Cara Budidaya Cabai Hidroponik Sistem Fertigasi

Cabai Hidroponik Tanpa Green House

Hidroponik – Cabai atau cabe adalah salah satu tanaman favorit banyak petani, bahkan para pehoby juga gemar menanam cabai. Di Asia, terutama Indonesia cabe merupakan bahan masakan yang wajib ada disetiap keluarga. Diperkirakan konsumsi cabai di Indonesia mencapai 1,77 kg perkapita per tahun. Oleh karena itu peluang usaha budidaya cabe cukup besar dan menjanjikan keuntungan, terlebih ketika harga cabai melambung seperti beberapa waktu lalu. Tanaman cabai memiliki sifat yang sangat toleran terhadap iklim, cuaca, dan suhu. Tanaman cabe bisa ditanam pada dataran rendah, menengah sampai tinggi dan bisa tumbuh dengan baik pada musim hujan maupun kemarau.

Budidaya cabai hidroponik sistem fertigasi (by : Areyip Ismail)

Budidaya cabai bisa dilakukan dengan berbagai macam metode, baik dilahan tanah, menggunakan polybag maupun dengan teknik hidroponik. Dari beberapa teknik hidroponik yang ada, menanam cabai hidroponik bisa dilakukan dengan 4 sistem yaitu sistem wick/sumbu, nutrient film tecknique (NFT), dutch bucket system (DBS), dan fertigasi system. Namun diantara ke empat teknik hidroponik tersebut yang paling cocok untuk budidaya cabai hidroponik skala besar adalah fertigasi system. Sistem fertigasi menjadi pilihan karena biaya lebih murah, aplikasinya mudah dan tidak ribet. Anda tertarik untuk menanam cabai hidroponik dengan sistem fertigasi tanpa green house (GH)? Coba praktekkan cara menanam cabai hidroponik sistem fertigasi dibawah ini.

Berikut langkah-langkah “Cara Menanam Cabai Hidroponik Sistem Fertigasi” tanpa green house (GH)

A. Persiapan Bibit, Lahan dan Inslasai Fertigasi

1. Persiapan Bibit Cabe Hidroponik

Bibit cabai hidroponik (by ; Areyip Ismail)

Langkah awal sebelum menenam cabai hidroponik adalah menentukan jenis atau varietas cabe yang ingin kita tanam, apakah cabai rawit, cabe besar atau cabai keriting. Kemudian benih disemai menggunakan tray semai, media semai bisa menggunakan cocopeat atau campuran cocopeat dengan arang sekam. Tanam benih pada media semai, 1 – 2 benih per lubang semai. Lakukan perawatan sampai bibit siap pindah tanam, sekitar usia 25 – 30 hari setelah tanam.

2. Persiapan Lahan

Persiapan lahan budidaya cabai hidroponik sistem fertigasi meliputi pembersihan lahan dari gulma, pemasangan mulsa, menyiapkan polybag, menyiapkan media tanam dan instalasi peralatan fertigasi. Luas lahan disesuaikan dengan jumlah tanaman cabai hidroponik yang akan anda tanam. Jika lahan yang akan anda gunakan rawan tergenang air saat musim hujan, buatlah bedengan dengan tinggi, lebar dan panjang sesuai kondisi lahan.

3. Perlengkapan dan Instalasi Sistem Fertigasi

Instalasi sistem fertigasi (by : Areyip Ismail)

Peralatan atau perlengkapan sistem fertigasi yang harus disiapkan adalah bak/tandon nutrisi, pipa-pipa, selang fertigasi, neple, stick fertigasi, timer dan pompa. Setelah media tanam dan instalasi fertigasi siap, kemudian tancapkan stick fertigasi pada setiap polybag (lihat gambar). Selengkapnya baca disini : Persiapan Lahan Budidaya Cabai Hidroponik Fertigasi

B. Cara Menanam Cabe Hidroponik Sistem Fertigasi

1.    Persiapan Polybag dan Media Tanam

Media tanam yang digunakan disini adalah full cocopeat / serbuk sabut kelapa tanpa campuran. Untuk skala bisnis media tanam selain cocopeat bisa menggunakan arang sekam. Arang sekam menjadi pilihan sebab harga jauh lebih murah dan mudah didapatkan. Atau bisa juga menggunakan campuran antara cocopeat dan arang sekam. Diameter wadah atau polybag yang digunakan 25 – 30 cm.

