Cara Mengatasi Layu Fusarium Pada Tanaman Cabai

Bagaimana Cara Mengatasi Layu Fusarium Pada Tanaman Cabai?

Hama & Penyakit – Satu diantara dua penyebab penyakit layu pada tanaman cabe adalah jamur fusarium oxysporum. Penyakit yang disebabkan oleh cendawan parasit ini adalah layu fusarium. Layu fusarium bisa menyerang tanaman cabe kapan saja, terutama pada musim hujan seperti sekarang ini. Pada musim hujan cendawan fusarium oxysporum mudah berkembang biak dan mudah menyebar dari satu tanaman ketanaman lainnya. Tingkat kelembaban udara yang tinggi sangat berpengaruh terhadap perkembangbiakan cendawan ini. Terlebih lagi jika terjadi genangan air hujan dilahan dan pH tanah yang rendah. Gejala serangan cendawan fusarium oxysporum dapat terindentifikasi dengan mudah, yaitu jika terdapat tanaman cabai yang tiba-tiba layu pada siang hari dan akan segar kembali di sore hari. Kesokan harinya tanaman kelihatan segar dan tidak ada tanda-tanda tanaman bermasalah, tetapi tanaman cabai akan layu pada siang hari. Hal ini berlangsung selama 7 – 10 hari, hingga kemudian tanaman yang terinfeksi akan mengering dan mati. Serangan penyakit layu fusarium bisa terjadi pada semua fase pertumbuhan tanaman cabai, mulai dari pembibitan, tanaman muda / tanaman sebelum berproduksi hingga tanaman cabe yang sudah berproduksi. Banyak kasus layu fusarium yang mengakibatkan kegagalan panen secara total, untuk itu tindakan pencegahan perlu dilakukan sejak dini. Sebab jika sudah terlanjur parah, penyakit layu fusarium sulit dikendalikan.

Layu fusarium pada tanaman cabai (Foto by : Pujangga A & Efry P)

Tindakan pencegahan sebaiknya dilakukan sejak pemilihan benih, pembibitan, pengolahan lahan serta pencegahan penyebaran pada tanaman cabai di lahan. Berikut beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari serangan layu fusarium :

1. Pemilihan Benih

a). Gunakan benih berkualitas yang tahan terhadap fusarium oxysporum.
b). Jika membuat benih sendiri, gunakan benih dari tanaman yang sehat.
c). Gunakan benih dari tanaman cabe yang tidak berdekatan/jauh dari tanaman terinfeksi.

2. Teknik Pembibitan

a). Bersihkan tanah untuk menyemai benih cabai dari sisa-sisa akar tanaman lain.
b). Kukus tanah untuk menyemai benih cabe dengan suhu 100 derajat celcius selama -/+ 30 menit. Hal ini bertujuan untuk mematikan jamur parasit yang kemungkinan ada pada tanah tersebut.
c). Buat naungan pembibitan dengan plastik transparan agar terhindar dari siraman air hujan, terutama pada musim hujan.
d). Atur jarak semai, jangan terlalu rapat agar sirkulasi udara lancar dan area pembibitan tidak lembab.
e). Segera cabut dan musnahkan jika terdapat bibit cabe yang terinfeksi.

3. Teknik Pengolahan Lahan

a). Bersihkan lahan dari sisa-sisa tanaman sebelumnya, sebab ada kemungkinan tanaman tersebut terinfeksi fusarium oxysporum.
b). Tanah untuk budidaya cabe dibajak/dicangkul, kemudian lakukan penjemuran selama 2 -3 minggu untuk mematikan spora cendawan fusarium oxysporum yang kemungkinan ada didalam tanah.
c). Buat bedengan dengan tinggi yang disesuaikan, agar air tidak menggenangi lahan dan tanaman saat musim hujan.
d). Lakukan pengapuran (pemberian dolomit) jika pH tanah dibawah 6,0. pH ideal untuk tanaman cabai adalah 6,5 – 7,0. Fusarium oxysporum mudah berkembang biak pada tanah asam (pH dibawah 6,0).
e). Gunakan pupuk kandang/kompos yang sudah lama. Akan lebih baik lagi jika sudah dilengkapi dengan trichoderma.
f). Semprot/siram lahan dengan larutan trichoderma sebelum pemasangan mulsa (dosis baca pada kemasan produk yang digunakan).
g). Gunakan mulsa plastik untuk meminimalisir serangan dan penyebaran layu fusarium. Mulsa plastik bermanfaat untuk menjaga agar tanah tidak terlalu lembab pada musim hujan.
h). Kurangi penggunaan pupuk nitrogen. Pupuk nitrogen yang berlebihan dapat mengasamkan tanah (menurunkan pH) dan menyebabkan tanaman rentan terhadap serangan penyakit.
i). Untuk meningkatkan daya tahan tanaman agar tidak mudah terinfeksi penyakit, usahakan agar tanaman tidak kekurangan unsur kalium (K).
j). Atur jarak tanam. Jangan menanam terlalu rapat agar sirkulasi udara lancar dan area tanaman tidak terlalu lembab.

4. Tindakan Pencegahan Penyebaran Layu Fusarium

a). Setelah pindah tanam, mulai umur 10 HST kocor tanaman dengan trichoderma. Lakukan setiap 7 hari sekali (dosis lihat pada kemasan produk yang digunakan).
b). Cabut dan musnahkan jika terdapat tanaman yang terinfeksi. Taburkan dolomit dan kocor dengan trichoderma pada bekas lubang tanaman tersebut.
c). Bersihkan tangan setelah mencabut tanaman yang terinfeksi fusarium oxysporum. Dan jangan menyentuh tanaman lain karena spora fusarium oxysporum bisa menyebar melalui tangan yang kontak langsung dengan tanaman terinfeksi.
d). Hindari penyiraman dengan sistem leb atau penggenangan. Spora fusarium oxysporum dapat menyebar dengan cepat melaui air tersebut.

Baca juga : Mengendalikan Penyakit Busuk Basah Buah Cabe

Apakah tanaman yang terinfeksi layu fusarium bisa disembuhkan?

Tanaman cabe yang sudah terlanjur terinfeksi fusarium sulit sekali untuk diobati atau disembuhkan. Atau boleh dikatakan tidak bisa diobati, karena pada saat pertamakali terlihat gejala serangan layu fusarium itu berarti akar dan pembuluh pengangkut yang terdapat pada pangkal batang sudah rusak dan membusuk. Akar dan pembuluh pengangkut yang terlanjur rusak dan membusuk tidak bisa dipulihkan. Hal tersebut yang menyebabkan tanaman yang terserang penyakit layu fusarium tidak bisa diobati. Karena disitulah nyawa atau bagian vital dari sebuah tanaman. Hal ini juga berdasarkan pengalaman saya pribadi, berbagai jenis bahan aktif fungisida telah saya aplikasikan tetapi tanaman cabai tetap saja mati. Begitupun dengan aplikasi trichoderma, tetap saja tidak mampu menyembuhkan tanaman yang terlanjur terinfeksi jamur fusarium. Mungkin diantara para sahabat petani dan pembaca punya pengalaman lain dalam mengobati layu fusarium, silahkan berbagi disini. Semoga bermanfaat…

Salam mitalom !!!