Cara Membuat Asap Cair Tempurung Kelapa dan Manfaatnya

Pengawet Makanan Dari Tempurung Kelapa

Limbah tempurung kelapa

Info Praktis – Tempurung kelapa sering dianggap sebagai bahan sisa (limbah) yang dihasilkan dalam proses pengolahan buah kelapa. Sebagai limbah, tempurung kelapa banyak dihasilkan dari industri pengolahan buah kelapa, pasar tradisional, dan rumah tangga.Tempurung kelapa dapat diolah menjadi arang melalui proses pembakaran. Selain arang, dalam proses pembakaran juga dihasilkan asap hitam yang berbahaya bagi kesehatan dan mencemari lingkungan. Pada hakekatnya, asap merupakan uap asap yang dapat terlihat di udara yang dihasilkan dari proses pembakaran berbagai macam bahan, termasuk tempurung kelapa. Berbasis pada usaha pembuatan arang tempurung, telah dikembangkan sebuah inovasi pemanfaatan asap menjadi produk cair (asap cair) yang berguna. Asap cair dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengawet alami, diantaranya pengawet bahan pangan atau non pangan, penggumpal dan penghilang bau karet, sumber energi bio-oil, serta pewarna pada industri karet dan plastik.
Pembuatan arang tempurung kelapa

Cara Pembuatan Asap Cair Tempurung Kelapa

Asap dapat diubah menjadi produk cair (asap cair) melalui teknologi pembakaran (pirolisa) dan pengembunan (kondensasi). Melalui teknologi ini dapat dihasilkan asap cair, tar, dan arang dengan perbandingan 45% : 10% : 45%. Teknologi pembuatan asap cair tempurung kelapa dapat mengurangi pencemaran udara yang diakibatkan oleh asap hasil pembakaran. Selain itu pembuatan asap cair merupakan cara untuk memanfaatkan tempurung kelapa menjadi sesuatu yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Berikut ini langkah-langkah pembuatan asap cair tempurung kelapa :

Alat dan bahan:

1. Tempurung kelapa

2. Ruang pembakaran (pirolisa)

3. Ruang pendinginan (kondensor)

Ruang pembakaran (pirolisa) dan ruang pendinginan (kondensor)

Cara pembuatan:

1. Masukan sejumlah bahan yang mudah terbakar seperti sabut, daun kering, dll di dasar alat pirolisa.

2. Kemudian masukan tempurung hingga memenuhi 1-5 lapis permukaan bawah alat pirolisa.

3. Lakukan pembakaran hingga semua tempurung tersebut benar-benar terbakar.

4. Setelah itu, tambahkan tempurung secara bertahap hingga memenuhi alat pirolisa, dengan tetap memperhatikan bahwa pembakaran masih tetap berlangsung (ditandai dengan asap hitam tetap mengepul).

Susunan sabut dan tempurung kelapa dalam ruang pembakaran (pirolisa)

5. Tutup pintu alat pirolisa dengan rapat, sehingga sebagian besar asap masuk ke dalam pipa dan mengalir hingga ke ruang kondensor.

6. Tampung asap cair dan tar yang keluar melalui alat kondensor. Proses penampungan dapat berlangsung selama 24 jam.

7. Proses pembuatan asap cair dapat diakhiri dengan cara menutup secara rapat-rapat semua lubang udara yang ada pada alat pirolisa.

Produk asap cair : produk asap cair dengan kandungan tar tinggi (2)

Pada pembakaran 100 kg tempurung kelapa akan diperoleh sekitar 45 liter produk asap cair, 10 liter tar, dan 45 kg arang. Produk asap cair yang diperolehberwarna coklat transparan, rasa asam sedang, dan aroma asap lemah. Asap cair ini sudah dapat digunakan sebagai pengganti formalin untuk pengawet bahan makanan. Harganya sekitar Rp. 20.000/liter. Kandungan kimia utama penyusun asap cair ini adalah asam, fenol, dan karbonil. Produk kedua yang dihasilkan adalah tar. Tar yang dihasilkan berupa cairan berwarna hitam pekat dengan aroma asap kuat. Tar dapat digunakan sebagai bahan pengawet kayu (anti rayap) dan pengolahan karet (penggumpal dan penghilang bau). Harganya sekitar Rp 7.000 – Rp 10.000/liter.Produk ketiga yang dihasilkan adalah arang. Arang yang dihasilkan memiliki kadar air relatif rendah. Arang ini dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan briket arang, arang aktif, dan produk bernilai ekonomi lainnya, atau dikemas langsung untuk dijual dengan Rp 3.500 – Rp 5.000/kg.

Catatan: cara ini adalah mirip sekali dengan teknik pembuatan arang yang umum dilakukan menggunakan drum.

Cara Permurnian Asap Cair Tempurung Kelapa

Produk asap cair murni (1)

Produk asap cair dapat dimurnikan menggunakan teknik pengendapan dan penyulingan (redestilasi). Pengendapan merupakan proses pemurnian asap cair yang paling efektif dari kandungan tar, yakni hingga 90% dalam waktu 6 jam.Asap cair murni merupakan asap cair tidak berwarna (bening), rasa sedikit asam, aroma netral, serta tidak mengandung senyawa yang berbahaya untuk diaplikasikan ke produk makanan. Asap cair ini dapat dimanfaatkan untuk mengawetkan makanan siap saji, seperti bakso, mie, tahu, dan berbagai bumbu bakar (barbaque). Harganya di pasar internasional sekitar Rp 35.000/liter. Untuk memperluas penggunaan asap cair murni sebagai pengawet bahan pangan yang aman maka asap cair murni dapat pula dibuat menjadi tepung asap. Tepung asap dibuat dengan cara mencampur asap cair murni bersama tepung (maltodekstrin) sebagai bahan pembawa, dengan perbandingan 3:1.

Demikian “Cara Membuat Asap Cair Tempurung Kelapa”, produk-produk yang dihasilkan serta manfaat asap cair dalam kehidupan sehari-hari maupun industri. Semoga bermanfaat…..

Sumber : riau.litbang.pertanian.go.id

Salam mitalom !!!