10 Tips dan Cara Meningkatkan Produksi SINGKONG

Tips Budidaya Singkong

Budidaya Singkong / Ubi Kayu

Budidaya Hortikultura & Tanaman Pangan – Singkong, ubi kayu atau ketela pohon (Manihot utilissima) adalah salah satu komoditas tanaman pangan yang memiliki peran penting di Indonesia. Tanaman ini banyak dibudidayakan di seluruh wilayah di Indonesia, baik didataran rendah, menengah hingga dataran tinggi. Tanaman singkong pertama kali dikenal di Amerika Selatan kemudian dikembangkan pada masa prasejarah di Brasil dan Paraguay, sejak kurang lebih 10 ribu tahun yang lalu. Bentuk-bentuk modern dari spesies yang telah dibudidayakan dapat ditemukan bertumbuh liar di Brasil selatan. Meskipun spesies Manihot yang liar ada banyak, semua kultivar M. esculenta dapat dibudidayakan. Walaupun demikian, bukti-bukti arkeologis budidaya singkong justru banyak ditemukan dikebudayaan Indian Maya, tepatnya di Meksiko dan El Salvador. Produksi singkong dunia diperkirakan mencapai 192 juta ton pada tahun 2004. Nigeria menempati urutan pertama dgn 52,4 juta ton, disusul Brasil dgn 25,4 juta ton. Indonesia menempati posisi ketiga dgn 24,1 juta ton, diikuti Thailand dengan 21,9 juta ton (FAO, 2004). Sebagian besar produksi dihasilkan di Afrika 99,1 juta ton dan 33,2 juta ton di Amerika Latin dan Kepulauan Karibia.Hampir seluruh bagian dari tanaman ini bisa dimanfaatkan, yakni umbinya sebagai bahan makanan, daunnya yang muda dimanfaatkan sebagai sayuran dan batangnya sebagai kayu bakar untuk memasak.

Ketahanan dan kemandirian pangan merupakan salah satu tujuan utama program pembangunan pertanian yang digariskan pemerintah. Sasaran yang ingin dicapai meliputi swasembada berkelanjutan padi dan jagung serta kedelai.Swasembada pangan berkelanjutan akan lebih terjamin mudah bila didukung oleh diversifikasi pangan. Indonesia kaya akan sumberdaya pangan dan tradisi untuk pengembangan diversifikasi pangan yang luas dan berkelanjutan.

Salah satu jenis tanaman pangan yang sejak dahulu berperan penting dalam diversifikasi pangan di Indonesia adalah singkong atau ubikayu. Singkong memiliki potensi besar pula untuk lebih dikembangkan lagi sebagai komponen diversifikasi. Di antara alasannya, sebagaimana dikemukakan Dr. Sholihin, ubikayu/singkong dalam bentuk segar, tepung ataupun pati dapat diolah menjadi beragam jenis makanan. Lagipula, ubikayu ditanam di hampir seluruh provinsi di Indonesia dengan kondisi lingkungan yang beragam. Namun, itu memerlukan ketersediaan bahan baku ubikayu yang cukup. Sedangkan faktanya sekarang, produktivitas ubikayu di tingkat petani dinilai masih rendah, sekitar 23 ton per hektar.

Mengingat hasil produksi singkong di Indonesia masih tergolong rendah, maka untuk mendukung terwujudnya swasembada pangan nasional perlu adanya upaya untuk meningkatkan produktifitas, kualitas dan daya saing singkong. Meningkatkan produktivitas singkong di Indonesia bukan sesuatu yang tidak mungkin, karena lahan pertanian yang masih tersedia cukup luas, lahan yang subur, ketersediaan bahan pupuk organik melimpah dan banyak memiliki varietas singkong unggul. Penggunaan varietas singkong unggul yang sesuai dengan lokasi adalah salah satu cara yang tepat untuk meningkat kualitas dan produksi singkong nasional.