2. Cara Menanam Bibit Cabai Hidroponik

Menanam bibit cabai hidroponik (by : Areyip Ismail)

Bibit cabai hidroponik sudah bisa dipindah tanam kepolybag pada usia 25 – 30 hari setelah semai. Pilih benih yang sehat, ambil bibit cabe dari try semai beserta medianya. Lakukan dengan hati – hati agar media semai tidak sampai rusak. Buat lubang pada media tanam, tanam bibit cabe dan tekan-tekan sedikit agar tidak mudah roboh. Lakukan penanaman pada sore hari setelah matahari tidak terlalu terik. Segera lakukan pemberian nutrisi dengan ppm rendah setelah selesai menanam. Bibit cabai yang baru ditanam kelihatan layu dalam beberapa hari, namun pada hari ke-3 biasanya bibit sudah mulai beradaptasi.

3. Dosis dan Waktu Pemberian Nutrisi

Nutrisi yang digunakan untuk cabai hidroponik adalah ab mix. Ada dua jenis nutrisi ab mix yang dijual dipasaran, yaitu nutrisi umum dan nutrisi khusus. Nutrisis umum terdiri dari dua jenis yaitu nutrisi untuk sayuran daun dan nutrisi untuk tanaman buah. Sedangkan nutrisi ab mix khusus adalah nutrisi yang diracik secara spesifik untuk jenis tanaman tertentu, misalnya ab mix cabe, ab mix tomat, ab mix terong dan sebagainya. Nah, agar mendapatkan hasil yang maksimal gunakan nutrisi khusus untuk cabai.

Tanaman cabai hidroponik (by : Areyip Ismail)

Dosis pemberian nutrisi untuk cabe hidroponik adalah sebagai berikut :
a). Awal tanam : 750 ppm
b). 2 minggu setelah tanam : 1000 ppm
c). 3 minggu setelah tanam : 1500 ppm
d). 4 minggu setelah tanam : 2000 ppm
e). Masa generatif sampai panen : 2500 ppm

Waktu pemberian nutrisi :
a). Nutrisi diberikan mulai pagi hingga sore hari, set timer agar pompa hidup 6 kali dalam satu hari. Pompa hidup selama 3 menit.
b). Pada malam hari aliran nutrisi dihentikan / pompa dimatikan
b). Setiap 1 minggu sekali tanaman diberikan air tanpa nutrisi selama 1 hari.

4. Cara Pemeliharaan Cabai Hidroponik

Pemeliharaan tanaman cabai hidroponik meliputi pemasangan ajir, pemangkasan tunas dan pemberian nutrisi. Ajir dipasang dan ditancapkan ditanah, jangan dipolibag sebab dikhawatirkan akan merusak akar tanaman cabai. Kemudian tanaman diikat menggunakan tali agar tidak roboh. Jika tidak menggunakan ajir, tanaman bisa ditopang menggunakan jaring atau tali. Tunas air (tunas yang tumbuh pada batang utama) bisa dirempel bisa juga tidak. Tunas air bisa dirempel habis sampai kecabang Y atau dikurangi sebagain saja.

5. Hama dan Penyakit Cabe Hidroponik

Hama dan penyakit pada tanaman cabai hidroponik tidak berbeda dengan tanaman cabai pada umumnya. Hama yang sering ditemui pada tanaman cabai antara lain kutu daun, tungau, thrips, ulat grayak, ulat tanah, lalat buah dan sebagainya. Sedangkan penyakit yang sering menyerang tanaman cabai antara lain penyakit layu, busuk buah, antraknosa, busuk batang, bercak daun, busuk akar, mati pucuk dan penyakit bulai.
Untuk pengendalian silahkan baca disini : Mengendalikan Hama Dan Penyakit Tanaman Cabai

6. Panen Cabai Hidroponik

Cabai hidroponik siap panen (by : Areyip Ismail)

Cabai besar bisa dipanen sebagai cabai hijau atau cabai merah. Jika ingin dipanen sebagai cabe hijau, panen bisa dilakukan lebih awal yaitu ketika buah cabai masih muda dan sebelum buah cabai berwarna kecoklatan. Jika ingin dipanen sebagai cabai merah, buah cabai bisa mulai dipanen pada usia 85 – 90 HST, tergantung varietas.

Demikian “Cara Menanam Cabai Hidroponik Sistem Fertigasi” tanpa menggunakan green house. Teknik dan foto pada artikel ini saya dapatkan dari sahabat saya, Areyip Ismail (Sebatik – Malaysia). Terimakasih banyak kepada beliau karena sudah ikhlas berbagi ilmu tentang budidaya cabai hidroponik disini. Beliau sukses menanam cabai hidroponik tanpa GH atau tanpa green house, semoga artikel ini bisa menginspirasi kita semua dan memberi manfaat bagi pembaca. Semoga bermanfaat…

Salam mitalom !!!