Budidaya Kacang Panjang

Cara Menanam Kacang Panjang Agar Hasil Optimal

SYARAT TUMBUH KACANG PANJANG

Tanaman kacang panjang tumbuh dengan baik pada tanah gembur, subur, lempung berpasir dan banyak mengandung unsur hara. Meskipun tanaman ini tahan di musim kering/kemarau namun tetap diperlukan pengairan yang cukup guna untuk memaksimalkan pertumbuhan dan produktifitas. PH ideal adalah antara 5,5 – 6,5. Suhu 20 – 30 derajat celcius, curah hujan 600 – 1.500 mm/tahun dan ketinggian <800 m dpl. Berikut ini proses budidaya kacang panjang atau tahapan-tahapan cara menanam kacang panjang.

PERSIAPAN LAHAN BUDIDAYA KACANG PANJANG

–    Pembersihan lahan dari rumput dan gulma liar
–    Gemburkan tanah dengan cara dibajak atau dicangkul
–    Buatlah bedengan dengan lebar 70 – 80 cm, tinggi bedengan 20 – 30 cm atau sesuai kondisi lahan, jarak antar bedeng 50 – 60 cm
–    Taburkan dolomit/kapur pertanian jika ph dibawah 5,5 sebanyak 50 – 75 kg/400 m2

PUPUK DASAR KACANG PANJANG

Pupuk dasar pada budidaya kacang panjang adalah sebagai berikut :
–    Pupuk dasar ditaburkan secara merata diatas bedengan kemudian ditutup/diaduk secara merata dengan tanah
–    Pupuk dasar ideal adalah TSP,Kcl dan ZA (Perbandingan 2 : 1 : 1) dengan dosis 15 – 20 kg/400 m2
–    Pupuk dasar ditaburkan 10 – 15 hari sebelum tanam

PERSIAPAN BENIH KACANG PANJANG

–    Bibit kacang panjang bisa kita buat sendiri dengan memilih buah yang bagus, tidak cacat dan tidak terserang penyakit, atau menggunakan bibit hibrida yang banyak tersedia di Toko Saprotan. Agar budidaya kacang panjang memperoleh hasil yang maksimal, gunakan benih yang sesuai dengan lokasi setempat, misalnya dataran rendah, dataran menengah atau dataran tinggi.

CARA PENANAMAN KACANG PANJANG

–    Jarak lubang tanam untuk tipe lanjaran ganda adalah 70 x 40 cm – 80 x 50 cm
–    Benih ditanam sebanyak 2 biji per lubang, tutup dengan tanah tipis
–    Kacang panjang adalah tanaman budidaya yang bisa ditanam kapan saja atau tidak mengenal musim. Bisa ditanam pada musim hujan maupun musim kemarau.
–    Benih akan tumbuh dalam waktu 3 – 4 hari setelah tanam
–    Segera lakukan penyulaman pada tanaman yang mati atau benih yang tidak tumbuh

PEMASANGAN LANJARAN KACANG PANJANG


Sebaiknya lanjaran segera dibuat setelah selesai proses penanaman. Untuk membuat lanjaran praktis silahkan baca : “Cara Praktis Membuat Lanjaran Kacang Panjang”

PENYIANGAN

Penyiangan dilakukan ketika rumput mulai tumbuh dan mengganggu tanaman

CARA PEMANGKASAN KACANG PANJANG

Pemangkasan dilakukan jika tanaman terlalu rimbun, dengan cara mengurangi daun dan tunas bawah. Tanaman yang terlalu rimbun dapat menghambat pertumbuhan bunga dan buah. Akibatnya adalah produktifitas rendah. Pemangkasan merupakan salah satu teknik supaya budidaya kacang panjang menghasilkan buah yang lebat dan banyak

CARA PEMUPUKAN & PENYIRAMAN KACANG PANJANG

Gunakan pupuk NPK atau campuran antara TSP,Kcl dan Za dengan perbandingan 2 : 1 : 1. Pemupukan susulan pertama dilakukan pada umur 2 minggu dengan cara dikocor atau ditabur (jika kondisi tanah basah/musim hujan). Dengan dosis 5 – 10 kg per 1000 tanaman. Pemupukan selanjutnya dilakukan setiap 1 minggu.
Penyiraman dilakukan setiap 2 hari pada musim kemarau atau disesuaikan dengan musim.

