Cara Menanam Bawang Merah

Panduan Teknis Budidaya Bawang Merah

Budidaya Hortikultura – Bawang merah (Allium ascalonicum) adalah tanaman holtikultura semusim yang biasanya digunakan sebagai bumbu masakan dan obat herbal. Kebutuhan akan bawang merah di Indonesia cukup tinggi, hal ini tentu membuka peluang besar untuk membudidayakan bawang merah secara luas. Sangat ironis sekali jika Indonesia mengimpor bawang merah dari luar negeri. Mengingat negri kita yang subur dan luas, sudah selayaknya Indonesia berswasembada bawang merah. Lalu kenapa Indonesia sering mengimpor bawang merah? Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, kita sebagai petani juga harus ambil bagian. Mari kita bangkitkan semangat pertanian Indonesia..

Syarat Tumbuh Tanaman Bawang Merah

Bawang merah tumbuh optimal di dataran rendah dengan ketinggian antara 0 – 400 mdpl. Tanaman bawang merah memerlukan cahaya matahari penuh, lebih dari 12 jam sehari. Tanaman bawang merah menyukai daerah yang agak panas dengan suhu antara 25 – 32 derajat celcius. Bawang merah akan tumbuh maksimal pada kondisi tanah yang gembur dan subur. Lahan budidaya bawang merah yang baik adalah lahan yang memiliki drainase yang baik dan tidak becek. pH ideal untuk tanaman bawang merah anntara 5,6 sampai 7.

Persiapan Lahan Budidaya Bawang Merah

Lahan terlebih dahulu dibersihkan dari gulma dan rumput liar. Kemudian digemburkan dengan cara dibajak atau dicangkul. Kemudian dibuat bedengan-bedengan dengan lebar 1 m dan tinggi antara 30 – 40 cm. Permukaan bedengan dibuat rata, agar air tidak menggenang diatas bedengan. Taburkan dolomit jika pH dibawah 5,6 dengan dosis 1 – 1,5 ton/hektar. Biarkan selama kurang lebih 14 hari sebelum penaburan pupuk dasar.

Budidaya Bawang Merah

Pupuk dasar berupa kompos atau pupuk kandang dengan kebutuhan antara 15 – 20 ton/Ha. Taburkan secara merata diatas bedengan, kemudian taburkan pupuk ZA, TSP dan KNO3. Kebutuhan pupuk ZA, TSP dan KNO3 perhektar kurang lebih 400 kg. Perbandingannya adalah 25 kg ZA, 100 kg TSP dan KNO3 275 kg. Aduk ketiga jenis pupuk tersebut sampai tercampur rata, kemudian taburkan diatas bedengan. Setelah itu aduk dengan tanah agar tercampur rata. Biarkan selama 10 – 15 hari sebelum tanam.

Persiapan Bibit Bawang Merah

Bibit bisa menggunakan biji atau umbi. Untuk budidaya secara luas lebih banyak dilakukan dengan pembibitan dari umbi. Pilihlah umbi bawang merah yang cukup tua yang dipanen pada usia 80 – 90 hari. Bibit diambil dari tanaman yang sehat dan tua. Ciri-ciri bibit yang baik adalah umbi yang tidak cacat, berwarna merah mengkilat dengan bentuk yang bagus. Akan lebih baik jika menggunakan bibit umbi yang telah disimpan 2 hingga 3 bulan. Kemudian umbi dipotong 1/3 bagian pada ujung umbi agar cepat tumbuh. Setelah umbi dipotong kemudian simpan pada tempat yang sejuk dan agak gelap selama beberapa hari. Setelah terlihat tumbuhnya akar, bibit bawang merah siap ditanam.

