12 Cara Pemberian Pupuk NPK MUTIARA pada Cabai, Tomat, Terung, Kubis, Brokoli dan Tanaman Sayuran Lainnya

Cara Menggunakan Pupuk NPK MUTIARA 16-16-16 pada Tanaman Sayuran

Pupuk NPK Mutiara

Pupuk dan Pemupukan – Salah satu jenis pupuk kimia yang paling banyak digunakan petani adalah pupuk NPK MUTIARA 16-16-16. NPK Mutiara merupakan pupuk berstandar internasional yang telah digunakan hampir diseluruh negara di dunia. Meskipun dari segi harga pupuk ini tergolong mahal, tetapi kualitasnya adalah yang paling baik diantara pupuk majemuk sejenis. Pupuk NPK Mutiara dapat digunakan pada semua jenis tanaman, baik tanaman sayuran buah, sayuran daun (hortikultura), tanaman buah maupun tanaman perkebunan seperti karet, kelapa sawit, kakao dan sebagainya. Pupuk ini adalah pupuk majemuk dengan kandungan hara yang cukup lengkap, yaitu 3 jenis unsur hara makro dan 2 jenis unsur hara mikro. Unsur hara makro yang terdapat pada NPK Mutiara antara lain Nitrogen 16%, Phosphat 16% dan Kalium 16%, dan 2 jenis unsur hara mikro yaitu Kalsium (CaO) dan Magnesium (MgO). Pupuk NPK Mutiara bisa digunakan sebagai pupuk dasar maupun pupuk susulan. Cara aplikasinya yaitu dengan ditabur atau dilarutkan terlebih dahulu kemudian dikocorkan pada akar tanaman. Pupuk NPK Mutiara berbentuk butiran (granul) berwarna biru langit yang mudah larut dalam air, sehingga mudah diserap oleh akar tanaman.

A.    Cara Menggunakan Pupuk NPK Mutiara Sebagai Pupuk Dasar Tanaman Hortikultura

1.    Cara Aplikasi Pupuk NPK Mutiara Sebagai Pupuk Dasar Tanaman Sayuran Buah (Cabai, Tomat, Terung, Pare, Timun, Oyong dll)

Sebagai pupuk dasar pada tanaman sayuran buah, pupuk NPK Mutiara diaplikasikan dengan cara ditaburkan secara merata pada bedengan. Kemudian bedengan ditutup dengan tanah tipis, kurang lebih 3-5 cm. Atau diaduk/dicampur agar menyatu dengan tanah. Cara ini dilakukan supaya pupuk tidak hanyut tersiram air hujan atau menguap saat matahri terik, sehingga pemakaian pupuk bisa lebih efektif.

2.    Cara Aplikasi Pupuk NPK Mutiara Sebagai Pupuk Dasar Tanaman Sayuran Daun (Kubis, Sawi, Brokoli, Selada, Kangkung, Bayam dll)

Cara penggunaan pupuk NPK Mutiara sebagai pupuk dasar pada tanaman sayuran daun sama seperti cara aplikasi pada tanaman sayuran buah. Yakni ditaburkan pada bedengan. Dosis penggunaan disesuaikan dengan tingkat kesuburan tanah atau sesuai kebutuhan.

3.    Cara Aplikasi Pupuk NPK Mutiara Sebagai Pupuk Dasar Tanaman Umbi (Bawang Merah, Bawang Putih, Kentang, Wortel dll)

Pada tanaman umbi seperti bawang merah, bawang putih, kentang, wortel dan sejenisnya penggunaan pupuk NPK Mutiara sebagai pupuk dasar juga dilakukan dengan cara ditaburkan pada bedengan. Penanaman bibit dilakukan 10-15 hari setelah penaburan supaya pupuk menyatu terlebih dahulu dengan tanah dan tidak meracuni tanaman. Hal ini berlaku untuk semua jenis tanaman hortikultura.