A. Jenis-jenis Varietas Singkong Unggul di Indonesia

Sebenarnya sejak 40 tahun yang lalu pemerintah telah memberikan perhatian lebih terhadap produksi singkong nasional. Pemerintah telah melepas berbagai jenis varietas singkong unggul sejak tahun 1978. Varietas-varietas isngkong unggul tersebut memiliki keunggulan secara spesifik termasuk mengenai produktifitas dan kesesuaian penggunaannya. Berikut ini jenis-jenis varietas singkong unggul dan keseuaian penggunaannya ;

a>. Untuk kegunaan sebagai ubi rebus, ubi goreng, singkong keju, kerupuk, keripik adalah varietas Litbang UK 2, Malang 1, Malang 2, Darul Hidayah dan Adira 1

b>. Untuk dijadikan pati, serbuk, tepung, tepung modifikasi, chips dan gaplek pilihannya bisa jenis yang daging ubinya rasa tidak pahit yakni varietas Libtang UK2, Adira 1, Malang 1, Malang 2, dan Darul Hidayah

c>. Untuk dijadikan pati, gula cair, bioetanol, serbuk, tepung, tepung modifikasi bisa juga menggunakan varietas yang memiliki rasa pahit yaitu Adira 2, Adira 4, Malang 4, Malang 6, UJ 3, dan UJ 5.

B. Singkong Adalah Tanaman Yang Tidak Rakus Hara

Benarkah menanam singkong bisa membuat tanah menjadi tandus? Apakah singkong rakus unsur hara dan dapat menghabiskan kesuburan tanah? Anggapan yang berkembang dimasyarakat adalah menanam singkong itu merugikan karena bisa membuat tanah menjadi tandus. Hal inilah salah satu penghambat pengembangan produksi singkong di Indonesia. Banyak petani yang enggan menanam singkong karena singkong dianggap tumbuhan yang rakus akan unsur hara. Padahal anggapan tersebut salah, menurut hasil penelitian Howeler (2008) singkong bukan tanaman yang rakus unsur hara. Jika dibandingkan dengan tanaman gandum, padi, kacang tanah, ubi rambat dan jagung, penghilangan atau penyerapan unsur hara N oleh tanaman singkong jauh lebih rendah. Berikut ini data penyerapan / penghilangan hara N, P dan K oleh beberapa jenis komoditas dari yang terendah hingga yang tertinggi ;

1. Penghilangan unsur hara oleh tebu : N = 43 kg/Ha, P = 20.2 kg?Ha, K = 96 kg/Ha
2. Penghilangan unsur hara oleh singkong : N = 55 kg/Ha, P = 13.3 kg/Ha, K = 112 kg/Ha
3. Penghilangan unsur hara oleh gandum : N = 56 kg/Ha, P = 12 kg/Ha, K = 13 kg/Ha
4. Penghilangan unsur hara oleh padi : N = 60 kg/Ha, P = 7.5 kg/Ha, K = 13 kg/Ha
6. Penghilangan unsur hara oleh ubi jalar : N = 61 kg/Ha, P = 13.3 kg/Ha, K = 97 kg/Ha
7. Penghilangan unsur hara oleh jagung : N = 96 kg/H, P = 17.4 kg/Ha, K = 26 kg/Ha
8. Penghilangan unsur hara oleh kacang tanah : N = 105 kg/Ha, 6.5 kg/Ha, K = 35 kg/Ha

C. Tips dan Cara Meningkatkan Produktivitas Singkong

Data tentang penyerapan nutrisi dari tanah dapat digunakan sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam kebijakan aplikasi pemupukan. Pemberian pupuk bersifat spesifik lokasi bergantung varietas, jenis tanah, kandungan hara serta kondisi alam serta sistem pertanaman. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan hasil produksi tanaman singkong, antara lain sebagai berikut ;

1). Penggunaan varietas unggul

Penggunaan varietas singkong unggul yang disesuaikan dengan lokasi budidaya dan penggunaannya. Berdasarkan hasil penelitian (litbang.pertanian.go.id), Varietas Malang 6 dapat memberi hasil lebih dari 100 ton/ha pada jarak pertanaman 1,25 x 1,25 m, dibumbun, dipupuk dengan 500 kg Ponska + 300 kg urea + 5-10 ton pupuk kandang per hektar (Sholihin dkk, 2010). Pada penanaman di tanah alfisol di Gunung Kidul, hasil ubikayu dapat meningkat 2-3 kali lipat oleh sistem tumpangsari dengan kacang tanah dan pemberian pupuk urea 150 kg + pupuk Za 100 kg/ha untuk ubikayu dan 25 kg urea untuk kacang tanah.

2). Pengolahan lahan yang baik

Pengolahan lahan memberikan pengaruh besar terhadap peningkatan produksi singkong. Produksi singkong jauh lebih tinggi jika lahan budidaya diolah dengan baik, sebaliknya singkong tidak akan berproduksi dengan maksimal pada lahan yang keras karena pengolahan lahan yang kurang baik.