Penanaman dan Perawatan Tanaman Bawang Merah

Tanam bibit bawang merah dengan jarak 20 x 20 cm saat musim hujan dan 15 x 15 cm saat musim kemarau. Budidaya pada musim hujan disarankan untuk menggunakan mulsa plastik untuk menjaga kelembaban tanah tetap stabil. Tanaman bawang merah tidak menyukai banyak air dan tanah yang becek. Bibit bawang merah ditanam dengan cara membenamkan umbi 3/4 bagian kedalam tanah. Penyiraman dilakukan sehari dua kali, pagi dan sore. Lakukan sampai tanaman berusia lebih kurang 10 hari atau sampai tanaman tumbuh tunas. Kemudian setelah itu penyiraman dilakukan sehari sekali atau disesuaikan dengan kondisi.

Lakukan penyiangan jika tumbuh gulma liar yang mengganggu. Pemupukan susulan pertamakali dilakukan ketika tanaman berusia 2 minggu. Berikan pupuk ZA dan KNO3 dengan komposisi 200 kg dan 100 Kg untuk satu hektar lahan. Pemupukan dilakukan dengan cara menaburkan pada larikan yang dibuat disamping tanaman. Hati-hati saat menaburkan pupuk, jangan sampai terkena daun.

Pemupukan selanjutnya dilakukan pada usia 5 minggu setelah tanam. Pupuk yang diberikan adalah ZA 100 kg dan KNO3 60 kg. Lakukan pemupukan dengan cara yang sama dengan pemupukan pertama. Pemupukan sebaiknya dilakukan saat kondisi tanah basah dan setelah embun kering agar butiran pupuk tidak menempel pada daun bawang merah. Jika daun terkontaminasi pupuk bisa menyebabkan daun gosong dan kering, bahkan tanaman bisa mati.

Pengendalian Hama dan Penyakit Bawang Merah

Hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman bawang merah adalah ulat dan layu fusarium.

Hama Ulat (Spodoptera sp.) biasanya menyerang dan memakan daun bawang merah. Gejalanya dapat ditandai dengan adanya bercak-bercak putih pada daun. Pencegahan dapat dilakukan dengan menjaga lahan agar tetap bersih dari gulma dan rumput liar. Jika serangan parah, semprotkan insektisida setiap 3 hari sekali. Gunakan dosis sesuai dengan yang dianjurkan. Insektisida yang digunakan antara lain regent, curacron atau prevathon.

Layu Fusarium, Penyakit layu fusarium disebabkan oleh cendawan fusarium sp. Gejalanya terlihat jika ada tanaman yang tiba-tiba layu. Kemudian daun menguning dan bagian pangkal batang membusuk. Pengendalian dilakukan dengan cara mencabut dan memusnahkan tanaman terinfeksi. Pencegahan dapat dilakukan ketika melakukan pengolahan tanah dengan menggunakan pupuk kandang yang telah diperkaya dengan trichoderma. Selanjutnya siram tanaman setiap 1 minggu menggunakan larutan trichoderma. Sepengetahuan saya, belum ada fingisida yang benar-benar ampuh mengatasi layu fusarium. Namun demikian anda bisa mencoba fungisida antracol atau dithane.
Baca : Cara Membuat Tricho Pukan

Cara Panen Bawang Merah

Tanaman bawang merah dapat dipanen pada usia 70 – 85 hari setelah tanam. Ciri-ciri bawang merah siap panen apabila daun sudah mulai rebah 60 – 70%. Bawang merah dipanen dengan cara mencabut tanaman, kemudian diikat. Setelah itu dijemur atau dikeringkan. Agar bawang merah mengering secara merata, lakukan pembalikan setiap 2 hari. Penjemuran dilakukan hingga 7 atau 10 hari, atau sampai kering benar.

Baca juga : Membuat ZPT Alami Dengan Bawang Merah

Catatan :
Pemupukan tanaman bawang merah sebaiknya tidak menggunakan pupuk KCL. Tanaman bawang merah sensitif terhadap unsur Chlor (Cl) yang terkandung pada pupuk KCL dan berpengaruh kurang baik pada tanaman bawang merah. Untuk memenuhi kebutuhan Kalium (K) gunakan pupuk KNO3.

Semoga bermanfaat…

Salam mitalom !!!