B.    Cara Aplikasi Pupuk NPK Mutiara Sebagai Pupuk Susulan Tanaman Hortikultura

1.    Cara Aplikasi Pupuk NPK Mutiara Sebagai Pupuk Susulan Tanaman Sayuran Buah (Cabai, Tomat, Terung, Pare, Timun, Oyong dll)

Pupuk susulan adalah pemberian pupuk yang dilakukan paska tanam hingga tanaman berproduksi. Pada tanaman cabai, terung, tomat, gambas, pare, timun dan tanaman sayuran buah lainnya pupuk susulan biasanya saya lakukan pertamakali pada umur 10-15 hari setelah tanam. Kemudian dilakukan setiap 7 – 30 hari sekali. Aplikasi bisa dilakukan dengan cara ditabur atau dikocor.

a).    Cara aplikasi pupuk NPK Mutiara sebagai pupuk susulan dengan cara ditabur

Untuk tanaman cabai, terung, tomat, kacang panjang dan sejenisnya, pupuk susulan dilakukan dengan cara ditabur disekeliling batang tanaman dengan jarak antara 10 cm dari pangkal batang. Semakin banyak umur tanaman jarak pemupukan semakin diperlebar supaya tanaman tidak keracunan dan akar tanaman membusuk. Meskipun kadang-kadang tidak menyebabkan tanaman mati, tetapi yang jelas dapat menghambat pertumbuhan tanaman.

Setelah penaburan pupuk selesai sebaiknya dilakukan pendangiran jika tidak menggunakan mulsa. Pendangiran adalah menutup pupuk dengan tanah supaya tidak hanyut dan meguap ke udara sekaligus menghambat pertumbuhan gulma. Pemupukan NPK Mutiara dengan cara ditabur bisa dilakukan setiap 20-30 hari sekali. Pendangiran dilakukan setiap kali melakukan pemupukan. Aplikasi pupuk dengan cara ditabur sebaiknya dilakukan ketika tanah dalam keadaan basah atau setelah turun hujan.

b).    Cara aplikasi pupuk NPK Mutiara sebagai pupuk susulan dengan cara dikocor

Selain ditabur, pemupukan susulan menggunakan pupuk NPK Mutiara juga bisa dilakukan dengan cara dikocor. Pupuk kocor yaitu aplikasi pupuk dengan cara dilarutkan terlebih dahulu menggunakan air dengan dosis tertentu. Untuk pemupukan susulan pertama, biasanya saya melarutkan 1 kg pupuk NPK Mutiara dengan 100 liter air. Kemudian dikocorkan pada akar tanaman dengan takaran 250 ml per batang tanaman.

Dosis pupuk NPK Mutiara yang diaplikasikan dengan pengocoran dinaikkan sedikit demi sedikit sesuai dengan pertumbuhan dan umur tanaman. Aplikasi pupuk NPK Mutiara dengan cara dikocor dilakukan setiap 7-10 hari sekali. Kenapa 7-10 hari sekali? Pupuk akan cepat habis apabila diaplikasikan dengan cara dikocor karena mudah dan cepat diserap oleh akar tanaman, sehingga aplikasi harus dilakukan lebih sering.

2.    Cara Aplikasi Pupuk NPK Mutiara Sebagai Pupuk Suslan Tanaman Sayuran Daun (Kubis, Sawi, Brokoli, Selada, Kangkung, Bayam dll)

Pada tanaman sayuran daun, penggunaan pupuk susulan NPK Mutiara dapat dilakukan dengan cara ditabur atau dikocor. Dikira-kira saja cara mana yang paling efektif. Aplikasi pupuk dengan cara ditabur efektif dilakukan pada jenis sayuran tertentu, dan mungkin tidak efektif pada jenis sayuran lainnya. Begitu juga dengan aplikasi pengocoran. Hal ini terkait dengan jenis tanaman, jarak tanam, umur tanaman, dan luas lahan penanaman.

a).    Cara aplikasi pupuk susulan NPK Mutiara pada sayuran daun dengan cara ditabur

Penaburan pupuk susulan menggunakan pupuk NPK Mutiara dapat dilakukan pada tanaman sayuran seprti kubis, sawi, brokoli, bawang daun dan sejenisnya. Jenis-jenis tanaman sayuran daun tersebut biasanya ditanam dengan jarak tidak terlalu rapat, sehingga masih ada ruang untuk penaburan pupuk. Pupuk ditabur disekeliling batang tanaman, tetapi jangan terlalu dekat agar pupuk tidak meracuni tanaman.

Pemupukan dilakukan ketika tanah dalam keadaan basah atau setelah turun hujan. Jika tidak turun hujan, tanaman segera disiram setelah penaburan pupuk supaya pupuk cepat diserap oleh akar tanaman. Hati-hati saat menaburkan pupuk, jangan sampai pupuk mengenai/menempel pada daun dan pucuk tanaman.