3). Pemberian pupuk secara berimbang

Pupuk merupakan material sumber unsur hara sangat berperan penting bagi pertumbuhan dan produksi tanaman singkong. Agar tanaman singkong dapat berproduksi tinggi, pemberian pupuk yang berimbang dan mengandung unsur hara lengkap sangat dianjurkan. Laporan dari satu percobaan (litbang.pertanian.go.id) yang dilakukan menunjukkan bahwa perlakuan tanpa pupuk K memberikan hasil ubikayu terendah.

4). Pemberian pupuk organik

Pupuk organik seperti kompos, pupuk kandang dan pupuk kotoran ternak lainnya merupakan PUPUK ORGANIK terbaik sebagai sumber unsur hara bagi tanaman singkong. Pemberian pupuk organik yang cukup dapat meningkatkan hasil produksi singkong secara signifikan. Selain itu, pupuk organik dapat membuat tanah jadi lebih gebur dan meningkatkan kesuburan tanah tanpa merusak struktur tanah.

5). Pemeliharaan dan perawatan yang benar

Selain bibit, pupuk dan pengolahan lahan, tanaman singkong juga memerlukan pemeliharaan dan perawatan agar dapat berproduksi dengan optimal. Lakukan pemeliharaan seperti pembumbunan dan penyiangan secara tepat dan benar. Jika diperlukan lakukan penyiraman agar tanaman singkong tidak kekeringan.

6). Tanam tepat waktu

Agar persentase keberhasilan dan peningkatan produksi singkong lebih tinggi, lakukan penanaman tepat waktu, tidak terlambat atau terlalu cepat. Waktu penanaman singkong yang ideal adalah secepat mungkin ketika musim hujan sudah tiba. Ketika hujan mulai turun, secepatnya bibit singkong ditanam. Bila hujan sudah berlanjut baru ditanam, tanah sudah akan mulai asam sehingga pertumbuhan akar tidak sempurna.

7). Drainase lahan budidaya yang baik

Tanaman singkong adalah tanaman yang sensitif terhadap genangan air. Akar yang selalu tergenang saat hujan turun dapat menyebabkan penyakit busuk akar. Penyakit ini dapat menyebabkan kerugian karena kehilangan hasil yang tidak sedikit. Agar produksi singkong dapat optimal usahakan membuat sistem drainase dengan baik agar lahan tidak tergenang saat musim hujan.

8). Menggunakan varietas tahan penyakit

Salah satu faktor penyebab menurunnya produksi singkong adalah serangan penyakit layu fusarium. Untuk menghindari penyakit ini upayakan untuk menjaga drainase dengan baik dan menggunakan varietas yang tahan layu fusarium. Varietas tahan fusarium adalah Adira, dan yang agak tahan adalah Litbang UK2 dan UJ5.

9). Menggunakan varietas tahan tungau merah

Salah satu musuh berbahaya tanaman singkong adalah hama tungau merah (Tetranycchus bimaculatis). Serangan tungau merah dapat menyebabkan kehilangan hasil ubikayu sampai 95%. Untuk menghindari serangan tungau merah, dianjurkan agar menanam ubikayu yang lebih tahan. Di antara klon yang tahan tungau merah adalah Adira 4. Yang agak tahan adalah Litbang UK2, UJ 5, CMM 99008-3, MLG 10311, MLG 10032, MLG 10033, CMM 03069-6, dan CMM 03008-11.

10). Menggunakan bibit yang sehat

Hama dan penyakit tanaman singkong dapat ditularkan melalui bibit. Untuk menghindari kerusakan tanaman dan
menurunnya produksi singkong, sebaiknya gunakan bibit yang sehat dari tanaman yang sehat. Yaitu tanaman yang tidak terserang hama atau penyakit.

Demikian “Cara Meningkatkan Hasil Produksi Singkong“. Cara-cara dan tips budidaya singkong diatas jika diterapkan dengan sebaik-baiknya kemungkinan kegagalan dalam budidaya singkong persentasenya sangat kecil. Tetapi jika diterapkan dan dengan melakukan budidaya singkong dengan benar, upaya meningkatkan hasil produkdi singkong dapat tercapai. Semoga
bermanfaat….

Salam mitalom !!!