, 1988).

9).    Infus herba sambiloto mempunyai daya antijamur terhadap Microsporum canis, Trichophyton mentagrophytes, Trichophyton rubrum, Candida albicans, dan Epidermophyton floccosum (Jan Susilo*, Endang Hanani **, A. Soemiati** dan Lily Hamzah**, Bagian Parasitologi FK UI* dan Jurusan Farmasi FMIPAUI**, Warta Perhipba No.Flll, Jan-Maret 1995).

10).    Fraksi etanol herba sambiloto mempunyai efek antihistaminergik. Peningkatan konsentrasi akan meningkatkan hambatan kontraksi ileum marmot terisolasi yang diinduksi dengan histamin dihidroksiklorida (Yufri Aidi, N.C. Sugiarso, Andreanus, AA.S., Anna Setiadi Ranti, Jurusan Farmasi FMIPA, ITB, Warta Tumbuhan Obat Indonesia vol. 3 No. 1, 1996).
Disarikan dari berbagai sumber

Demikian tentang efek samping, kandungan kimia, khasiat dan manfaat daun sambiloto. Semoga bermanfaat….

Salam mitalom !!!