Catatan : Dosis pemupukan disesuaikan dengan kondisi dan kadar kesuburan tanah. Kacang panjang merupakan tipe tanaman yang tidak lahap nutrisi namun perlu dilakukan pemupukan secara rutin/berkala dengan dosis sesuai dengan kebutuhan tanaman.

HAMA DAN PENYAKIT KACANG PANJANG

a. Ulat Bunga (Maruca testualis)
Gejala : Larva menyerang bunga yang terbuka dan menyerang polong.
Pengendalian : Penyemprotan dengan insektisida dan rotasi tanaman jenis lain

b. Lalat Kacang (Ophiomya phaseoli Tryon)
Gejala : Pertumbuhan tanaman terhambat, daun berwarna kekuningan, terdapat bintik-bintik putih disekitar tulang daun. Pangkal batang terjadi perakaran skunder dan membesar.
Pengendalian : Penyemprotan dengan menggunakan insektisida dan melakukan pergiliran tanaman jenis lain yang bukan dari famili kacang-kacangan.

c. Penyakit Antraknosa (Colletotricum Lindemuthianum)
Gejala serangan dapat terjadi pada saat awal perkecambahan, dengan ciri-ciri terdapat warna kecoklatan pada batang muda dan keping biji. Pada tanaman dewasa serangan mengakibatkan tanaman layu dan mati. Ciri-cirinya adalah pangkal batang membusuk hingga ke perakaran.
Pengendalian : Penyemprotan dengan fungisida pada tanaman dan pemberian fungisida secukupnya pada benih sebelum ditanam.

d. Kutu Daun (Aphis cracivora koch)
Penyerangan terjadi pada pucuk batang muda dan daun muda sehingga daun menjadi keriting. Kutu menghisap cairan sel tanaman yang menyebabkan pertumbuhan terhambat.
Pengendalian : Penyemprotan dengan insektisida

e. Penggerek Biji (Callosobruchus maculatus L)
Penggerek biji menyerang biji tanaman dengan ciri biji berlubang dan rusak sehingga biji tidak dapat tumbuh.
Pengendalian : Pemberian insektisida pada benih sebelum ditanam

f. Ulat Grayak (Spodoptera litura F)
Serangan terjadi pada seluruh bagian tanaman,batang, daun, bunga dan buah. Gejala yang terjadi daun berlubang, bunga rontok, batang muda rusak, buah dan polong berlubang. Serangan terberat biasanya terjadi pada musim kemarau.
Pengendalian : Penyemprotan dengan insektisida

g. Penyakit Sapu (Cowpea Witches-broom Virus/Cowpea Stunt Virus)
Virus ini ditularkan oleh kutu daun, gejalanya ruas batang sangat pendek, tunas ketiak memendek sehingga tanaman kerdil karena pertumbuhan terhambat.
Pengendalian : Pengendalian virus ini adalah dengan cara mengendalikan vektornya, yaitu kutu daun dengan melakukan penyemprotan insektisida.

h. Penyakit Mozaik (cowpea Aphid Borne Virus)
Pada daun muda terdapat corak seperti mosaik dengan warna hitam atau kecoklatan tidak beraturan. Virus ini ditularkan oleh kutu daun.
Pencegahan dengan memilih benih yang tahan terhadap virus dan pengendalian dengan penyemprotan insektisida.

i. Penyakit Layu Bakteri (Pseudomonas solanacearum)
Serangan penyakit ini terjadi pada tanaman muda dan dewasa. Gejalanya tanaman tiba-tiba layu dan mati. Ciri-cirinya adalah pangkal batang membusuk dan berwarna kecoklatan.

Pengendalian dengan penyemprotan Fungisida dan mencabut serta membuang jauh tanaman yang terserang

CARA PANEN KACANG PANJANG

Kacang panjang dapat dipanen pada usia 45 – 50 HST (Hari Setelah Tanam). Selanjutnya pemanenan dilakukan setiap 2 hari. Jika perawatan cukup dan tanaman tumbuh sehat, kacang panjang dapat dipanen hingga 1,5 bulan atau +/- 21 kali pemanenan.

Demikian cara budidaya kacang panjang, semoga bermanfaat…

Salam mitalom !!