Pemupukan susulan pada jenis-jenis tanaman sayuran daun diatas tidak efektif apabila dilakukan dengan cara dikocor. Jenis-jenis tanaman sayuran tersebut biasanya dibudidayakan secara luas sehingga tidak efektif jika aplikasi pupuk dilakukan dengan pengocoran. Karena akan memakan waktu lebih lama dan membutuhkan tenaga lebih banyak. Kecuali tanaman sayuran tersebut ditanam di pot atau polybag dengan jumlah yang tidak terlalu banyak

b).    Cara aplikasi pupuk susulan NPK Mutiara pada sayuran daun dengan cara dikocor

Aplikasi pupuk susulan NPK Mutiara dengan cara dikocor dapat dilakukan pada tanaman sayuran daun seperti bayam dan kangkung. Sayuran daun bayam dan kangkung biasanya ditanam dengan jarak lebih rapat sehingga akan sulit apabila pemupukan dilakukan dengan cara ditabur. Pada sayuran bayam dan kangkung, pemupukan susulan dapat dilakukan 2-3 kali.

Dosis pupuk NPK Mutiara untuk tanaman sayuran bayam dan kangkung adalah 2-3 sendok makan per 10 liter air. Pupuk dilarutkan sampai benar-benar larut, kemudian disiramkan merata pada tanaman. Cara ini akan sulit menghindari daun tanaman tersiram pupuk, sehingga tanaman harus segera disemprot dengan air bersih setelah dilakukan pengocoran.

C.    Cara Penggunaan Pupuk NPK Mutiara pada Pembibitan Tanaman Sayuran Hortikultura

Selain pada lahan budidaya, pupuk NPK Mutiara juga bisa diaplikasikan pada pembibitan tanaman sayuran, baik sayuran buah seperti cabai, tomat dan sejenisnya maupun pembibitan tanaman sayuran daun. Pada pembibitan tanaman hortikultura pupuk NPK Mutiara dapat diaplikasikan pada media semai dan setelah bibit tumbuh.

a).    Cara Menggunakan Pupuk NPK Mutiara pada Media Semai Tanaman Hortikultura

Agar bibit tanaman yang disemai dapat tumbuh dengan baik, media semai yang digunakan harus subur dan mengandung unsur hara yang cukup. Media semai yang paling baik (menurut saya) adalah campuran tanah dan pupuk kandang. Tetapi jika diperlukan bisa ditambahkan pupuk NPK Mutiara. Dosis pupuk NPK Mutiara untuk media semai tanaman sayuran (hortikultura) yaitu 2 sendok makan per 10 liter media semai.

Pupuk NPK Mutiara 2 sendok makan dicampur dengan 10 liter media semai, diaduk sampai benar-benar tercampur rata. Setelah dicampur rata, kemudian media semai didiamkan (didinginkan) selama 7-10 hari pada tempat yang teduh, terlindung dari panas dan hujan.  Setelah itu benih/bibit bisa langsung disemai.

b).    Cara Aplikasi Pupuk NPK pada Bibit Tanaman Sayuran (Hortikultura)

Selain digunakan pada media semai, pupuk NPK Mutiara juga dapat diaplikasikan untuk memupuk bibit yang sudah tumbuh. Aplikasi ini bisa dilakukan apabila bibit yang disemai terlihat kurus dan kekurangan unsur hara. Pupuk NPK Mutiara bisa dikocorkan pada bibit cabai, tomat, dan terung. Sedangkan untuk tanaman sayuran buah merambat seperti oyong/gambas, pare, atau bibit semangka tidak perlu diberikan pupuk karena umur persemaiannya relatif singkat, hanya sekitar 5-7 hari saja.

Cara aplikasi pupuk NPK Mutiara pada bibit tanaman hortikultura adalah dengan cara disiramkan atau dikocor. Caranya dengan melarutkan 2 sendok makan pupuk NPK Mutiara dengan 10 liter air, kemudian disirampakn pada bibit tanaman. Setelah itu bibit tanaman segera disemprot dengan air bersih untuk mencuci larutan pupuk yang menempel pada daun. Jika tidak, bibit bisa keracunan pupuk, daun dan pucuk gosong dan bibit bisa mati. Pemupukan bibit tanaman sayuran sebaiknya dilakukan pada pagi hari atau sore hari.

Demikian tentang “Cara Penggunaan Pupuk NPK Mutiara pada Tanaman Hortikultura“. Semoga bermanfaat…

Salam mitalom !!!