Cara BUDIDAYA IKAN NILA agar Cepat Besar dan Cepat Panen

Tips Budidaya Pembesaran IKAN NILA Cepat Besar dan Cepat Panen

Budidaya Perikanan – Ikan Nila adalah komoditi utama perikanan air tawar di Indonesia. Ikan yang berasal dari dari Afrika ini masih satu kerabat dengan ikan mujahir.

Budidaya ikan nila disukai karena ikan nila mudah dipelihara, laju pertumbuhan dan perkembangbiakannya cepat, serta tahan terhadap gangguan hama dan penyakit.

Selain dipelihara di kolam biasa (kolam tanah) seperti yang umum dilakukan, ikan nila juga dapat dibudidayakan di media lain seperti kolam terpal, kolam air deras, keramba/jaring apung, tambak, dan sawah (mina padi).

Potensi Bisnis Budidaya Ikan Nila

Peluang bisnis budidaya ikan nila sampai saat ini masih memiliki prospek yang menjanjikan. Setiap tahun permintaan ikan nila terus meningkat. Selain untuk konsumsi masyarakat lokal ikan nila juga diekspor keberbagai negara.

Tujuan ekspor produk ikan nila terutama ke Amerika Serikat dalam bentuk fillet (daging tanpa tulang dan kulit), Jepang, Singapura, Hongkong, Timur Tengah dan beberapa negara Eropa.

6 Tips Cara Budidaya Ikan Nila CEPAT BESAR dan CEPAT PANEN

Beberapa faktor yang mempengaruhi lamanya waktu pemeliharaan ikan nila adalah jenis ikan yang dibudidayakan, jenis kelamin benih ikan, kualitas benih, kolam pemeliharaan, kualitas air dan pakan.

1. Menggunakan Jenis Ikan Nila Unggul

Jenis-jenis ikan nila unggul yang banyak dibudidayakan di Indonesia antara lain ikan nila JICA, Gesit, Nirwana, Jatimbulan, Best, Larasati, Srikandi Nirwana Il, Sultana, Anjani, Nilasa, Pandu, Kunti dan nila GIFT.

Secara genetik ikan nila GIFT ( Genetic Improvement for Farmed Tilapia ) telah terbukti memiliki keunggulan pertumbuhan dan produktivitas yang lehih tinggi dibandingkan dengan jenis ikan nila lainnya.

Keunggulan yang mencolok ikan nila GIFT adalah pertumbuhannya yang cepat, sehingga jenis ikan nila ini bisa menjadi pilihan untuk budidaya pembesaran.

2. Budidaya Ikan Nila Secara Monosex

Budidaya pembesaran ikan nila secara monosex (berkelamin sama) lebih menguntungkan dibanding budidaya secara campuran (jantan dan betina).

Hal ini disebabkan sifat ikan nila yang mudah memijah (melakukan perkawinan). Sehingga apa bila bila budidaya dilakukan secara campuran, energi ikan akan habis untuk memijah dan pertumbuhan bobot ikan sedikit terhambat.

Pertumbuhan ikan nila jantan dan betina dalam satu populasi akan selalu jauh berbeda. Pertumbuhan ikan nila jantan 40% lebih cepat dibanding dengan ikan nila betina.

Pertumbuhan ikan nila jantan tetap tumbuh dengan pesat, sedangkan ikan nila betina apabila sudah mencapai ukuran 200 g pertumbuhannya semakin lambat.

Oleh sebab itu, agar budidaya ikan nila cepat besar dan cepat panen sebaiknya menggunakan benih yang berkelamin jantan semua (monosex).

3. Menggunakan Benih Ikan Nila yang Berkualitas

Selain kedua hal diatas, faktor lain yang juga harus diperhatikan dalam pemilihan benih ikan nila adalah kualitas benih. Benih ikan yang berkualitas baik memiliki tingkat kematian yang rendah.

Sehingga biaya pembelian benih bisa lebih efektif dan efesien. Dengan demikian kerugian akibat kematian benih ikan dapat dihindari.

Ciri-ciri umum benih ikan nila yang berkualitas baik antara lain sebagai berikut :
a). Ukuran dan bentuk tubuh benih ikan seragam,
b). Benih terlihat aktif dan gesit,
c). Tidak cacat atau luka,
d). Tidak berpenyakit

4. Kolam Pemeliharaan Ikan Nila yang Baik

Kolam adalah habitat dimana ikan nila akan hidup dan tumbuh di sana. Kondisi kolam menentukan laju pertumbuhan ikan nila. Kondisi kolam yang tidak baik akan menghambat pertumbuhan ikan.

Beberapa parameter yang harus diperhatikan dalam pembuatan kolam ikan antara lain jenis tanah, kontur lahan, tata letak kolam, dan saluran air.

Selengkapnya silahkan baca disini : Cara Membuat Kolam Tanah

5. Kualitas Air Kolam untuk Budidaya Ikan Nila

Kualitas air juga berpengaruh terhadap pertumbuhan ikan nila, indikasi kolam yang sehat adalah kolam yang kondisiairnya selalu baik dan sehat.

Air kolam yang kotor, tercemar dan tidak sehat akan memicu tumbuhnya berbagai jenis penyakit ikan nila. Untuk itu airkolam harus diganti secara berkala.

Persyaratan kualitas air untuk pembesaran ikan nila adalah pH air antara 6,5 – 8,6, suhu air berkisar antara 25 – 30 derajat celcius. Oksigen terlarut lebih dari 5 mg/l,kadar garam air 0 – 28 ppt, dan Ammoniak (NH3) kurang dari 0,02 ppm

6. Kebutuhan Pakan Ikan Nila

Biaya pembelian pakan dalam budidaya ikan bisa mencapai 70% dari total biaya produksi. Oleh sebab itu pakan merupakan komponen yang sangat penting dalam budidaya pembesaran ikan nila.

Untuk menekan biaya produksi, pakan harus diberikan seefektif mungkin. Pakan ikan nila berupa pelet dengan kadar protein 20-30%. Pakan diberikan pagi dan sore hari.

Kebutuhan pakan ikan nila per hari adalah 3% dari bobot tubuh ikan tersebut. Untuk menentukan jumlah pakan, setiap 1-2 minggu ikan ditimbang kemudian disesuaikan jumlah pakan yang harus diberikan.

Caranya yaitu dengan mengambil sampel beberapa ikan secara acak kemudian ditimbang untuk mengetahui berat tubuh ikan rata-rata.

Rumus untuk menentukan jumlah pakan ikan nila adalah : Bobot Ikan Rata-rata x Jumlah Ikan x 3%

Demikian tentang “6 Tips Budidaya Ikan Nila agar CEPAT BESAR dan CEPAT PANEN“. Semoga bermanfaat…

Salam mitalom !!!