Cara Budidaya Cabai Tanpa Mulsa Plastik

Budidaya Cabai Tanpa Mulsa

Tanaman cabai tanpa mulsa plastik

Budidaya – Saat ini mulsa plastik hitam perak (MPHP) atau yang lebih familiar disebut “mulsa plastik” merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam budidaya tanaman. Hampir semua petani menggunakan mulsa plastik dalam bercocok tanam, baik budidaya sayuran daun maupun sayuran buah seperti cabai. Namun tidak sedikit juga petani cabai yang memilih untuk tidak menggunakan mulsa plastik dengan berbagai alasan dan pertimbangan tentunya. Alasan dan pertimbangan budidaya cabai tanpa mulsa plastik misalnya untuk menghemat biaya atau memang ketersediaan modal yang minim. Tidak salah memang, untuk membeli 1 rol mulsa plastik (-/+8 kg) petani harus mengeluarkan modal sebesar Rp. 260.000 – Rp. 280.000. Dalam 1 rol mulsa plastik tersebut bisa untuk menanam bibit cabai sebanyak 750 hingga 800 batang bibit cabai. Artinya jika budidaya cabai dilakukan tanpa menggunakan mulsa plastik petani bisa menghemat biaya sebesar Rp. 260.000 – Rp. 280.000 dalam setiap 750 – 800 batang cabai.

Meskipun penggunaan mulsa plastik memiliki banyak keuntungan dan kelebihan, namun hal itu bukanlah sesuatu yang mutlak dan harus dilakukan. Mengingat harga mulsa plastik yang terus melambung, beberapa petani memutuskan untuk tidak menggunakannya. Seorang teman mengatakan bahwa budidaya cabe lebih baik jika tanpa mulsa karena penggunaan bibit lebih efektif dan lebih mudah merawatnya. Ketika beliau menggunakan mulsa plastik, bibit cabai yang baru ditanam banyak yang mati karena batangnya mengering. Sehingga bibit harus disediakan dalam jumlah yang banyak untuk penyisipan atau penyulaman. Beliau menambahkan, pemupukan susulan bisa dilakukan dengan cepat dan mudah. Menggunakan mulsa plastik atau tidak sebenarnya bukanlah sesuatu yang harus diperdebatkan, tanpa mulsa pun tanaman cabai bisa tumbuh subur dan berbuah lebat asalkan perawatannya dilakukan dengan baik dan benar.

Plus Minus Budidaya Cabai Tanpa Mulsa

Budidaya cabe dengan menggunakan mulsa plastik atau tanpa mulsa plastik tentunya memiliki plus minus atau kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Dimana setiap kekurangan atau kelemahan suatu metode yang diterapkan dalam budidaya tanaman cabai menjadi tantangan tersendiri bagi petani. Berikut ini plus minus atau kelemahan dan kelebihan budidaya cabai tanpa mulsa plastik ;

a. Kelemahan budidaya cabai tanpa mulsa plastik

Tanaman cabai tanpa mulsa plastik 2

– Penyiangan harus dilakukan lebih ekstra
– Penyebaran penyakit lebih mudah dan lebih cepat
– Tanah terlalu kering jika musim kemarau
– Tanah terlalu basah dan lembab jika musim hujan
– Daun dan tanaman muda (baru pindah tanam) kotor oleh tanah karena percikan air hujan
– Tanaman lebih rentan terhadap serangan penyakit jamur dan bakteri, terutama pada musim penghujan.

b. Kelebihan budidaya cabai tanpa mulsa plastik

– Biaya atau modal awal lebih rendah
– Tanah tetap basah meskipun curah hujan rendah
– Penggunaan bibit lebih efektif
– Hama jangkrik lebih sedikit karena tidak ada tempat untuk bersembunyi
– Lebih mudah dalam melakukan pemupukan susulan
– Tanaman cabai lebih kokoh dan subur karena ada kegiatan pendangiran

Itulah beberapa plus minus budidaya cabai tanpa mulsa plastik yang mungkin bisa dijadikan acuan dan bahan pertimbangan. Kelemahan atau kekurangan budidaya cabe tanpa mulsa plastik hendaknya dijadikan tantangan bagaimana tanaman cabai bisa tumbuh secara optimal. Meskipun gulma dan penyakit adalah masalah utama yang harus dihadapi, namun jika budidaya dilakukan dengan cermat dan telaten tanaman cabai bisa tumbuh subur dan bebas penyakit. Berikut ini tips budidaya cabai tanpa mulsa plastik agar tumbuh dan berbuah maksimal ;

Cara Budidaya Cabai Tanpa Mulsa Plastik

Tanaman cabai tanpa mulsa plastik 3

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam budidaya cabai tanpa mulsa plastik, misalnya tentang pengendalian gulma dan penyakit jamur. Pada metode ini gulma lebih cepat tumbuh dan pengendaliannya harus dilakukan lebih sering. Beberapa tips atau cara agar tanaman cabai tetap tumbuh dan berproduksi dengan maksimal meskipun dibudidayakan tanpa menggunakan mulsa plastik :

1. Pertama lahan harus digemburkan, dibajak atau dicangkul seperti persiapan lahan budidaya pada umumnya.

2. Kemudian pembuatan bedengan, bedengan atau guludan dibuat dengan lebar 90 – 100 cm, panjang sesuai lahan. Sebaiknya bedengan dibuat rendah agar saat melakukan pendangiran lebih mudah. Bedengan akan semakin tinggi setelah beberapakali pendangiran.

3. Jika lahan landai atau miring, tinggi bedengan sebaiknya tidak lebih dari 10 cm. Jika terlalu tinggi pendangiran lebih sulit dilakukan.

4. Jika lahan rata dan dikhawatirkan terjadi genangan air saat turun hujan, buat parit disekeliling lahan agar air tidak menggenang.

5. Gunakan pH meter untuk mengukur derajat keasamaan tanah yang akan ditanami. Dengan pH meter pengukuran bisa lebih akurat dan lebih mudah mendapatkan pH ideal untuk tanaman cabai, yaitu antara 6.0 – 7.0. Jika pH rendah bakteri dan jamur lebih mudah berkembang biak, terlebih jika musim hujan.

6. Semprot atau siram bedengan menggunakan trichoderma dan PGPR 1 minggu sebelum bibit cabai ditanam untuk menghambat pertumbuhan jamur dan bakteri.

7. Perhatikan pertumbuhan gulma atau rumput liar yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman cabai, penyiangan mesti dilakukan sedikit lebih ekstra karena tanpa menggunakan mulsa plastik.

Penyiangan tanaman cabai tanpa mulsa plastik

8. Pemupukan susulan pertama (10 HST), kedua (17 HST) dan ketiga (24 HST) dilakukan dengan cara dikocor. Jenis pupuk dan dosis disesuaikan dengan kondisi tanaman.

9. Pemupukan berikutnya, pemupukan susulan keempat yaitu ketika tanaman cabai berusia 1 bulan dilakukan dengan cara ditabur melingkar disekeliling batang. Sekaligus dilakukan pendangiran untuk menutup pupuk agar tidak menguap dan menghambat pertumbuhan gulma. Saat melakukan pendangiran sebaiknya tanah menutupi seluruh permukaan bedengan. Dosis dan jenis pupuk disesuaikan dengan kebutuhan.

10. Pemupukan kelima dilakukan ketika tanaman cabai berusia 60 HST, dosis sedikit lebih banyak dari dosis pemupukan susulan keempat. Pupuk ditaburkan merata disekeliling batang ketika tanah dalam kondisi basah atau setelah hujan turun. Lakukan lagi pendangiran, namun tipis saja sekedar menutup pupuk agar tidak menguap atau hanyut bersama air hujan.

11. Pemupukan susulan keenam dilakukan pada usia 90 HST, dosis sama dengan pemupukan susulan kelima. Caranya juga sama, pada saat ini kembali dilakukan pendangiran. Sebelum melakukan pemupukan dan pendangiran sebaiknya gulma dibersihkan terlebih dahulu.

12. Pemupukan berikutnya dilakukan sebulan kemudian, perhatikan kondisi tanaman cabai jika masih sehat dan memungkinkan untuk berbuah kembali. Namun jika tidak memungkinkan, pemupukan sebaiknya dihentikan.

13. Penyiraman tanaman cabai tanpa mulsa plastik pada musim kemarau harus lebih sering, sebab tanah lebih cepat kering. Penyiraman bisa dilakukan setiap 2 hari sekali atau disesuaikan dengan kebutuhan

14. Untuk mencegah penyakit jamur dan bakteri, terutama jika budidaya dilakukan pada musim penghujan, lakukan penyemprotan fungisida dan bakterisida sejak dini, yaitu sejak sebelum tanaman terserang.

Apa Itu Pendangiran? Apa Manfaatnya Untuk Tanaman?

Definisi sederhana pendangiran adalah menimbunkan tanah disekitar area perakaran tanaman dengan tujuan menghambat pertumbuhan gulma. Pendangiran atau disebut juga pembumbunan memiliki beberapa manfaat, antara lain ; menutup pupuk yang ditaburkan agar tidak mudah menguap, dan membuat tanaman jadi lebih kokoh dan tidak mudah roboh. Tanaman cabai yang didangir atau dibubun lebih rimbun dan lebih subur karena tanah yang menutupi pangkal batang akan merangsang pertumbuhan akar baru dan akan lebih banyak menyerap nutrisi atau unsur hara yang ada didalam tanah. Pertumbuhan akar-akar baru juga dibarengi dengan munculnya tunas-tunas baru yang tentunya dibarengi juga dengan munculnya bunga dan buah cabai. Oleh sebab itu pendangiran bisa membuat tanaman cabai berbuah lebat.

Demikian tentang “BUDIDAYA CABAI TANPA MULSA PLASTIK” agar tumbuh subur dan berbuah lebat. Semoga bermanfaat…

Salam mitalom !!!